Bukan Sekadar Mitologi, Ini Alasan Ilmiah Gagak Dianggap Sebagai Pembawa Berita Duka
- Pixaby
Peneliti menduga, ini adalah bentuk primitif dari berduka. Meski kita tidak bisa memastikan emosi yang dirasakan gagak, perilaku ini menunjukkan adanya empati dan ikatan sosial.
Dalam studi yang dipublikasikan oleh Kaeli Swift dan John Marzluff, ditemukan bahwa perilaku gagak berkumpul di sekitar bangkai bukan semata-mata karena lapar. Justru, mereka memperlakukan tubuh mati itu dengan kehati-hatian. Beberapa bahkan mengeluarkan suara yang berbeda dari biasanya mirip seperti ekspresi emosi pada manusia. Gagak, seperti gajah dan lumba-lumba, tampaknya mampu merasakan kehilangan.
Komunikasi Sosial Gagak: Berita Duka Versi Dunia Hewan?
Gagak berkomunikasi lewat berbagai jenis vokalisasi dan bahasa tubuh. Ketika menemukan bangkai sesama, gagak bisa mengeluarkan suara alarm atau sinyal bahaya. Ini tidak hanya untuk memperingatkan bahaya yang mungkin masih mengintai, tapi juga untuk menyampaikan bahwa lokasi tersebut harus dihindari.
Artinya, dalam dunia gagak, kematian bukanlah hal biasa. Mereka mempelajarinya, mengingatnya, dan mengomunikasikannya. Apakah ini berarti mereka membawa berita duka? Secara harfiah tentu tidak. Tapi dalam ekosistem sosial mereka, informasi tentang kematian punya peran penting dan disampaikan melalui cara mereka sendiri.