Sering Kaki Kesemutan dan Tak Bertenaga? Jangan Anggap Enteng, Bisa Jadi Tanda Jantung Bermasalah

Ilustrasi jantung
Sumber :
  • Freepik

LifestyleKesemutan di kaki sering dianggap hal sepele. Banyak yang mengira itu cuma akibat duduk terlalu lama atau salah posisi. Tapi kalau kesemutan datang terus-menerus, kaki terasa berat, bahkan lemas saat berjalan, bisa jadi itu bukan karena otot semata, melainkan sinyal dari jantungmu yang sedang kesulitan.

Menurut Kepala Kardiologi di Cedars-Sinai Heart Institute, Dr. Martha Gulati,  kaki adalah bagian tubuh yang paling jauh dari jantung. Maka jika aliran darah tidak lancar karena gangguan jantung, gejala seperti kesemutan, baal, atau lemah bisa muncul pertama kali di kaki.

"Kaki yang kesemutan atau terasa lemah bisa jadi tanda bahwa sirkulasi darah ke ekstremitas bawah terganggu dan itu bisa terkait langsung dengan kesehatan jantung,” kata Dr. Martha Gulati.

Lantas bagaimana hubungan kaki dengan penyakit jantung? Untuk diketahui, jantung bertugas memompa darah ke seluruh tubuh, termasuk ke bagian paling ujung seperti kaki. Ketika jantung melemah, atau pembuluh darah tersumbat, aliran darah ke kaki jadi tidak optimal. Akibatnya, jaringan saraf dan otot di kaki tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi.

"Sistem kardiovaskular yang terganggu bisa berdampak langsung pada fungsi saraf perifer, terutama di area kaki,” sambung Dr. Martha Gulati

Inilah yang menyebabkan sensasi kesemutan, kebas, atau kaki terasa dingin dan berat.

Gejala yang Harus Diwaspadai

Kesemutan di kaki karena duduk terlalu lama wajar terjadi. Tapi jika kamu mengalami hal berikut ini secara berulang, sebaiknya waspada mulai dari:

  • Kaki sering kesemutan atau mati rasa, terutama saat malam hari
  • Terasa berat atau cepat lelah saat berjalan
  • Muncul kram di betis saat naik tangga
  • Kulit kaki terlihat pucat atau kebiruan
  • Luka di kaki sulit sembuh

"Ketika gejala-gejala ini terjadi berulang tanpa sebab jelas, periksakan kesehatan jantung Anda," sambung Dr. Martha Gulati.

Penyakit Jantung Apa yang Bisa Menyebabkan Ini?

Beberapa jenis penyakit jantung dan pembuluh darah dapat menyebabkan gangguan aliran darah ke kaki, antara lain:

  • Penyakit Arteri Perifer (PAD): Penumpukan plak kolesterol menyumbat arteri kaki.
  • Gagal Jantung: Jantung tidak mampu memompa darah secara efisien.
  • Aritmia atau masalah struktural jantung: Mengganggu kestabilan sirkulasi darah.
  • Hipertensi dan Diabetes: Merusak pembuluh darah kecil dan saraf.

"Kondisi ini bisa berkembang tanpa disadari. Banyak pasien baru sadar setelah komplikasi terjadi,” jelas Dr. Martha Gulati.

Beda Kesemutan Akibat Sirkulasi vs Saraf

Banyak orang mengira kesemutan selalu berasal dari saraf kejepit atau masalah tulang belakang. Padahal, bila penyebabnya adalah gangguan jantung, pola kesemutan biasanya:

  • Terjadi di kedua kaki secara bersamaan
  • Semakin terasa setelah berdiri lama atau berjalan jauh
  • Membaik saat kaki diangkat

"Ciri khasnya adalah kesemutan muncul setelah aktivitas ringan dan membaik saat kaki diangkat,” papar Dr. Martha Gulati.

Siapa yang Rentan Mengalami Ini?

Beberapa kelompok lebih berisiko mengalami gejala kaki akibat masalah jantung:

  • Orang berusia di atas 50 tahun
  • Perokok aktif atau mantan perokok
  • Penderita diabetes, hipertensi, atau kolesterol tinggi
  • Wanita pasca-menopause
  • Orang dengan riwayat penyakit jantung dalam keluarga

"Wanita sering kali tidak menyadari gejala penyakit jantung karena munculnya tak khas, termasuk gejala di kaki," ujar Dr. Martha Gulati

Pemeriksaan Medis yang Perlu Dilakukan

Kalau kamu mengalami gejala seperti di atas, segera konsultasikan ke dokter. Pemeriksaan yang biasanya dilakukan:

  • Ankle-Brachial Index (ABI): Mengukur perbandingan tekanan darah di kaki dan lengan
  • Doppler ultrasound: Mengevaluasi aliran darah di pembuluh kaki
  • EKG & Echocardiogram: Menilai fungsi dan struktur jantung
  • Tes darah: Meliputi kolesterol, gula darah, dan fungsi ginjal

"Deteksi dini bisa mencegah amputasi atau serangan jantung di masa depan." — Dr. Martha Gulati

Kabar baiknya, bisa! Jika terdeteksi lebih awal, gangguan sirkulasi dan gejala di kaki bisa dikendalikan dengan:

  • Gaya hidup sehat: Berhenti merokok, aktif bergerak, tidur cukup
  • Pola makan seimbang: Kurangi garam dan lemak trans, perbanyak sayur dan buah
  • Kontrol kondisi kronis: Tekanan darah, gula darah, dan kolesterol
  • Obat-obatan: Statin, pengencer darah, atau obat khusus PAD

"Perubahan kecil dalam rutinitas bisa sangat berdampak bagi kesehatan jantung dan kaki Anda,” kata Dr. Martha Gulati.

Namun kondisi jangan dianggap sepele. Sebab, gangguan sirkulasi darah ke kaki bisa menjadi sinyal awal risiko yang lebih besar:

  • Serangan jantung atau stroke
  • Luka kronis hingga amputasi
  • Penurunan kualitas hidup karena mobilitas terbatas

"Pasien dengan PAD memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung lebih tinggi dari populasi umum,” papar Dr. Martha Gulati.

Kesemutan, kaki lemas, atau nyeri saat berjalan bukan gejala sepele. Tubuh punya cara untuk memberi sinyal bahwa ada masalah. Dalam banyak kasus, kaki adalah tempat pertama di mana tanda-tanda gangguan sirkulasi darah muncul.

"Jangan menunggu sampai gejalanya parah. Semakin cepat ditangani, semakin baik hasilnya,” kata Dr. Martha Gulati

Mulai sekarang, jangan abaikan sinyal kecil dari tubuhmu. Jaga jantung, perhatikan kaki. Karena keduanya saling terhubung lebih dari yang kamu kira.