Panduan Mulai Investasi Hijau untuk Pemula, Cuan Untung Sambil Selamatkan Bumi

Ilustrasi investasi
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Kesadaran akan pentingnya menjaga bumi kini tidak hanya diwujudkan melalui gaya hidup ramah lingkungan, tetapi juga lewat cara mengelola keuangan. Salah satu bentuk nyata kontribusi yang bisa Anda lakukan adalah dengan berinvestasi pada instrumen hijau atau dikenal dengan istilah green investing. 

 

Investasi ini menggabungkan tujuan memperoleh keuntungan finansial dengan dampak positif terhadap lingkungan maupun sosial.

 

Investasi hijau semakin diminati karena didukung tren global menuju keberlanjutan, termasuk target net zero emissions yang dicanangkan banyak negara. Bagi pemula, memulai perjalanan di bidang ini mungkin terasa kompleks. 

 

Namun dengan panduan yang tepat, Anda bisa meraih manfaat ganda: menjaga nilai portofolio tetap sehat sekaligus memberi kontribusi nyata bagi bumi. Berikut adalah langkah-langkah praktis yang bisa Anda ikuti.

 

1. Pahami Konsep Investasi Hijau

 

Investasi hijau adalah strategi menanamkan modal pada perusahaan atau instrumen yang memperhatikan faktor Environment, Social, dan Governance (ESG). Tujuannya tidak hanya keuntungan finansial, tetapi juga memastikan bisnis yang didukung memberi dampak positif bagi lingkungan, mulai dari mengurangi emisi hingga melindungi keanekaragaman hayati.

 

2. Tetapkan Nilai dan Tujuan Anda

 

Sebelum berinvestasi, tentukan fokus nilai yang ingin Anda dukung. Apakah Anda ingin berkontribusi pada energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, atau keberlanjutan sosial? Selain itu, tentukan pula target finansial Anda, apakah untuk jangka pendek, menengah, atau panjang.

 

3. Kenali Instrumen Investasi Hijau

 

Ada beberapa instrumen yang bisa menjadi pilihan pemula:

 

- ESG Funds dan ETF: Dana yang dikelola khusus untuk perusahaan dengan kinerja keberlanjutan baik.

 

- Green Bonds: Obligasi yang hasilnya dipakai membiayai proyek ramah lingkungan, misalnya pembangunan energi bersih.

 

- Impact Investing: Investasi yang menargetkan dampak sosial dan lingkungan terukur selain keuntungan finansial.

 

- Saham Perusahaan Ramah Lingkungan: Memilih langsung saham perusahaan dengan laporan keberlanjutan transparan dan komitmen hijau yang kuat.

 

4. Lakukan Penilaian dan Riset Mendalam

 

Gunakan skor ESG dari lembaga independen untuk menilai seberapa serius perusahaan menjalankan praktik ramah lingkungan. Periksa juga laporan keberlanjutan untuk menghindari greenwashing, yakni klaim hijau palsu yang tidak didukung aksi nyata.

 

5. Mulai dari Skala Kecil dan Diversifikasi

 

Untuk pemula, sebaiknya alokasikan sebagian kecil dari portofolio Anda pada instrumen hijau. Diversifikasi juga penting agar risiko tidak hanya bergantung pada satu sektor, misalnya energi terbarukan saja, tetapi tersebar pada berbagai bidang ramah lingkungan.

 

6. Pilih Platform Investasi yang Mendukung ESG

 

Cari broker atau platform investasi yang menyediakan filter ESG, transparansi biaya, serta informasi yang jelas mengenai dana hijau yang ditawarkan. Ini memudahkan Anda memilih instrumen sesuai dengan nilai dan tujuan pribadi.

 

7. Pantau dan Evaluasi Secara Berkala

 

Dunia bisnis hijau bergerak cepat mengikuti regulasi dan perkembangan teknologi. Karena itu, penting untuk memantau portofolio Anda secara rutin dan menyesuaikannya dengan kondisi terbaru. Evaluasi kembali bila ada instrumen yang performanya menurun baik secara finansial maupun dari sisi keberlanjutan.

 

Investasi hijau bukan hanya soal mencari keuntungan, tetapi juga bagaimana uang Anda bisa bekerja untuk masa depan bumi. Dengan memahami konsep dasar, memilih instrumen tepat, serta melakukan evaluasi rutin, pemula sekalipun dapat memulai perjalanan investasi hijau dengan percaya diri.