5 Tanda pada Penis Ini Bisa Jadi Kamu Idap Masalah Diabetes, Ginjal, hingga Kanker
- Freepik
Lifestyle –Meskipun kesadaran akan kesehatan pria semakin meningkat. Namun stigma, kurangnya pengetahuan dan rasa malu masih sering muncul terutama ketika menyangkut masalah kesehatan organ vital pria. Padahal, menjaga kesehatan organ vital pria dan mengenali masalah yang terjadi sejak awal bisa menyelamatkan nyawa.
Seperti bagian tubuh lainnya, penis juga bisa memberikan tanda ketika ada sesuatu yang tidak beres. Perubahan bisa terlihat saat buang air kecil maupun ketika berhubungan intim. Mengenali masalah sejak awal dapat mencegah kondisi semakin parah dan menghindari komplikasi serius, termasuk kanker.
Menurut Shafi Wardak dari klinik kesehatan swasta The Forbury Clinic, rasa sakit, bengkak, atau keluar cairan pada penis bisa menjadi petunjuk adanya gangguan kesehatan serius pada tubuh Anda. Namun, sayangnya masih ada beberapa dari kita yang mengabaikannya. Lantas apa saja tanda tersebut? Berikut ini rangkumannya seperti dilansir dari laman The Sun, Senin 22 September 2025.
1. Perubahan Pola Buang Air Kecil
Wardak menjelaskan bahwa perubahan pola buang air kecil baik dari segi frekuensi, kekuatan pancaran, maupun warna perlu diperhatikan.
- Sering buang air kecil: Bisa jadi tanda infeksi saluran kemih (ISK), terutama jika disertai rasa perih. Bisa juga menandakan kandung kemih terlalu aktif, pembesaran prostat jinak (BPH), atau gejala diabetes.
- Jarang buang air kecil: Bisa berarti dehidrasi, sumbatan saluran kemih, atau gangguan ginjal serius.
- Pancaran lemah: Umumnya terkait dengan masalah prostat, seperti BPH atau kanker prostat. Penyempitan uretra akibat cedera atau infeksi juga bisa menjadi penyebab.
- Perubahan warna urine: Urine gelap biasanya karena dehidrasi, tapi jika berwarna cokelat gelap bisa menandakan gangguan hati. Urine merah atau merah muda bisa mengandung darah, akibat infeksi, batu ginjal, atau bahkan kanker kandung kemih maupun ginjal.
2. Perubahan Kulit Penis
Wardak mengingatkan, perubahan kecil pada kulit penis baik tekstur, warna, ruam, benjolan, atau bintik tidak boleh dianggap sepele.
- Ruam: Bisa disebabkan infeksi jamur atau reaksi alergi (misalnya dari sabun atau lotion). Jika tidak membaik dengan obat bebas, perlu diperiksa dokter.
- Benjolan: Ada yang tidak berbahaya, seperti papula penis mutiara. Tapi bisa juga menandakan kutil kelamin akibat HPV, infeksi molluscum contagiosum, atau bahkan kanker penis jika bentuknya berubah.
- Lepuh atau luka: Lepuh yang pecah menjadi luka nyeri bisa jadi tanda herpes genital. Sementara luka tanpa rasa sakit bisa menandakan sifilis. Keduanya butuh perawatan medis.
- Bercak putih: Bisa jadi lichen sclerosus, penyakit kulit kronis yang bila tidak diobati bisa menyebabkan jaringan parut dan kulit kulup mengencang.
- Kulit kering, bersisik, pecah-pecah: Bisa menandakan psoriasis atau eksim.
- Perubahan warna kulit: Baik lebih gelap maupun lebih terang, bisa menjadi tanda infeksi atau penyakit kulit tertentu.
3. Kelengkungan Penis
Kelengkungan penis saat ereksi biasanya normal, tetapi jika berlebihan bisa menandakan penyakit Peyronie, yaitu terbentuknya jaringan parut yang membuat penis melengkung.
Wardak menyarankan perubahan gaya hidup untuk membantu mengelola kondisi ini, antara lain menjaga berat badan ideal, makan sehat dengan banyak buah, sayur, dan biji-bijian, rutin berolahraga, serta menghindari rokok dan alkohol berlebihan.
4. Bau pada Penisp
Wardak menegaskan, jika mengalami salah satu dari gejala di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter umum (GP). Pemeriksaan dini bisa mencegah kondisi semakin parah dan menjaga kesehatan organ vital pria.