Miris! 28 Juta Orang Indonesia Terinfeksi Hepatitis B dan C, Tapi Hanya Sebagian Kecil yang Terdiagnosis
- Freepik.
Lifestyle – Hari Hepatitis Sedunia diperingati 28 Juli setiap tahunnya. Tahun ini, Hari Hepatitis Sedunia mengangkat tema Hepatitis: Let's Break It Down'. atau jika diartikan 'Hepatitis: Mari Kita Hancurkan. Kenapa?
Ya, menurut data Kementerian Kesehatan RI, diperkirakan lebih dari 28 juta penduduk Indonesia terinfeksi hepatitis B dan C, namun hanya sebagian kecil yang terdiagnosis dan mendapatkan pengobatan.
Dokter dari Rumah Sakit Siloam Purwakarta, dr. Kharina Helhid, menekankan pentingnya deteksi dini dan pengobatan yang tepat untuk mencegah komplikasi serius, seperti sirosis hati dan penyakit hati lainnya.
“Hepatitis B dan C bisa menyerang tanpa disadari selama bertahun-tahun. Padahal, jika terdeteksi lebih awal, pengobatannya sangat efektif dan kualitas hidup pasien bisa tetap baik,” ujar dr. Kharina Helhid dalam keterangannya, dikutip Kamis 31 Juli 2025.
Cek kesehatan gratis.
- Ist.
Dokter Kharina Helhid menyampaikan hal tersebut saat mengisi seminar kesehatan dengan tema “Hepatitis B: Gejala, Penularan dan Cara Cegah Sejak Dini”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu, 27 Juli 2025 di dalam outlet Superhouse Pasir Kaliki Bandung dan dihadiri 150 peserta yang berasal dari warga RW 01 kelurahan Pasir Kaliki.
Kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye global untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit hepatitis, yang sering disebut sebagai “silent killer” karena kerap tidak menunjukkan gejala hingga mencapai tahap kronis.
Andrew Susanto, Komisaris Utama Holywings Group sekaligus Ketua Program CSR Holywings Peduli, berharap masyarakat bisa lebih peduli terhadap kesehatannya.
“Seminar ini merupakan bagian dari upaya kami untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap isu-isu kesehatan yang penting. Kami percaya bahwa edukasi merupakan langkah awal yang paling efektif dalam mencegah berbagai penyakit.” tutur Andrew Susanto.
Rahayu (45 tahun), yang merupakan warga kelurahan Pasir Kaliki Bandung, mengaku sangat bersyukur bisa ikut seminar ini karena sebelumnya dia tidak terlalu paham soal hepatitis.
“Ternyata penyakit ini bisa tidak menimbulkan gejala selama bertahun-tahun. Sekarang saya jadi tahu pentingnya skrining dan vaksin," kata Ibu Rahayu.
Usai sesi edukasi, 50 peserta lansia yang datang mendapatkan kesempatan cek kesehatan secara gratis, bekerja sama dengan RS Siloam Purwakarta. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan meliputi cek gula darah, kolesterol, tekanan darah, hingga asam urat hingga berkesempatan berkonsultasi dengan dokter.