Tarif JKN Bakal Disesuaikan, Pasien Dijanjikan Layanan RS Lebih Baik

Ilustrasi rumah sakit
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Kabar baik datang untuk para peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pemerintah bersama Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) menegaskan bahwa tarif JKN akan disesuaikan agar sesuai dengan kebutuhan rumah sakit (RS).

Ketua Umum PERSI, dr. Bambang Wibowo, mengatakan penyesuaian ini penting supaya RS tidak hanya bisa bertahan, tapi juga meningkatkan kualitas layanan untuk pasien.

 

“PERSI melakukan advokasi agar tarif JKN memenuhi kebutuhan RS, memberi ruang untuk pengembangan mutu, serta mendukung investasi agar RS bisa bertumbuh,” ujarnya dalam Seminar Nasional PERSI di ICE BSD City, Tangerang, mengutip keterangannya, Senin 29 September 2025. 

 

Layanan Tidak Hanya Murah, tapi Juga Bermutu

Menurut dr. Bambang, jika tarif JKN sesuai dengan biaya nyata di lapangan, RS bisa memberi pelayanan lebih baik tanpa mengorbankan kualitas. Mulai dari ketersediaan obat, tenaga medis yang cukup, hingga fasilitas yang lebih modern.

 

Selain advokasi soal JKN, PERSI juga tengah menyiapkan SDM lewat program Pusdiklat dan Eksekutif Muda Rumah Sakit (EMRI). Harapannya, RS di Indonesia punya tenaga muda yang cakap mengelola layanan dengan standar global.

 

Dukungan dari Pemerintah

Menteri Koordinator PMK, Praktikno, menambahkan pemerintah sedang memperluas akses dengan menargetkan 66 RS baru di wilayah terpencil dan menaikkan klasifikasi 32 RS pemerintah hingga 2026.


“Kalau PERSI sudah bergerak, kami gembira. Contohnya, terkait keselamatan pasien yang digeluti PERSI, itu jadi salah satu syarat RS meraih klasifikasi paripurna,” kata Dirjen Yankes Kemenkes, Azhar Jaya.

 

Azhar juga mengungkap bahwa ke depan sistem kelas A–D di RS akan diganti dengan klasifikasi dasar, madya, utama, hingga paripurna. Regulasi baru Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) juga dipastikan akan membatasi maksimal empat pasien per kamar.

 

Apa Artinya untuk Pasien?

Dengan penyesuaian tarif JKN, pasien diharapkan tidak hanya mendapat layanan murah, tapi juga cepat, aman, dan berkualitas. RS akan lebih leluasa berinvestasi pada teknologi medis, tenaga kesehatan, hingga pelayanan pasien.

 

“Kalau RS sehat secara finansial, pasien juga yang akan merasakan manfaatnya,” tegas dr. Bambang.