Kenapa Orang Tua Semakin Sensitif dan Baperan Seiring Usia Bertambah?
- Freepik
Seiring bertambah usia, kemampuan fisik menurun: pendengaran mulai terganggu, mata kabur, lutut sakit, atau tangan gemetar. Hal-hal sederhana seperti menyetir atau naik tangga jadi menantang. Ketergantungan pada orang lain pun meningkat sesuatu yang tidak mudah diterima bagi orang tua yang dulunya mandiri.
Saat anak menawari bantuan atau melarang ini-itu demi kebaikan, mereka bisa merasa dikontrol atau dianggap lemah. 'Aku ini masih bisa sendiri!' bisa jadi reaksi spontan yang sebenarnya dipicu oleh rasa kehilangan kendali atas hidup sendiri.
4. Kecemasan akan Masa Tua dan Kematian
Bertambahnya usia membuat lansia lebih sering memikirkan kematian. Teman sebaya yang satu per satu wafat, tubuh yang tidak sekuat dulu, hingga pikiran bahwa waktu hidup sudah tak panjang lagi, semua menjadi beban emosional yang tak selalu mereka utarakan.
Ketakutan ini kadang muncul dalam bentuk ledakan kecil: marah, sedih, sensitif, atau cemas. Menurut Lehmann, banyak lansia tak menyadari bahwa emosi ini berasal dari kekhawatiran mendalam tentang sisa hidup mereka.
Kalau Tak Dipahami, Apa Dampaknya?
Ketika anak-anak tidak memahami perubahan ini, konflik dalam rumah bisa semakin sering terjadi. Komentar seperti, 'Ah Mama makin tua makin ribet!' atau 'Papa kok gampang marah, sih?' hanya akan memperparah perasaan tersinggung mereka. Orang tua bisa merasa tidak dihargai, makin menarik diri, bahkan diam-diam menyimpan kesedihan.