Miris! Bocah Sukabumi Meninggal Dipenuhi Cacing Gelang, Bagaimana Infeksi Ini Terjadi Pada Anak

Ilustrasi cacing gelang
Sumber :
  • Freepik

KidsHealth (Nemours), yang ditinjau oleh dokter anak Dr. Yamini Durani, juga menegaskan hal yang sama. Ia menyebut anak-anak lebih rentan karena perilaku alami anak yang sering memasukkan tangan ke mulut, jajan sembarangan, atau bermain tanpa alas kaki. Kebiasaan sederhana itu ternyata menjadi jalur masuk bagi infeksi yang diam-diam bisa membahayakan.

Dampak pada Anak: Dari Perut Buncit hingga Gangguan Tumbuh Kembang

Infeksi ringan mungkin tidak menimbulkan gejala yang mencolok. Namun, bila jumlah cacing dalam tubuh semakin banyak, dampaknya bisa sangat serius. Anak-anak sering terlihat memiliki perut buncit, bukan karena gemuk, melainkan karena usus dipenuhi cacing. Nafsu makan menurun, berat badan sulit naik, dan mereka tampak lebih mudah lelah.

Menurut CDC, infeksi cacing gelang yang berat dapat menyebabkan malnutrisi, gangguan penyerapan gizi, hingga hambatan tumbuh kembang anak. Bahkan, bila jumlah cacing terlalu banyak, mereka bisa menggumpal dan menyumbat usus. Dalam kasus yang jarang, migrasi cacing juga dapat menimbulkan komplikasi di organ lain, seperti hati, saluran empedu, bahkan paru-paru. Kondisi ini tentu dapat memperparah keadaan anak yang sebelumnya sudah kekurangan gizi atau memiliki penyakit lain.

Kasus Raya menunjukkan bentuk paling fatal dari skenario ini. Cacing tidak hanya menguasai usus, tetapi juga terlihat keluar dari saluran pernapasan atas ketika tubuhnya sudah tidak mampu lagi melawan.

Mengapa Anak Rentan?

Kerentanan anak terhadap infeksi cacing gelang tidak hanya karena perilaku kebersihan, tetapi juga karena sistem kekebalan mereka yang masih berkembang. Di banyak daerah dengan akses sanitasi terbatas, risiko semakin meningkat. Ketika anak jarang mencuci tangan dengan sabun, terbiasa makan tanpa alas, atau mengonsumsi makanan dari lingkungan yang tidak higienis, peluang masuknya telur cacing menjadi lebih besar.