6 Golden Rules Hidup Lebih Bahagia & Sukses yang Jarang Diajarkan, Nomor 4 Sering Diabaikan!

Ilustrasi Bahagia
Sumber :
  • Go Banking Rates

Lifestyle –Ada satu pertanyaan yang selalu dicari jawabannya oleh setiap orang di dunia Bagaimana cara hidup lebih baik? Memang tidak ada buku panduan yang berlaku untuk semua orang karena kehidupan setiap orang punya latar, situasi, dan lingkungan yang berbeda.

Tapi ada beberapa prinsip abadi yang dikenal sebagai Golden Rules of Life yang bisa menjadi kompas untuk menjalani hidup dengan bijak. Apa saja? Berikut ini rangkumannya sepert dilansir dari laman Times of India.

1. Hargai setiap pertemuan

Ada pepatah yang bilang, “Setiap orang yang kamu temui tahu sesuatu yang tidak kamu tahu.” Dalam keseharian, kita bertemu dengan orang dari berbagai latar belakang. Setiap interaksi adalah kesempatan untuk belajar hal baru, membuka pintu tak dikenal yang mungkin membawa peluang. Bentuknya bisa macam-macam seperti rekomendasi buku, info museum baru, atau bahkan lelucon situasi yang membuatmu terkesan.

2. Pilih lingkungan dengan bijak

Kata Jim Rohn, “Kamu adalah rata-rata dari lima orang yang paling sering bersamamu.” Di zaman sekarang, meski bisa bertemu 100 orang dalam sehari, kita tetap menyerap sikap, kebiasaan, bahasa, dan energi orang-orang di sekitar.

Duduk di dekat orang yang sangat positif akan membuat sulit untuk terus merasa negative, energi mereka akan menular. Oleh karena itu, penting untuk berada di lingkungan yang tidak menguras energimu demi kepentingan mereka sendiri.

3. Tulus saat meminta maaf

Kalau setelah berkata ‘maaf’ kamu terus membela diri atau memberi alasan, kata maaf itu jadi tidak bermakna bagi penerimanya. Bahkan, itu bisa membuatmu terlihat seperti orang yang merugikan sekaligus munafik. Maaf yang tulus mengakui kesalahan yang sudah terjadi dan memberi alasan kenapa orang lain harus percaya pada permintaan maafmu. Selalu perhatikan tindakanmu setelahnya.

4. Bangun kepercayaan dengan waktu

Melihat sisi baik orang lain itu penting, tapi jangan sampai membabi buta. Kepercayaan yang terburu-buru bisa berujung kecewa dan dikhianati. Orang yang tulus akan membuatmu percaya tanpa harus diminta. Begitu juga saat kamu ingin dipercaya, biarkan tindakanmu yang berbicara. Kepercayaan yang cepat lahir biasanya rapuh, dan kalau rusak, bisa membuatmu curiga pada semua orang.

5. Kendalikan reaksi

Hal buruk yang muncul di waktu yang tidak tepat adalah keluhan umum. Meski terasa seperti, “Kenapa cuma aku yang kena?” kamu tidak sendirian. Ada saatnya rencana gagal dan situasi bikin frustrasi. Tapi kekuatanmu ada di cara kamu merespons, bukan di perilaku orang lain. Kehilangan ketenangan saat tertekan seringkali malah memperburuk keadaan.

6. Melepaskan tanpa rasa bersalah

Melepaskan bukan berarti menyerah pada seseorang, tapi tahu kapan harus berhenti saat hubungan mulai merugikan kedua pihak. Menggenggam terlalu erat sampai melukai bukan tanda cinta atau perhatian—itu racun. Kadang, orang atau situasi jadi terlalu melelahkan secara emosional atau menghambat perkembanganmu. Melepaskan berarti membebaskan diri dari hal atau orang yang menguras kesejahteraan, tanpa rasa bersalah atau dendam.

Cara melatih Golden Rules ini
Walau biasanya butuh umur dan pengalaman untuk benar-benar menguasai prinsip ini, ada cara-cara yang bisa mempercepat prosesnya:

  • Tanyakan pada diri sebelum merespons
    Saat menjawab orang lain, coba pikir, “Kalau aku di posisi mereka, respon seperti apa yang bikin aku merasa dihargai?” Latih ini setiap hari.
    Contohnya, ketika kurir mengantarkan makanan di tengah terik, tawarkan air minum. Bukan untuk pamer kebaikan, tapi karena kamu bisa merasakan beratnya pekerjaan mereka di kondisi seperti itu.
  • Tulis sebelum lupa
    Setiap hari, tulis tiga hal yang terjadi padamu. Kalau ada orang yang berkontribusi, sekecil apa pun, pada perkembanganmu, beri tahu mereka kalau kamu bersyukur punya mereka. Rasa syukur akan menggeser pola pikir ke arah positif.