Minyak Goreng Jenis Ini Bisa Sebabkan Masalah Penyakit Jantung
- Pixabay
Menurut American Heart Association, lemak trans dapat meningkatkan kadar LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan HDL (kolesterol baik), sehingga risiko penyakit jantung dan stroke ikut naik. Dr. Bhushan menegaskan agar minyak jenis ini sama sekali tidak digunakan.
2. Minyak sawit
Minyak sawit murah dan banyak dipakai dalam makanan olahan maupun untuk menggoreng. Namun, kandungan lemak jenuhnya cukup tinggi, yang bisa meningkatkan LDL kolesterol dan memicu aterosklerosis (penyempitan arteri akibat penumpukan plak). Sebuah studi dalam Journal of Nutrition menemukan bahwa konsumsi minyak sawit berhubungan dengan kadar kolesterol total yang lebih tinggi. Dr. Bhushan memperingatkan bahwa konsumsi rutin, terutama lewat makanan gorengan, bisa berdampak buruk pada kesehatan jantung.
3. Minyak nabati rafinasi
Minyak seperti minyak bunga matahari, kedelai, dan jagung yang telah melalui proses rafinasi mungkin terlihat sehat. Tapi sebenarnya proses penyulingan menghilangkan nutrisi alami serta meninggalkan residu kimia dan lemak teroksidasi. Minyak ini juga kaya asam lemak omega-6 yang jika berlebihan justru memicu peradangan, salah satu faktor utama penyakit jantung. Sebaiknya pilih versi cold-pressed atau yang minim proses, dan gunakan secukupnya.
4. Minyak biji kapas
Sering ditemukan pada makanan ringan dan fast food, minyak biji kapas termasuk minyak rafinasi yang tinggi lemak jenuh dan omega-6. Selain itu, minyak ini bisa mengandung gossypol, racun alami pada tanaman kapas, yang berpotensi berdampak buruk bagi kesehatan jika tidak sepenuhnya dihilangkan saat proses produksi. Kandungan omega-6 yang terlalu tinggi dibanding omega-3 juga bisa mengganggu keseimbangan lemak sehat dalam tubuh, sehingga membahayakan jantung.