Mengenal Fenomena Johatsu Menghilang Tanpa Jejak, Melarikan Diri dari Tekanan Hidup
- Times of India
"Di Jepang, lebih mudah untuk 'menguap’,. Polisi tidak akan campur tangan kecuali ada alasan lain seperti kejahatan atau kecelakaan. Keluarga hanya bisa menyewa detektif swasta atau menunggu. Itu saja," kata dia.
Privasi ini memungkinkan orang memutuskan hidup lama mereka dan tidak perlu khawatir diawasi melalui teknologi seperti CCTV atau ATM. Hal ini memudahkan mereka memulai hidup baru secara anonim.
Namun, fenomena Johatsu juga membawa dampak emosional serius bagi keluarga yang ditinggalkan. Orang tua dan kerabat sering merasa tak berdaya dan patah hati.
"Dengan hukum saat ini, semua yang bisa saya lakukan adalah memeriksa apakah mayat itu anak saya itulah satu-satunya yang tersisa bagi saya,” kata seorang ibu mengatakan kepada BBC.
Ini mencerminkan betapa beratnya beban emosional yang ditinggalkan bagi orang-orang yang dicintai.
Hidup setelah menghilang
Bagi mereka yang berhasil menjadi Johatsu, hidup ditandai dengan anonim dan kehati-hatian. Mereka biasanya pindah ke daerah yang sepi, bekerja di pekerjaan yang tidak membutuhkan pemeriksaan latar belakang, dan berusaha agar tidak ditemukan. Hidup anonim memberi mereka kesempatan untuk lepas dari tekanan dan ekspektasi kehidupan sebelumnya.