Capek Kerja Terus? Di Tiongkok, Ada Klinik Khusus Buat Kamu yang Ogah Masuk Kantor!
- Freepik
Lifestyle –Rasa enggan untuk bekerja bukanlah hal yang asing bagi banyak orang. Setiap pagi, ada saja yang merasa berat untuk bangun, bersiap, dan menghadapi rutinitas pekerjaan yang melelahkan secara fisik maupun mental.
Meskipun dari luar terlihat baik-baik saja, tak sedikit yang menyimpan tekanan batin karena pekerjaan yang terasa membosankan, penuh beban, atau bahkan tidak lagi bermakna.
Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menimbulkan kelelahan emosional, kecemasan, hingga depresi ringan, meskipun sering kali tidak disadari atau dianggap remeh.
Di Tiongkok, fenomena ini mendapat perhatian serius dari dunia medis. Qinhuangdao Hospital of Integrated Traditional and Western Medicine di Provinsi Hebei membuat terobosan unik dengan membuka layanan khusus bernama “Klinik Tidak Suka Pergi Kerja”.
Tujuan klinik ini bukan sekadar menampung keluhan, tetapi benar-benar membantu mereka yang merasa terbebani secara psikologis oleh pekerjaan mereka.
Klinik "Tidak Suka Pergi Kerja", Respons Medis Terhadap Tekanan Dunia Kerja
Sebuah rumah sakit di Tiongkok menarik perhatian nasional setelah membuka “Klinik Tidak Suka Pergi Kerja” yang bertujuan menangani kecemasan dan depresi terkait pekerjaan. Ide ini awalnya diusulkan oleh para orang tua yang sebelumnya membawa anak-anak mereka ke “Klinik Tidak Suka Sekolah”.
Dua bulan lalu, Qinhuangdao Hospital of Integrated Traditional and Western Medicine di Provinsi Hebei, Tiongkok utara, meluncurkan layanan rawat jalan khusus ini. Langkah ini memicu diskusi luas di media sosial.
Inisiatif ini merupakan perpanjangan dari klinik “Tidak Suka Sekolah” yang sudah ada sebelumnya, yang bertujuan membantu orang tua Tiongkok mengatasi ketidaksukaan anak-anak mereka terhadap sekolah dengan menangani stres akademik dan masalah emosional yang mendasarinya.
“Sebelumnya, ketika anak-anak datang ke klinik ‘Tidak Suka Sekolah’, beberapa orang tua bertanya apakah ada layanan serupa untuk orang dewasa yang tidak ingin pergi bekerja,” kata direktur Departemen Tidur dan Psikologi rumah sakit sekaligus kepala klinik tersebut, Yue Limin dikutip dari laman SCMP.
Klinik ini bertujuan membantu orang-orang yang mengalami kelelahan, kehabisan energi, ketidakstabilan emosi, atau merasa bahwa pekerjaan mereka tidak berarti.
“Tapi jika langsung kami labeli sebagai kecemasan atau depresi, beberapa pasien mungkin merasa malu. Kami berharap dengan memakai nama seperti ini, pasien bisa datang ke ruang konsultasi tanpa tekanan apa pun,” kata Yue.
Yue mengungkap bahwa gejala-gejala yang tampak ini sering kali berasal dari faktor psikologis atau sosial yang kompleks. Pihaknya kata dia berperan profesional untuk mengidentifikasi penyebabnya, melakukan penilaian dan diagnosis secara sistematis, lalu memberikan pengobatan dan dukungan.
Proses diagnosis melibatkan wawancara untuk menilai kondisi emosional pasien secara keseluruhan dan pemeriksaan fisik untuk menyingkirkan kondisi medis seperti hipertiroidisme. Rumah sakit kemudian menyusun rencana pengobatan yang dipersonalisasi untuk setiap pasien.
Meskipun klinik ini telah menarik perhatian secara nasional, Yue mencatat bahwa jumlah pasien yang sebenarnya masih relatif sedikit.
Respon Jenaka dari Netizen
Namun, klinik ini telah memicu diskusi jenaka di media sosial Tiongkok daratan. Banyak dari penguna media sosial yang mengapresiasi ide tersebut.
“Siapa pun yang memikirkan ide klinik ini benar-benar jenius!” kata netizen.
“Begitu masuk, ternyata tidak ada dokternya, karena mereka juga tidak mau pergi kerja,” canda yang lain.
“Kenapa harus datang ke klinik ini? Emangnya habis konsultasi langsung jadi cinta kerja?” kata lainnya.