Makanan yang Paling Digemari Masyarakat Indonesia ini Diam-diam Merusak Otak

Ilustrasi Otak dan Mood di hari Senin
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Apa yang Anda makan memiliki dampak besar terhadap kesehatan, terutama kesehatan otak. Menjaga otak tetap sehat adalah hal penting untuk kesejahteraan secara keseluruhan. Namun, tahukah Anda bahwa beberapa makanan yang sering Anda konsumsi ternyata bisa diam-diam merusak otak?

Seorang ahli bedah saraf bersertifikat yang berbasis di Hyderabad, Dr. Raveesh Sunkara, mengungkapkan tiga jenis makanan yang selalu ia hindari karena efek buruknya terhadap kesehatan otak. Yuk, simak penjelasannya!

1. Makanan yang Mengandung Lemak Trans

Kalau Anda gemar menyantap gorengan atau camilan dalam kemasan, saatnya mulai berpikir ulang. Dr. Sunkara menekankan bahwa makanan tinggi lemak trans sangat merusak otak. Lemak ini sering ditulis sebagai 'partially hydrogenated oils' di label bahan makanan.

Lemak trans bisa ditemukan dalam berbagai makanan favorit, seperti keripik, donat, kue kering, dan makanan ringan kemasan lainnya.

"Lemak ini menyebabkan banyak peradangan di otak dan bisa menimbulkan berbagai masalah dalam jangka panjang," kata Dr. Sunkara dikutip dari laman Times of India. 

Tips Menghindari Lemak Trans:

  • Pilih makanan utuh dan tidak diproses.

  • Baca label gizi secara cermat.

  • Masak menggunakan minyak sehat seperti minyak zaitun atau minyak alpukat.

2. Minuman Manis

Minuman manis seperti soda, teh dalam kemasan, minuman energi, dan jus instan sering disebut sebagai kalori kosong, karena hanya memberikan gula tanpa nutrisi.

Dr. Sunkara menjelaskan bahwa dampak minuman manis tidak hanya terbatas pada tubuh, tapi juga otak.

"Gula tinggi, terutama dalam bentuk cair, menyebabkan lonjakan glukosa darah yang drastis. Lonjakan ini bisa menyebabkan otak kelelahan seiring waktu. Dalam jangka panjang, bahkan bisa menyusutkan ukuran otak," jelasnya.

Penelitian sebelumnya memang telah menemukan bahwa konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan penyusutan volume otak, terutama di area yang bertanggung jawab atas memori dan pengambilan keputusan.

Tips Menggantikan Minuman Manis:

  • Minum air putih lebih sering.

  • Coba teh herbal tanpa gula.

  • Pilih minuman rendah kalori dan tanpa pemanis tambahan.

3. Makanan Ultra-Proses

Makanan ultra-proses mencakup berbagai produk yang sering kita temui sehari-hari seperti minuman manis, snack kemasan, permen, es krim, roti pabrikan, daging olahan, hingga makanan beku siap saji.

Menurut Dr. Sunkara, makanan jenis ini tidak hanya mengganggu kesehatan usus, tapi juga merusak hubungan antara otak dan sistem pencernaan, atau yang disebut gut-brain axis.

"Usus yang tidak sehat bisa menyebabkan peradangan dan gangguan pada fungsi neurotransmitter (zat pengantar sinyal di otak). Ini bisa meningkatkan risiko kecemasan, depresi, hingga penurunan fungsi kognitif," ujarnya.

Tips Menjaga Kesehatan Otak dari Makanan Ultra-Proses:

  • Kurangi konsumsi makanan instan dan kemasan.

  • Perbanyak makanan segar seperti sayuran, buah, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak.

  • Rawat mikrobioma usus (bakteri baik di saluran pencernaan) untuk mendukung fungsi otak optimal.

Kesehatan otak bukan hanya soal genetika atau usia, tapi juga apa yang Anda makan setiap hari. Lemak trans, gula berlebihan, dan makanan ultra-proses adalah tiga musuh diam-diam yang bisa mempercepat kerusakan otak.

Mengurangi konsumsi ketiganya bisa memberikan manfaat besar bagi fungsi kognitif, suasana hati, dan kualitas hidup secara keseluruhan. Ingat, makanan adalah bahan bakar otak jadi pastikan Anda memilih bahan bakar yang tepat.

Kalau ingin otak tetap tajam hingga tua nanti, mulailah dengan mengubah isi piring hari ini.