Bra Terlalu Ketat Bisa Bahaya? Ini Faktanya untuk Kesehatan Payudara

ilustrasi bra
Sumber :
  • Freepik

LifestyleBagi banyak wanita, bra adalah bagian penting dari keseharian. Selain berfungsi menopang payudara, bra juga dianggap memengaruhi penampilan. Namun, pernahkah kamu merasa sesak napas, nyeri di bahu, atau kulit memerah setelah seharian memakai bra? Itu bisa jadi tanda bahwa ukuran bra yang kamu pakai terlalu ketat.

Pertanyaannya, apakah hal ini bisa berdampak serius pada kesehatan payudara? Jawabannya, iya. Bra yang salah ukuran tidak hanya mengurangi kenyamanan, tetapi juga bisa memengaruhi sirkulasi darah, postur tubuh, bahkan kondisi kulit.

Oke mari kita telaah satu persatu. Dimulai dari apa itu bra yang terlalu ketat. Bra disebut terlalu ketat jika bagian band (lingkar bawah bra) terlalu menekan dada, cup tidak menutupi payudara dengan baik, atau tali bahu menekan hingga meninggalkan bekas. Kawat (underwire) yang menusuk juga menjadi tanda klasik bahwa bra tidak sesuai ukuran.

Tanda-tanda lain yang sering muncul antara ain kulit memerah atau terasa perih setelah dipakai seharian, sulit bernapas dalam-dalam hingga rasa nyeri di bahu atau punggung.

Dampak pada Sirkulasi dan Kulit

Tekanan berlebihan dari bra yang terlalu ketat bisa menghambat sirkulasi darah dan cairan limfatik di sekitar dada. Selain itu, kulit di bawah band atau tali bra rentan lecet, kemerahan, bahkan teriritasi.

Seorang dokter kulit bersertifikat, Dr. Heather Downes, menjelaskan bahwa saat pakaian yang terlalu ketat bergesekan dengan kulit, hal ini bisa memicu keringat berlebih, iritasi, dan peradangan pada folikel rambut. Bakteri atau jamur di permukaan kulit juga lebih mudah masuk ke folikel tersebut, sehingga menyebabkan infeksi.

Dengan kata lain, bukan hanya rasa sesak, bra ketat juga bisa menjadi pintu masuk bagi infeksi kulit.

Dampak pada Postur Tubuh

Payudara yang tidak mendapat penopangan ideal dapat membuat tubuh cenderung membungkuk. Pada wanita dengan ukuran payudara besar, efek ini lebih terasa. Bra yang salah ukuran atau terlalu ketat justru memperburuk keadaan karena tidak mendistribusikan beban dengan benar.

Menurut tinjauan medis yang dipublikasikan di Medical News Today, bra dengan ukuran tepat bisa membantu memperbaiki postur tubuh dan mengurangi nyeri punggung. Sebaliknya, bra yang salah ukuran dapat memperburuk postur dan menyebabkan ketidaknyamanan di punggung atas maupun bahu.

Dampak terhadap Kenyamanan dan Fungsi

Selain menimbulkan iritasi kulit, bra ketat juga berpengaruh pada aktivitas sehari-hari.

  • Saat tidur: tekanan dari kawat atau band bisa membuat sulit beristirahat, memicu rasa panas, bahkan mengganggu sirkulasi.
  • Saat beraktivitas: olahraga atau bergerak jadi tidak nyaman karena gesekan.
  • Bagi ibu menyusui: bra terlalu ketat bisa menekan kelenjar susu dan saluran ASI, yang dalam jangka panjang bisa menyebabkan sumbatan.

Seorang ahli onkologi bedah dari Cleveland Clinic, Dr. Margaret Thompson, mengatakan bahwa bra yang terlalu ketat atau memiliki kawat yang menekan bisa menyebabkan nyeri, iritasi, dan dalam beberapa kondisi membatasi aliran darah, terutama ketika dipakai saat tidur.

Mitos dan Fakta: Apakah Bra Ketat Sebabkan Kanker?

Salah satu mitos populer adalah bahwa bra ketat terutama yang berkawat dapat menyebabkan kanker payudara. Faktanya, penelitian sudah membantah klaim ini.

Sebuah studi besar tahun 2014 yang dipimpin oleh Lu Chen dari Fred Hutchinson Cancer Research Center menemukan bahwa tidak ada hubungan antara jenis bra, lamanya pemakaian, atau penggunaan kawat dengan risiko kanker payudara.

Organisasi kesehatan seperti American Cancer Society dan National Cancer Institute juga menegaskan hal yang sama: tidak ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa bra menyebabkan kanker. Jadi, kekhawatiran ini bisa ditepis.

Tips Memilih Bra yang Tepat

Agar tetap nyaman dan sehat, berikut beberapa panduan memilih bra:

  1. Pastikan band pas: harus lurus di sekitar dada, tidak naik ke punggung, dan tidak terlalu menekan kulit.
  2. Perhatikan cup: payudara harus terisi penuh tanpa ada yang tumpah keluar atau ruang kosong.
  3. Atur tali bahu: cukup menahan tapi tidak sampai meninggalkan bekas merah.
  4. Pilih bahan bernapas: seperti katun atau campuran kain yang menyerap keringat.
  5. Sesuaikan dengan aktivitas: gunakan bra olahraga saat berolahraga, dan bra menyusui jika sedang menyusui.
  6. Cek ukuran secara berkala: ukuran tubuh bisa berubah akibat kenaikan/penurunan berat badan, siklus menstruasi, kehamilan, atau menyusui.