Kenapa Belakangan Ini Lebih Banyak Perempuan yang Mengajukan Gugatan Cerai?

Ilustrasi cerai
Sumber :
  • Freepik

Dengan kata lain, masuknya perempuan ke dalam dunia kerja memungkinkan mereka meninggalkan pernikahan yang tidak bahagia untuk pertama kalinya. Mereka tidak lagi terikat secara finansial untuk tetap berada dalam hubungan yang kasar di mana kebutuhan mereka tidak terpenuhi, dan dengan demikian perempuan mulai mengajukan perceraian dalam skala yang lebih besar.

"Di berbagai budaya dan geografi, perempuan yang secara ekonomi mampu mengurus diri sendiri… lebih mungkin untuk memulai perceraian," kata Heidi Kar.

Hal ini juga membantu menjelaskan mengapa perempuan dengan pendidikan universitas jauh lebih mungkin mengakhiri pernikahan. 

"Di berbagai budaya dan geografi, perempuan yang secara ekonomi mampu mengurus diri sendiri yang biasanya terkait dengan tingkat pendidikan tinggi lebih mungkin mengajukan perceraian daripada perempuan yang tidak mampu secara ekonomi menghidupi diri sendiri dan anak-anak mereka," tambah Kar.

Faktor emosional dan sosial

Namun, peningkatan kemandirian ekonomi saja tidak menjelaskan mengapa perempuan menjadi lebih mungkin mengajukan perceraian dibandingkan suami mereka. Namun, persentase perempuan yang mengajukan perceraian terus meningkat dan alasannya beragam misalnya saja ekspektasi.

Bagi banyak perempuan, ekspektasi yang mereka miliki saat menikah mungkin tidak sesuai dengan kenyataan. Para ahli mengatakan bahwa perempuan seringkali memiliki ekspektasi yang lebih tinggi tentang bagaimana pasangan mereka akan memenuhi kebutuhan emosional mereka, yang dapat menyebabkan kekecewaan pasca-pernikahan.