Serupa Tapi Tak Sama: Mengurai Perbedaan Matcha dan Green Tea Menurut Para Ahli
- Pixabay/ Mirko Stodter
Meningkatkan L-Theanine: Proses peneduhan juga meningkatkan konsentrasi asam amino L-theanine dalam daun teh. Senyawa inilah yang memberikan rasa manis gurih (umami) pada matcha dan juga berkontribusi pada efek relaksasi serta peningkatan fokus tanpa rasa gelisah seperti kafein murni.
2. Proses Pengolahan: Dari Daun Utuh hingga Bubuk Halus
Setelah dipanen, cara pengolahan keduanya juga sangat berbeda:
Green Tea Biasa: Daun teh hijau biasa setelah dipanen akan segera dipanaskan (dikukus atau dibakar di wajan) untuk menghentikan oksidasi, kemudian dikeringkan dan digulung. Hasilnya adalah daun teh kering utuh yang kemudian diseduh dengan air panas.
Matcha: Daun teh yang telah dipanen (disebut tencha) dikukus untuk menghentikan fermentasi, dikeringkan, lalu batang dan urat daunnya dibuang. Daun teh kering murni ini kemudian digiling secara perlahan menggunakan penggiling batu tradisional hingga menjadi bubuk halus seperti tepung.
3. Bentuk dan Cara Konsumsi
Perbedaan proses pengolahan tentu menghasilkan bentuk akhir dan cara konsumsi yang berbeda: