Kenapa Bisa Tiba-Tiba Lupa? Wajar atau Harus Waspada?
- Freepik
Lifestyle –Pernah panik karena tiba-tiba lupa menaruh kunci motor, atau bertemu seseorang tapi mendadak lupa namanya? Hampir semua orang pernah mengalami momen seperti ini. Lupa sesekali memang wajar, tapi ketika sering terjadi, banyak orang mulai khawatir apakah ini tanda penuaan, stres, atau bahkan gejala penyakit serius?
Artikel ini akan membahas kenapa kita bisa tiba-tiba lupa, kapan kondisi ini masih normal, dan kapan harus segera diperiksakan. Penjelasan ini juga akan dilengkapi pandangan dari psikiater sekaligus Direktur UCLA Longevity Center, Dr. Gary Small yang dikenal sebagai pakar kesehatan otak dan memori.
Apakah Lupa Itu Normal?
Otak manusia bekerja seperti sistem penyimpanan besar yang terdiri dari tiga tahap yakni menyimpan informasi, mengolah, lalu memanggilnya kembali saat dibutuhkan. Namun, otak kita tidak dirancang untuk mengingat semua hal. Ada filter alami yang membuat sebagian informasi 'dibuang' agar kita tidak kewalahan.
“Banyak orang mengira lupa itu langsung tanda Alzheimer, padahal seringkali hanya akibat stres, kelelahan, atau gaya hidup yang tidak mendukung kesehatan otak,” kata Dr. Gary Small menegaskan.
Dengan kata lain, lupa mendadak tidak selalu berarti ada masalah besar.
Penyebab Lupa Mendadak yang Umum
- Kurang Tidur
Saat tidur, otak melakukan konsolidasi memori, yaitu memindahkan informasi dari memori jangka pendek ke jangka panjang. Begadang atau tidur kurang dari 6 jam membuat proses ini terganggu, sehingga lebih mudah lupa. - Stres dan Kecemasan
Saat stres, tubuh memproduksi hormon kortisol berlebih. Kondisi ini membuat otak sulit fokus dan menyimpan informasi. Akibatnya, hal-hal kecil sering terlewat. - Kelelahan Mental & Multitasking
Terlalu banyak melakukan pekerjaan sekaligus bisa “membebani” kapasitas otak. Informasi baru tidak sempat disimpan dengan baik, sehingga mudah hilang dari ingatan. - Kurang Nutrisi & Dehidrasi
Defisiensi vitamin B12 atau zat besi dapat mengganggu fungsi saraf. Begitu juga dengan dehidrasi, yang bisa menurunkan konsentrasi dan memicu lupa. - Efek Obat-Obatan
Obat tidur, penenang, atau antihistamin kadang membuat otak terasa “kabur.” Jika lupa muncul setelah konsumsi obat tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. - Kurang Stimulasi Otak
Otak yang jarang “dilatih” akan menurun fungsinya. Membaca, bermain puzzle, atau belajar hal baru bisa membantu menjaga ketajaman memori. - Usia & Perubahan Otak Alami
Seiring bertambahnya usia, memori jangka pendek cenderung lebih mudah terganggu. Ini wajar, tapi bila terlalu sering, perlu diperhatikan lebih jauh.
Kapan Lupa Bisa Jadi Tanda Masalah Serius?
Meski sering lupa bisa dianggap normal, ada kondisi tertentu yang harus diwaspadai. Misalnya:
- Lupa semakin sering dan mengganggu pekerjaan atau aktivitas sehari-hari.
- Kesulitan menemukan kata saat berbicara.
- Bingung di tempat yang seharusnya familiar.
- Perubahan perilaku atau suasana hati secara tiba-tiba.
Dr. Gary Small mengingatkan bahwa yang perlu dikhawatirkan adalah ketika lupa sudah memengaruhi kemampuan menjalani kehidupan sehari-hari. Itulah saatnya Anda harus mencari bantuan profesional.
Ini bisa menjadi gejala awal gangguan kesehatan otak, seperti demensia, Alzheimer, atau bahkan masalah medis lain seperti gangguan tiroid dan depresi.
Cara Mengurangi Lupa dan Menjaga Kesehatan Otak
- Tidur Cukup
Pastikan tidur 7–8 jam per malam agar otak punya waktu mengolah informasi dengan baik. - Kelola Stres
Cobalah meditasi, yoga, atau sekadar berjalan santai. Stres yang terkendali membantu otak tetap fokus. - Makan Sehat
Konsumsi makanan kaya Omega-3 (ikan, alpukat, kacang), buah, sayur, dan cukup air putih. Nutrisi ini penting untuk sel otak. - Tetap Aktif Secara Mental
Membaca buku, belajar bahasa baru, atau bermain teka-teki silang dapat merangsang otak dan mencegah penurunan memori. - Olahraga Teratur
Aktivitas fisik meningkatkan aliran darah ke otak, membuat fungsi kognitif tetap tajam. - Batasi Alkohol & Rokok
Zat adiktif ini mempercepat kerusakan sel otak. - Gunakan Bantuan Alat Pengingat
Jangan ragu menggunakan catatan, alarm, atau aplikasi pengingat di ponsel. Ini bukan kelemahan, melainkan strategi. - Periksa ke Dokter Bila Perlu
Jika lupa makin parah, konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.