Kenapa Banyak Pria Takut Diajak Menikah?
- Pixaby
Psikolog hubungan dari Harvard Medical School, Dr. Steven Stosny, menjelaskan bahwa banyak pria memandang pernikahan sebagai potensi ancaman terhadap identitas mereka. Bukan karena mereka tidak mencintai pasangannya, tetapi karena mereka takut kehilangan bagian dari diri yang selama ini memberi mereka rasa kendali: waktu sendiri, kebebasan mengambil keputusan, dan ruang untuk berkembang secara personal.
“Pria sering diajarkan bahwa nilai dirinya terletak pada kemandirian dan kekuatannya. Maka, komitmen seperti pernikahan bisa terasa seperti hilangnya kebebasan,” ujar Dr. Stosny.
Takut Gagal Menjadi Suami yang Baik
Bukan rahasia lagi bahwa banyak pria merasa tekanan besar untuk menjadi ‘pemimpin keluarga’. Dalam sesi terapi yang dipimpin oleh Dr. Alexandra Solomon, psikolog klinis dan pengajar di Northwestern University, ditemukan bahwa pria sering mengalami imposter syndrome dalam relasi, yakni merasa tidak cukup baik untuk peran yang dituntut masyarakat dari seorang suami.
“Ketakutan mereka bukan soal cinta, tapi soal ketakutan mengecewakan,” jelas Dr. Solomon.
Pengaruh Trauma Masa Lalu
Pria yang tumbuh dalam keluarga dengan konflik atau perceraian, atau pernah mengalami hubungan yang menyakitkan, lebih rentan merasa skeptis terhadap pernikahan. Dr. Justin Lehmiller, peneliti di Kinsey Institute, menyebut bahwa “trauma relasional” bisa menciptakan emotional block, yang membuat pria merasa tidak aman dalam membayangkan komitmen seumur hidup.