Suka Makanan Pedas? Ternyata Bisa Bantu Panjang Umur!

Ilustrasi cabai
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Siapa sangka, makanan pedas yang selama ini identik dengan sensasi terbakar di lidah ternyata bisa memberi manfaat besar untuk kesehatan, bahkan memperpanjang usia. Hal ini dibuktikan lewat sebuah studi berskala besar yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah The BMJ Global Health pada tahun 2015.

Studi tersebut menyebutkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan pedas secara teratur memiliki risiko kematian yang lebih rendah dibandingkan mereka yang jarang atau tidak pernah mengonsumsinya. Lalu, bagaimana bisa makanan pedas memberikan efek sepanjang itu bagi tubuh? Mari kita kupas secara ilmiah dan praktis dalam artikel ini.

Dalam sebuah penelitian yang dimuat di The BMJ ini merupakan hasil kolaborasi para peneliti dari Chinese Academy of Medical Sciences yang melibatkan lebih dari 487.000 orang dewasa usia 30-70 tahun di 10 daerah di China. Studi berlangsung selama rata-rata 7,2 tahun, dengan memperhatikan kebiasaan makan para responden, termasuk seberapa sering mereka mengonsumsi makanan pedas.

Hasilnya cukup mencengangkan diketahui mereka yang mengonsumsi makanan pedas enam atau tujuh kali seminggu memiliki risiko kematian dini 14% lebih rendah untuk dibanding dengan orang yang mengonsumsi makanan pedas kurang dari sekali seminggu. Orang yang sering mengonsumsi makanan pedas juga menunjukkan risiko kematian yang lebih rendah akibat kanker atau penyakit jantung dan sistem pernapasan iskemik. 

Penelitian ini menunjukkan manfaat capsaicin, bahan bioaktif dalam cabai, yang dikaitkan dengan manfaat kesehatan seperti peningkatan pembakaran lemak. Praktisi pengobatan tradisional China juga mengatakan capsaicin dapat membantu melawan infeksi dan merangsang ginjal, paru-paru, dan jantung. Selain itu, berikut beberapa manfaat tambahan dari konsumsi makanan pedas secara rutin:

  • Meningkatkan nafsu makan
    Bumbu pedas bisa merangsang produksi air liur dan enzim pencernaan, sehingga membantu penyerapan nutrisi.

  • Membantu pernapasan
    Sensasi pedas dapat melegakan saluran pernapasan, terutama saat pilek atau hidung tersumbat.

  • Efek mood-booster alami
    Rasa pedas merangsang pelepasan endorfin, hormon “bahagia” yang membuat kita merasa senang setelah makan pedas.

Apa Rahasianya? Kandungan Cabai yang Ajaib

Kunci utama dari manfaat ini diyakini berasal dari senyawa aktif dalam cabai yang bernama capsaicin. Senyawa ini bertanggung jawab atas sensasi pedas yang kita rasakan saat mengonsumsi cabai, tetapi ternyata punya segudang manfaat kesehatan:

  1. Sifat Anti-inflamasi dan Antioksidan
    Capsaicin mampu menekan peradangan dan menangkal radikal bebas yang merusak sel. Dua hal ini berperan besar dalam mencegah penuaan dini dan penyakit kronis.

  2. Meningkatkan Metabolisme dan Pembakaran Lemak
    Studi-studi sebelumnya juga menyebutkan bahwa capsaicin dapat meningkatkan metabolisme tubuh, membantu membakar lemak, dan bahkan berpotensi mengendalikan berat badan.

  3. Menurunkan Risiko Penyakit Kardiovaskular
    Makanan pedas juga dikaitkan dengan penurunan kadar kolesterol jahat dan peningkatan sirkulasi darah, yang berujung pada menurunnya risiko penyakit jantung.

  4. Efek Antimikroba
    Dalam pengobatan tradisional, makanan pedas sering digunakan untuk melawan infeksi, dan secara ilmiah capsaicin memang menunjukkan sifat antimikroba terhadap berbagai bakteri.

Salah satu peneliti dari Harvard School of Public Health yang terlibat dalam studi ini, Dr. Lu Qi, menjelaskan bahwa manfaat makanan pedas terhadap usia kemungkinan besar terkait dengan mekanisme biologis yang luas. Dia menyebut bahwa capsaicin dapat meningkatkan kesehatan jantung, mengatur kadar insulin, dan bahkan melindungi DNA dari kerusakan.

Penjelasan ini sejalan dengan banyak studi sebelumnya yang mengaitkan makanan pedas dengan penurunan risiko penyakit seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan kanker.

Meski makanan pedas punya potensi memperpanjang umur, penting juga untuk memperhatikan sumber dan jenis makanan pedasnya.

Makanan pedas alami seperti cabai segar, jahe, bawang putih, dan lada hitam lebih disarankan. Sementara itu, makanan pedas olahan seperti keripik berbumbu pedas, saus instan penuh natrium, atau mie pedas instan justru bisa mengandung bahan-bahan yang merusak kesehatan bila dikonsumsi berlebihan.

Menurut penelitian tersebut, manfaat paling besar ditemukan pada mereka yang mengonsumsi cabai segar, bukan makanan pedas kemasan. Meski makanan pedas bermanfaat, tidak semua orang cocok mengonsumsinya dalam jumlah besar. Beberapa kondisi medis yang perlu berhati-hati:

  • Penderita maag atau GERD (refluks asam lambung)
    Makanan pedas bisa memicu gejala nyeri ulu hati dan mual.

  • Ibu hamil
    Dalam beberapa kasus, konsumsi makanan sangat pedas dapat menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan.

  • Orang dengan irritable bowel syndrome (IBS)
    Makanan pedas kadang memperburuk gejala seperti diare dan kram perut.

Tips: Konsumsi makanan pedas secara bertahap dan tidak berlebihan, serta padukan dengan makanan berserat tinggi untuk menetralkan efek pedas di sistem pencernaan.

Tips Meningkatkan Asupan Makanan Pedas yang Sehat

Ingin mulai menambahkan makanan pedas dalam menu harian? Berikut beberapa ide sehat yang bisa dicoba:

  • Tambahkan cabai rawit segar pada sayur bening atau sup ayam.

  • Gunakan sambal homemade tanpa MSG dan gula berlebihan.

  • Campurkan lada hitam atau bubuk cabai ke dalam salad, telur, atau tumisan sayur.

  • Tambahkan jahe dan bawang putih pada makanan untuk kombinasi pedas dan manfaat antiinflamasi ganda.