Kartu Debit Bergetar di Jumat Malam? Ini Alasan Kita Sering Kalap Belanja di Jumat Malam.

Ilustrasi belanja di mall
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Bayangkan ini, kamu baru saja menyelesaikan minggu kerja yang melelahkan. Notifikasi diskon masuk ke ponsel. Tangan langsung refleks buka aplikasi e-commerce atau scan barcode di kafe favorit.

Tanpa sadar, kamu sudah checkout beberapa item dan pesan makanan mahal  padahal tadi pagi kamu sempat mikir mau hemat. Kalau kamu pernah mengalaminya, tenang kamu tidak sendirian.

Kenapa sih, kita lebih sering kalap belanja di Jumat malam? Apa karena akhir pekan sudah di depan mata? Atau justru karena ada alasan psikologis yang lebih dalam?

Ternyata, jawabannya bukan cuma soal promo atau diskon. Ada proses dalam otak dan emosi kita yang mendorong kebiasaan ‘kartu debit bergetar’ setiap jelang weekend.

1. Reward Setelah Kerja Keras: “Self-Reward” yang Terasa Sah

Setelah lima hari bekerja penuh tekanan, banyak dari kita merasa layak mendapatkan hadiah. Ini disebut sebagai rewarding behavior, yaitu dorongan untuk memberi penghargaan pada diri sendiri setelah melewati tantangan.

Belanja, makan enak, atau sekadar minum kopi mahal bisa terasa seperti bentuk apresiasi kecil. Kita merasa, “Aku pantas mendapat ini.” Padahal, kadang hadiah itu tidak benar-benar kita butuhkan tapi rasanya menyenangkan.

2. Present Bias: Nikmati Sekarang, Pikir Nanti

Dalam psikologi, ada istilah present bias, kecenderungan manusia untuk lebih memilih kenikmatan jangka pendek dibanding manfaat jangka panjang.

Di Jumat malam, kita sering lebih fokus pada “senangnya sekarang” daripada mikirin “tagihan nanti.” Otak kita lebih suka merasa puas segera daripada menunggu. Apalagi setelah seminggu kerja yang bikin stres.

3. Belanja Bisa Meningkatkan Mood: Ini Bukan Mitos

Tahukah kamu bahwa belanja bisa memperbaiki suasana hati? Menurut studi dari Journal of Consumer Psychology (2014), aktivitas belanja bahkan tanpa membeli apa pun bisa memberikan perasaan kontrol yang menenangkan.

Dalam artikel di TIME, psikolog Jorge Barraza dari University of Southern California menyebut bahwa ketika kita sedih, stres, atau lelah, kita lebih mudah terdorong untuk melakukan aktivitas yang membuat kita merasa in control. Salah satunya: belanja.

“Saat kita sedang sedih atau stres, kita cenderung lebih mudah melakukan perilaku seperti ini (belanja). Keputusan untuk membeli sesuatu bisa membuat kita merasa lebih bahagia dan seolah punya kendali atas hidup,” kata dia seperti dikutip dari laman Time.

Dengan kata lain, belanja bisa menjadi bentuk emotional coping atau pelarian dari stres.

4. Diskon, Flash Sale, dan Teknik Marketing yang Menggoda

Bukan cuma emosi kita yang ‘tergoda’, tapi juga karena para pemasar tahu betul kapan waktu terbaik untuk menjual produk Jumat malam.

Banyak e-commerce sengaja menjadwalkan promo besar di akhir pekan seperti“Midnight Sale”, “TGIF Discount”, atau “Weekend Clearance”. Teknik ini sengaja dibuat untuk menciptakan rasa FOMO (Fear of Missing Out). Apalagi kalau ada countdown timer, otak kita dipicu untuk bertindak cepat tanpa berpikir lama.

Hal ini mirip dengan psikologi yang terjadi saat Black Friday, orang rela mengantre demi diskon besar, walau tak selalu butuh barangnya. Menurut pakar perilaku konsumsi dari Montclair State University, promo dan suasana ramai menciptakan tekanan sosial yang memicu pembelian impulsif.

5. Waktu Luang yang Jadi Bumerang

Setelah lima hari disibukkan oleh jadwal padat, Jumat malam jadi momen lega. Tapi waktu luang juga membuat kita rentan mencari instant gratification.

Karena tidak lagi terikat rutinitas, kita jadi lebih longgar dalam mengambil keputusan keuangan termasuk membelanjakan uang untuk hal-hal yang sebenarnya bisa ditunda.

Tips Mengelola Keinginan Belanja di Jumat Malam

Kalau kamu ingin tetap menikmati Jumat malam tanpa menyesal keesokan harinya, ini beberapa tips yang bisa dicoba:

Sadari Emosimu

Tanya diri sendiri: “Aku benar-benar butuh ini, atau cuma pengen karena lagi capek?”
Kadang, mengenali emosi bisa membantu kita menahan diri.

Buat Batas Anggaran Khusus Jumat

Boleh belanja, tapi tentukan batasnya sejak awal. Misal: Rp150.000 per Jumat untuk “self-reward”.

Pakai Fitur Wishlist

Daripada langsung checkout, masukkan dulu ke wishlist. Tunggu sampai keesokan harinya. Kalau masih terasa penting, baru beli.

Cari Reward Non-Finansial

Nggak semua penghargaan harus dibeli. Menonton film, tidur lebih cepat, atau jalan kaki santai juga bisa jadi bentuk self-care.

Jika kamu sering merasa nggak sadar tahu-tahu saldo tinggal sedikit tiap Jumat malam, mungkin saatnya mulai lebih bijak. Ingat, belanja itu sah, asalkan sesuai porsi dan kebutuhan.