Punya Atasan Menyebalkan? Begini Cara Hadapi Tanpa Bikin Stres dan Karir Hancur

Ilustrasi bos nyebelin
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Bagi para profesional, memiliki atasan yang baik dan pengertian adalah sebuah anugerah terselubung. Namun, dalam perjalanan karier, tidak jarang kita bertemu dengan tipe atasan yang sulit dihadapi.

Entah itu karena terlalu suka mengkritik, meremehkan, suka mengatur secara berlebihan (micromanaging), atau sulit ditebak perilaku mereka bisa sangat memengaruhi rasa percaya diri, kepuasan kerja, hingga kesehatan mental kita.

Meski begitu, resign bukan selalu pilihan terbaik atau langkah pertama yang harus diambil. Sebaliknya, belajar cara menghadapi atasan seperti ini sambil tetap menjaga profesionalisme dan batasan pribadi justru bisa membantu kita bertahan, bahkan berkembang, dalam dunia kerja.

Berikut beberapa cara cerdas menghadapi atasan yang sulit tanpa kehilangan kewarasan seperti dilansir dari laman Times of India.

1. Tetap Tenang dan Profesional

Menghadapi atasan yang sulit memang bisa memicu emosi, tapi bereaksi secara emosional justru sering memperburuk keadaan. Cobalah untuk tetap tenang, terkontrol, dan profesional—bahkan di bawah tekanan. Pilih untuk merespons, bukan bereaksi. Dengan begitu, kamu punya ruang untuk berpikir jernih dan memilih tanggapan yang lebih bijak. Ingat, profesionalisme berarti mengendalikan perasaanmu agar kamu tetap memegang kendali, bukan membiarkan perilaku buruk atasan menguasai dirimu.

2. Catat Semua Interaksi

Jika atasanmu punya kebiasaan bersikap tidak adil atau tidak konsisten, penting untuk menyimpan catatan. Tuliskan tanggal, waktu, apa yang dikatakan, dan bagaimana kamu merespons. Dokumentasi ini bisa sangat membantu bila suatu saat kamu perlu menyampaikan masalah ke HRD atau manajemen yang lebih tinggi. Pastikan catatan itu disimpan di perangkat pribadi atau akun pribadi, bukan di sistem perusahaan. Tujuannya bukan balas dendam, melainkan melindungi diri dengan bukti nyata.

3. Pahami Ekspektasi dan Pemicu Atasan

Memahami apa yang diharapkan atasan dan apa yang memicu perilakunya bisa membuat hidupmu lebih mudah. Amati, apakah mereka mudah tersulut karena masalah tenggat waktu atau karena tidak mendapat update pekerjaan? Setelah tahu penyebabnya, kamu bisa menyesuaikan cara kerja dan komunikasi untuk menghindari ketegangan yang tidak perlu. Ini bukan berarti kamu harus selalu menyenangkan hati atasan, tapi lebih ke strategi dalam berkomunikasi dan mengelola ekspektasi agar situasi tetap terkendali.

4. Tetapkan Batasan dengan Bijak

Sekalipun atasanmu menuntut banyak hal, kamu tetap perlu menetapkan batasan yang sehat. Tidak semua permintaan harus kamu iyakan, apalagi jika itu mengorbankan kesehatan mental dan fisikmu. Belajarlah mengatakan “tidak” dengan cara yang sopan dan profesional. Ini akan membantumu terhindar dari kelelahan atau burnout jangka panjang. Selain itu, dengan menetapkan batasan, kamu juga mengajarkan orang lain bagaimana seharusnya memperlakukanmu.

5. Pertimbangkan Opsi Lain Jika Perlu

Jika pada akhirnya atasanmu benar-benar membuatmu kewalahan dan situasi sudah tidak sehat lagi, mungkin saatnya mempertimbangkan peluang kerja di tempat lain. Ingat, kesehatan mental dan emosionalmu jauh lebih penting daripada bertahan di pekerjaan yang hanya membuatmu terkuras habis.

Intinya, menghadapi atasan yang sulit memang tidak mudah, tapi dengan strategi yang tepat kamu tetap bisa menjaga profesionalisme, melindungi diri, dan bahkan berkembang dalam karier.