Alasan Mengapa Doa Kita Belum Juga Dikabulkan oleh Allah, Ini Penjelasan Menenangkan Ustaz Adi Hidayat

Ilustrasi Muslim Tengah Berdoa
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Setiap kita pasti pernah berdoa dengan sungguh-sungguh. Memohon jodoh terbaik, rezeki yang halal, kesembuhan orang tua, atau keberhasilan dalam hidup. Namun, sering kali doa-doa tersebut tak kunjung terkabul. Lalu muncul pertanyaan di hati, 'Kenapa Allah belum menjawab doa saya?' atau bahkan 'Apakah saya tidak layak mendapat apa yang saya minta?'

Pertanyaan-pertanyaan seperti itu wajar muncul, namun perlu dipahami dengan lebih dalam. Dalam salah satu ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan dengan sangat menenangkan dan mengungkap bahwa bukan Allah tidak mengabulkan, tapi Allah sedang menunda agar kita siap menerima, Kalimat ini sederhana, namun menyentuh, karena faktanya, tidak semua hal yang kita inginkan, benar-benar baik bagi kita saat itu juga.

Melalui artikel ini, kita akan memahami alasan mengapa doa kita belum dikabulkan berdasarkan penjelasan dari ceramah UAH, dikaitkan juga dengan nilai-nilai dalam Al-Qur’an, kisah para nabi, serta sikap hati yang seharusnya kita miliki saat berdoa.

Allah Menunda, Bukan Menolak: Ada Waktu yang Tepat untuk Segalanya

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa saat doa kita belum dikabulkan, bukan berarti Allah menolak. Justru, Allah sedang merancang waktu terbaik agar doa itu datang pada momen yang paling tepat. Ada kalanya Allah tidak langsung memberi jawaban karena:

  1. Kita Belum Siap Menerima

Dalam ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat menyebut bahwa Allah tahu kapan hamba-Nya siap secara fisik, mental, dan spiritual untuk menerima apa yang diminta. Misalnya, seseorang memohon jabatan tinggi, tapi masih mudah emosi dan belum punya kontrol diri yang baik. Jika dikabulkan saat itu juga, justru akan merusak dirinya sendiri. Allah tahu itu, maka, Allah menunda.

  1. Allah Sedang Memberi Pahala Melalui Proses Doa

Dalam Islam, berdoa itu ibadah. Tiap kali kita memohon, pahala mengalir, bahkan meski belum dikabulkan. Maka jangan berhenti berdoa hanya karena belum terlihat hasilnya. Bisa jadi, pengabulan doa itu akan datang dalam bentuk lain yakni ketenangan, perlindungan dari musibah, atau di akhirat kelak.

Sebagai contoh nyata, Ustaz Adi Hidayat mengangkat kisah Nabi Muhammad SAW. Saat Rasulullah memohon agar kiblat dipindahkan dari Baitul Maqdis ke Ka’bah, Allah baru mengabulkannya setelah 17 bulan lamanya. Padahal Rasulullah adalah manusia paling mulia.

"Ini menjadi pelajaran penting, jika Nabi pun harus bersabar menanti jawaban dari Allah, apalagi kita sebagai hamba biasa. Artinya, bukan seberapa cepat doa dikabulkan yang penting, tapi seberapa besar keimanan kita dalam menunggu dan terus bersandar pada Allah," kata beliau dikutip dari tayangan YouTube Official miliknya.

Penyebab Umum Mengapa Doa Tidak Langsung Terkabul

Tidak semua doa yang tertunda berarti ujian saja. Ada juga penyebab dari diri kita sendiri yang menjadi penghalang dikabulkannya doa. Ustaz Adi Hidayat menyebutkan beberapa di antaranya:

1. Tergesa-Gesa dan Mudah Putus Asa

Banyak orang berdoa dua atau tiga kali, belum terkabul, langsung menyimpulkan “Allah tidak mengabulkan.” Padahal Rasulullah bersabda, “Doa seseorang akan dikabulkan selama ia tidak tergesa-gesa…” (HR. Bukhari & Muslim).

