Hipertensi Pagi Hari Bisa Picu Stroke, Ini Kata Spesialis Jantung

Ilustrasi cek tekanan darah di pagi hari
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Pasti banyak yang bertanya mengapa tekanan darah tinggi pada pagi hari berbahaya? Untuk diketahui, pagi hari adalah saat tubuh kembali 'bangun' secara fisiologis yang mana hormon seperti kortisol dan adrenalin meningkat untuk memulai aktivitas. 

Namun pada sebagian orang, tekanan darah mengalami lonjakan berlebihan (morning blood pressure surge/MBPS) yang bisa membebani arteri dan membahayakan sistem peredaran darah .

Melansir Mayo Clinic, tekanan darah tinggi yang tidak dikontrol lama kelamaan bisa merusak organ vital seperti jantung, otak (menyebabkan stroke), ginjal, dan bahkan mata. 

Selain itu, American Heart Association (AHA) juga memperingatkan bahwa MBPS memiliki hubungan erat dengan risiko serangan stroke iskemik, terutama pada lansia. 

Lebih lanjut disebutkan dari pihak Mayo Clinic bahwa hipertensi adalah salah satu penyebab utama stroke dan penyakit kardiovaskular serius lainnya, serta menyarankan tes rutin tekanan darah sejak usia 18 tahun.

Di sisi lain, AHA, menjelaskan bahwa MBPS bukan tekanan darah siang hari semata, menjadi prediktor kuat serangan stroke pagi. Oleh karena itu, mereka menyarankan pemantauan tekanan darah pagi dan malam hari untuk mengenali pola. 

Kenapa MBPS Berbahaya bagi Otak?

1. Kerusakan Pembuluh Darah Otak

Tekanan darah yang tinggi secara tiba-tiba bisa membuat dinding arteri otak rapuh, memicu penyumbatan (stroke iskemik) atau bahkan pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).

2. Fisiologi Sirkadian & Hormon Stres

Saat bangun, tubuh melepaskan hormon untuk memulai hari, namun jika tekanan darah sudah tinggi sebelumnya, lonjakan pagi ini semakin membebani sistem peredaran darah.

3. Faktor Non‑dipper & Serangan Pagi

Banyak penderita hipertensi tidak mengalami penurunan tekanan saat tidur (“non-dipper”), membuat MBPS di pagi hari jadi semakin parah dan meningkatkan risiko komplikasi. 

Pantau Tekanan Darah Pagi: Praktis dan Efektif

1. Pengukuran di Rumah

Gunakan tensimeter otomatis untuk mengukur setiap pagi, ini membantu mengenali pola MBPS secara akurat.

2. ABPM (48‑jam Monitoring)

Alat ini merekam tekanan darah sepanjang hari dan malam, optimal untuk mendeteksi MBPS serta pola non-dipper.

3. Cek Rutin

Mayo Clinic menyarankan pemeriksaan tekanan darah dua tahun sekali untuk dewasa dengan tekanan normal, dan setahun sekali jika berisiko tinggi.

Cara Efektif Mencegah Lonjakan Pagi

Gaya Hidup Sehat

  • DASH diet (rendah garam, tinggi buah & sayur) dapat mengurangi tekanan darah
  • Olahraga secara teratur (150–300 menit/minggu) dapat menurunkan tekanan hingga 11/5 mm Hg 
  • Pengaturan stres dan tidur cukup juga penting karena stres dan kurang tidur bisa memicu hipertensi pagi .

Selain itu, AHA juga menghimbau masyarakat untuk mengatasi sleep apnea jika ada. Sebab, AHA menyebut sleep apnea sering menyebabkan pola non-dipper, dan penggunaan CPAP terbukti menurunkan tekanan darah malam dan pagi. 

Selain itu, kontrol komperhensif faktor risiko. Masyarakat dihimbau untuk mengecek  kolesterol, gula darah, berat badan, dan jangan merokok. Semua ini saling memperburuk efek hipertensi jika tidak dikontrol. 

Segera konsultasi bila kamu:

  • Tekanan pagi >130/80 mm Hg tanpa pengobatan
  • Merasakan pusing, nyeri dada, penglihatan kabur, atau sesak di pagi hari
  • Memiliki riwayat kolesterol tinggi, diabetes, atau keluarga dengan riwayat stroke

Diagnosis dini dan terapi tepat bisa mencegah stroke iskemik, karena pencegahan jauh lebih baik daripada pengobatan setelah sakit.