Miss V Bau Busuk Seperti Bangkai? Ini Tanda Bahaya, Jangan Diabaikan!
- Freepik
Lifestyle –Setiap perempuan pasti pernah mencium aroma berbeda dari area intimnya. Dalam banyak kasus, bau tersebut bersifat normal, bisa dipengaruhi oleh hormon, siklus menstruasi, makanan, hingga kebersihan.
Tapi bagaimana kalau baunya menyengat seperti bangkai, daging busuk, atau sampah membusuk? Ini bukan hal biasa. Justru bisa jadi tanda bahaya yang perlu segera ditangani secara medis.
Masalahnya, karena letaknya di area sensitif dan dianggap tabu, banyak perempuan merasa malu atau menunda untuk memeriksakan diri ke dokter. Padahal, penundaan justru bisa memperburuk kondisi. Bau vagina yang sangat busuk bukan sekadar soal kebersihan, tapi bisa jadi indikasi infeksi berat atau benda asing yang tertinggal, seperti tampon.
Seperti Apa Bau yang Harus Diwaspadai?
Bau vagina yang perlu diwaspadai biasanya digambarkan sangat tajam dan mengganggu, bahkan bisa tercium dari luar celana. Bau ini berbeda dengan aroma khas vagina yang normal. Ciri-cirinya antara lain:
- Sangat menyengat, seperti bangkai binatang atau daging busuk.
- Bertahan lama, tidak hilang meski sudah mandi dan mengganti celana dalam.
- Muncul tiba-tiba, dan semakin kuat dari hari ke hari.
- Disertai gejala tambahan seperti keputihan berwarna kehijauan, kuning, atau abu-abu. Gatal atau sensasi terbakar, nyeri panggul atau perut bawah, hingga mengalami demam, menggigil, atau lemas.
Jika kamu mengalami bau seperti ini, jangan anggap remeh. Bisa jadi tubuh sedang memberikan sinyal bahwa ada sesuatu yang tidak beres di dalam vagina.
Penyebab Utama: Tampon Tertinggal dan Infeksi Bakteri
1. Tampon yang Tertinggal
Salah satu penyebab utama vagina mengeluarkan bau busuk ekstrem adalah tampon yang tertinggal di dalam. Hal ini bisa terjadi saat seseorang lupa telah memasang tampon, atau mengganti tampon baru tanpa sadar yang lama belum dikeluarkan.
Tampon yang tertinggal menciptakan lingkungan lembap dan tertutup, tempat sempurna bagi bakteri berbahaya berkembang biak. Bau busuk akan muncul hanya dalam beberapa hari, dan dalam kasus yang parah bisa menyebabkan komplikasi serius seperti toxic shock syndrome (TSS).
2. Infeksi Bakteri Vaginosis
Bacterial vaginosis (BV) terjadi ketika keseimbangan bakteri baik dan jahat di vagina terganggu. BV tidak selalu menimbulkan gejala menyakitkan, tetapi sangat sering menyebabkan keputihan abu-abu dan bau amis busuk yang tajam, terutama setelah berhubungan seks.
3. Penyakit Menular Seksual (PMS)
Beberapa PMS seperti trikomoniasis atau klamidia juga bisa memicu bau abnormal. Keputihan biasanya berubah warna dan tekstur, bisa berbusa atau kental, dan disertai nyeri saat buang air kecil atau saat berhubungan.
Toxic Shock Syndrome: Kondisi Gawat Darurat
Toxic Shock Syndrome atau TSS adalah infeksi bakteri akut yang bisa mematikan bila tidak segera ditangani. Salah satu pemicu utamanya adalah tampon yang tertinggal terlalu lama. Bakteri Staphylococcus aureus atau Streptococcus bisa melepaskan racun berbahaya yang masuk ke aliran darah.
“Tampon yang tertinggal bisa menciptakan lingkungan ideal bagi bakteri berbahaya seperti Staphylococcus aureus. Bila racunnya masuk ke aliran darah, itu bisa memicu TSS yang mengancam nyawa,” kata edukator kesehatan perempuan, Dr. Jennifer Wider dalam wawancara dengan Healthline.
Gejala TSS antara lain:
- Demam tinggi mendadak (di atas 39°C)
- Tekanan darah menurun drastis
- Mual dan muntah
- Ruam kemerahan seperti terbakar matahari
- Diare
- Kebingungan atau disorientasi
- Pingsan atau koma (dalam kasus ekstrem)
TSS tidak bisa ditangani sendiri di rumah. Ini adalah situasi medis darurat dan harus segera dibawa ke rumah sakit.
Kapan Harus Periksa ke Dokter?
Segera konsultasikan ke dokter jika kamu mengalami:
- Bau menyengat yang tidak biasa dan tidak hilang dalam 1–2 hari.
- Keputihan berubah warna, konsistensi, atau jumlah.
- Demam dan gejala infeksi lainnya.
- Kecurigaan ada tampon atau benda asing yang tertinggal.
- Nyeri pada panggul, perut bawah, atau saat buang air kecil.
Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik ringan dan tes laboratorium seperti tes pH vagina, kultur bakteri, atau pemeriksaan mikroskopis cairan vagina untuk memastikan diagnosis.
Cara Mencegah Bau Busuk Vagina
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Berikut langkah-langkah penting untuk menjaga kesehatan vagina dan mencegah bau ekstrem:
Ganti Tampon atau Pembalut Secara Teratur
- Jangan memakai tampon lebih dari 8 jam.
- Selalu pastikan tampon sebelumnya sudah dikeluarkan sebelum memasang yang baru.
- Hindari tidur semalaman dengan tampon.
Jaga Kebersihan Tanpa Berlebihan
- Cuci vagina dengan air hangat, hindari sabun berpewangi.
- Jangan lakukan douching karena justru bisa merusak flora alami vagina.
- Gunakan pakaian dalam katun dan hindari celana ketat terlalu lama.
Periksa Vagina Secara Rutin
- Setelah menstruasi selesai, pastikan tidak ada tampon tertinggal.
- Lakukan pemeriksaan ke dokter kandungan setahun sekali, bahkan tanpa keluhan.