Bukan Sekedar Pelit! Ternyata Ada Alasan Psikologis di Balik Rojali & Rohana

Ilustrasi fenomena Rojali di mall
Sumber :
  • Freepik

Untuk Konsumen

  1. Jadikan window shopping sebagai mindful spending. Tetapkan tujuan jelas apakah ingin membandingkan harga atau sekadar mencari inspirasi?
  2. Batasi waktu atau frekuensi hanya melihat-lihat, agar tidak terjebak pada kebiasaan yang membuang waktu.
  3. Jika memang butuh barang tersebut, tetapkan anggaran dan jadwal pembelian agar tidak terus-menerus menunda.

Untuk Pedagang

  1. Jangan terlalu emosional menghadapi Rojali dan Rohana; ini adalah perilaku umum.
  2. Berikan pengalaman belanja yang menyenangkan agar calon pembeli punya alasan untuk kembali.
  3. Gunakan strategi follow-up yang tidak terlalu agresif, misalnya mengingatkan barang yang ditinggalkan di keranjang belanja.

Fenomena Rojali dan Rohana yang sedang viral sebenarnya adalah bagian dari proses belanja yang wajar. Banyak orang hanya ingin mengendalikan diri, mencari informasi, atau menikmati sensasi belanja tanpa harus mengeluarkan uang.

Namun, jika kebiasaan ini dilakukan berlebihan, baik konsumen maupun pedagang bisa merasakan dampak negatifnya. Oleh karena itu, penting untuk memahami motivasi di balik perilaku ini. Seperti yang dikatakan Dr. Benson, window shopping bisa bermanfaat jika dilakukan dengan sadar dan seimbang.

Jadi, apakah kamu termasuk Rojali atau Rohana karena strategi hemat atau sekadar kebiasaan yang sudah melekat?r