Hei Wanita! Jangan Abaikan Nyeri Kaki di Malam Hari, Kenapa?

Ilustrasi nyeri kaki
Sumber :
  • Freepik

LifestyleVarises sering kali dianggap hanya masalah penampilan, namun bagi banyak wanita, varises lebih dari sekadar pembuluh darah yang tampak menonjol. Varises menandakan adanya masalah pada sistem pembuluh darah yang dapat memengaruhi kenyamanan dan mobilitas. Meski sering merasakan pegal, rasa berat, atau berdenyut di kaki, banyak wanita tetap mengabaikan gejala tersebut, dan lebih fokus pada penampilan atau kesibukan sehari-hari.

Dalam wawancara bersama HT Lifestyle,  Direktur Departemen Bedah Umum, Laparoskopi, Bariatrik, dan Robotik di Fortis Hospital Shalimar Bagh sekaligus pendiri Shalya Clinic di Rohini, New Delhi, Dr. Pankaj Sharma menjelaskan mengapa wanita lebih rentan mengalami varises. Ia juga memaparkan langkah gaya hidup sehat dan pilihan bedah minimal invasif untuk mengatasi kondisi ini, serta menekankan bahwa varises bukan sekadar masalah kosmetik, melainkan membutuhkan perhatian medis yang tepat waktu.

Pankaj menjelaskan varises itu bukan hanya masalah permukaan. Varises ini mencerminkan adanya gangguan lebih dalam pada sirkulasi darah di kaki.

“Ketika katup pembuluh darah tidak berfungsi, darah berkumpul di pembuluh dan meningkatkan tekanan. Aliran abnormal ini disebut insufisiensi vena,” jelas Dr. Sharma dikutip dari laman Hindustan Times, Sabtu 4 Oktober 2025.

Rasa sakit, berdenyut, atau sensasi berat di kaki pada malam hari, terutama pada wanita, yang disertai pembuluh darah berwarna kebiruan dan menonjol, adalah gejala umum varises. Jika awalnya dianggap masalah kecantikan, tapi lama-kelamaan bisa memengaruhi mobilitas, kualitas tidur, dan kehidupan sehari-hari.

Mengapa wanita lebih berisiko?

Wanita lebih rentan karena kombinasi faktor biologis dan gaya hidup. Fluktuasi hormon selama kehamilan, penggunaan kontrasepsi oral, dan menopause dapat memengaruhi elastisitas dinding pembuluh darah. Berdiri lama baik karena pekerjaan maupun mengurus rumah tangga juga memperburuk risiko.

Selain itu, obesitas yang lebih sering dialami wanita dengan pekerjaan sedentari serta tanggung jawab rumah tangga menambah kerentanan.

“Saya sering menemui wanita usia 30-an dan 40-an yang mengeluh kaki terasa berat di malam hari. Biasanya mereka sudah bertahun-tahun hidup dengan keluhan itu, menganggapnya sekadar rasa lelah biasa. Sayangnya, menunda pemeriksaan hanya membuat kondisinya semakin parah,” kata dia lebih lanjut.

Gejala yang tidak boleh diabaikan

Selain pembuluh yang tampak berkelok-kelok di kaki, Dr. Sharma menyoroti gejala varises lain, seperti:

  • Rasa terbakar atau nyeri berdenyut, terutama di malam hari
  • Bengkak pada pergelangan kaki dan kaki
  • Kaki gelisah atau kram
  • Perubahan warna kulit atau kulit kering di sekitar pergelangan kaki
  • Dalam kasus parah, muncul luka (ulkus) di sekitar pergelangan kaki

Ia juga menekankan bahwa meskipun terlihat sepele di tahap awal, varises yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk insufisiensi vena kronis, infeksi kulit, bahkan trombosis vena dalam.

Pengelolaan gaya hidup dan pereda gejala

Penanganan awal biasanya berfokus pada perubahan gaya hidup. Menjaga berat badan sehat, rutin berolahraga seperti berjalan atau berenang, menghindari duduk atau berdiri terlalu lama, serta meninggikan kaki saat beristirahat bisa memberikan perbaikan signifikan.

“Langkah sederhana seperti meregangkan kaki saat duduk lama di meja kerja, atau menghindari pemakaian sepatu hak tinggi dalam waktu lama, sangat membantu. Wanita sering kali terlalu fokus pada kebutuhan keluarga sehingga mengabaikan gejalanya sendiri sampai rasa sakit menjadi tak tertahankan,” Dr. Sharma menambahkan.

Ia juga merekomendasikan penggunaan stoking kompresi untuk mendukung kesehatan pembuluh darah dan melancarkan sirkulasi.

Solusi bedah dan minimal invasif

Bagi wanita dengan gejala yang tidak membaik meski sudah mengubah gaya hidup, pilihan bedah modern sangat efektif. Dr. Sharma merekomendasikan Laser Radiofrequency Ablation (RFA) dan metode minimal invasif lainnya. Teknik ini menutup pembuluh darah yang rusak dengan energi gelombang radio yang diubah menjadi panas, lalu pembuluh tersebut diserap tubuh.

“Metode ini memungkinkan presisi lebih tinggi, sayatan lebih kecil, rasa sakit minimal, bekas luka lebih sedikit, dan pemulihan lebih cepat sangat penting bagi wanita pekerja maupun ibu rumah tangga yang tidak bisa lama meninggalkan aktivitas sehari-hari,” jelas Dr. Sharma.

Menghapus stigma

Banyak wanita ragu mencari pengobatan medis karena menganggap varises hanya masalah estetika. Dr. Sharma menegaskan bahwa kuncinya adalah kesadaran untuk mengenali gejala sejak dini dan segera berkonsultasi dengan spesialis dapat mencegah komplikasi lebih lanjut sekaligus meningkatkan kualitas hidup.

Varises bukan sekadar gangguan penampilan; ini adalah kondisi pembuluh darah yang membutuhkan perhatian tepat waktu. Dengan teknik minimal invasif modern, wanita tidak perlu lagi hidup dengan nyeri kronis atau ketidaknyamanan.

“Nyeri kaki dan pembuluh darah yang tampak adalah cara tubuh meminta perhatian. Penanganan dini bukan hanya mencegah komplikasi, tetapi juga mengembalikan rasa percaya diri dan kenyamanan dalam menjalani aktivitas sehari-hari,” tegas Dr. Sharma.