Kesemutan yang Sering Terjadi, Gejala Ringan atau Tanda Penyakit Stroke?

Ilustrasi kesemutan
Sumber :
  • Freepik

Kesemutan Biasa

Kesemutan yang terjadi akibat tekanan sementara pada saraf, seperti duduk terlalu lama, tidur menindih lengan hingga posisi kaki menyilang dalam waktu lama. Biasnaya kesemutan jenis ini hilang dalam beberapa menit, tidak muncul terus-menerus serta tidak disertai gejala lain. Menurut Dr. Boster, jika kesemutan cepat hilang setelah kamu mengubah posisi, kemungkinan besar itu bukan masalah serius.

Kesemutan yang Perlu Diwaspadai

Namun, jika kesemutan muncul berulang kali tanpa alasan jelas, terjadi di tempat yang sama. Kesemutan tersebut juga disertai nyeri, lemas, atau gangguan penglihatan hingga berlangsung lama, bahkan saat tidak ada tekanan pada saraf maka bisa jadi itu pertanda gangguan saraf atau kondisi medis yang lebih serius. 

Kesemutan Bisa Jadi Gejala Penyakit Serius

Berikut ini beberapa kondisi medis yang ditandai dengan kesemutan, lengkap dengan penjelasan Dr. Aaron Boster.

1. Diabetes dan Neuropati Diabetik

Kesemutan kronis bisa menjadi tanda awal neuropati diabetik, yaitu kerusakan saraf akibat kadar gula darah tinggi.

“Pasien diabetes tipe 2 sering mengalami kesemutan di kaki atau tangan sebagai gejala awal kerusakan saraf. Rasa kesemutan biasanya diikuti dengan rasa terbakar, mati rasa, bahkan nyeri tajam," jelas Dr. Boster.