Sikap tergesa-gesa menunjukkan kurangnya keyakinan kepada Allah. Ini bisa menjadi penghalang antara doa dan pengabulannya. Allah ingin kita benar-benar yakin, bukan sekadar berharap karena terdesak.

2. Kualitas Shalat yang Kurang Khusyu’

Ustaz Adi Hidayat dan banyak ulama menekankan bahwa shalat adalah inti dari hubungan kita dengan Allah. Jika shalat kita masih asal-asalan, terburu-buru, atau tidak menghadirkan hati, bagaimana mungkin doa kita diterima dengan sempurna? Salah satu syarat doa dikabulkan adalah kesungguhan dan keikhlasan. Dan itu tampak dari bagaimana kita menjalankan shalat.

Tips Agar Doa Lebih Mustajab

Berikut beberapa tips dari Ustaz Adi Hidayat agar doa kita lebih besar peluangnya untuk dikabulkan:

1. Perbaiki Shalat dan Niat Ibadah

Mulailah dengan memperbaiki kualitas shalat. Bacaannya, gerakannya, serta kehadiran hati saat berdiri menghadap Allah. UAH juga menganjurkan untuk memperbanyak shalat sunnah seperti tahajud, dhuha, dan rawatib.

Orang yang rajin tahajud, misalnya, lebih mudah mendapatkan perhatian Allah di waktu malam. Rasulullah menyebut tahajud sebagai waktu mustajab untuk berdoa.

2. Jangan Tergesa-Gesa

Latih diri untuk sabar dalam berdoa. Jika Allah belum memberikan, maka berbaik sangkalah. Bisa jadi, Dia sedang menyusun sesuatu yang lebih baik dan bukankah kita percaya bahwa Allah Maha Tahu segalanya?

3. Yakin Bahwa Allah Mendengar

Yakin itu penting. Dalam ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa doa yang disertai keyakinan lebih besar kemungkinan dikabulkan. Jika doa hanya formalitas, atau ragu-ragu di hati, maka keberkahannya pun akan pudar.

Doa Tertunda Bisa Jadi Bentuk Perlindungan

Kita kadang memohon sesuatu yang ternyata buruk bagi kita, tapi kita tak tahu Allah, dalam kasih sayang-Nya, justru tidak mengabulkannya sebagai bentuk perlindungan.

Contoh: seseorang memohon agar diterima kerja di perusahaan besar, tapi tak kunjung berhasil. Ternyata setelah beberapa bulan, perusahaan tersebut bangkrut. Bukankah itu berarti Allah telah menyelamatkannya?

Itulah mengapa dalam Surah Al-Baqarah ayat 216 Allah berfirman:

“…Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu; dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”

Menurut Ustaz Adi Hidayat dalam beberapa hadis shahih, doa seorang muslim pasti dijawab Allah dalam tiga bentuk:

  1. Langsung Dikabulkan Sesuai Permintaan – Ini yang paling sering kita harapkan.
  2. Ditunda untuk Waktu yang Lebih Baik – Misalnya, baru diberi setelah 3 bulan, 1 tahun, atau saat kita sudah siap.
  3. Diganti dengan Kebaikan Lain atau Musibah Dihindarkan – Misalnya, kita minta rezeki, tapi ternyata Allah hindarkan kita dari kecelakaan atau penyakit berat.

Doa yang tak dikabulkan bukan berarti tak didengar. Allah Maha Mendengar setiap bisikan hati kita. 

“Jika kita yakin Allah mendengar, maka tenanglah, karena yang mendengar kita adalah Tuhan yang Maha Tahu dan Maha Baik,” Ustaz Adi Hidayat mengingatkan.

Maka jangan berhenti berdoa. Jangan berhenti berharap. Terus jaga hati, perbaiki ibadah, dan bersabar atas waktu yang telah Allah tentukan. Karena apa yang datang dari-Nya, selalu yang terbaik untuk kita—baik disadari sekarang, atau nanti.

Sudah siap berdoa tanpa ragu dan tanpa putus asa? Yakinlah, jawaban Allah itu pasti, hanya saja mungkin berbeda bentuk dan waktunya. Mari perkuat iman, terus berdoa, dan percaya pada janji-Nya.