Kisah Frugal Living di Jepang, Dari Hidup Super Irit Jadi Kaya Raya, Yuk Tiru dengan Cara Ini!
- Freepik
Lifestyle – Di era modern yang penuh godaan konsumtif, semakin banyak orang mencari cara untuk mengelola keuangan agar lebih terarah. Salah satu tren yang kembali populer adalah frugal living atau gaya hidup hemat.
Menariknya, Jepang menjadi salah satu negara yang memiliki kisah-kisah inspiratif dalam menerapkan frugal living. Tidak hanya sekadar menabung, orang Jepang menjadikan hemat sebagai filosofi hidup, bahkan diwariskan turun-temurun.
Mengamati kebiasaan masyarakat Jepang, ada banyak nilai dan strategi yang bisa dipelajari. Mereka tidak memandang hemat sebagai keterpaksaan, melainkan sebagai bagian dari budaya yang menghargai setiap sumber daya.
Dari kisah individu yang berhasil membeli tiga rumah hanya dengan hidup sederhana, hingga budaya tradisional seperti kakeibo dan mottainai, frugal living ala Jepang bisa menjadi inspirasi untuk siapa saja yang ingin mencapai tujuan finansial jangka panjang.
1. Kisah Saki Tamogami, Wanita Super Hemat yang Beli Tiga Rumah
Salah satu contoh nyata frugal living di Jepang adalah kisah Saki Tamogami. Sejak usia 19 tahun, ia menargetkan memiliki tiga rumah sebelum berusia 34.
Demi mencapai mimpinya, ia menjalani gaya hidup hemat ekstrem, hanya menghabiskan sekitar 200 yen per hari atau setara Rp20 ribuan untuk makanan. Menu hariannya sangat sederhana, seperti udon, lobak, atau roti diskon.
Ia juga tidak membeli pakaian baru, melainkan mengenakan baju bekas atau warisan keluarga. Bahkan, Saki sempat menjual rambut panjangnya demi mendapatkan tambahan penghasilan.
Hasilnya terbukti luar biasa. Pada usia 27 tahun, ia berhasil membeli rumah pertamanya. Beberapa tahun kemudian, ia menambah dua rumah lagi hingga mencapai target tiga properti.
Meski banyak orang memuji kedisiplinannya, ada juga yang menganggap caranya terlalu ekstrem. Namun, kisah Saki menunjukkan bahwa dengan komitmen kuat, gaya hidup hemat bisa benar-benar mengubah masa depan finansial seseorang.
2. Kisah Lansia Jepang yang Hidup dari Kupon
Frugal living tidak hanya dilakukan anak muda. Seorang pria lansia Jepang berusia 75 tahun juga viral karena kehidupannya yang super hemat. Ia bertahan hidup dengan memanfaatkan kupon, diskon, hingga fasilitas gratis dari berbagai perusahaan.
Transportasi sehari-hari dilakukan dengan sepeda agar tidak perlu mengeluarkan ongkos tambahan, sementara kebutuhan belanja dipenuhi dengan berburu promo.
Kisah ini menunjukkan bahwa frugal living bukanlah tren sesaat, melainkan pilihan gaya hidup yang bisa dijalani sepanjang umur. Dengan strategi sederhana, bahkan orang lanjut usia pun bisa tetap mandiri secara finansial.
3. Filosofi Kakeibo, Seni Mengatur Keuangan Ala Jepang
Selain kisah individu, Jepang juga memiliki tradisi unik dalam mengelola uang yang disebut kakeibo. Konsep ini diperkenalkan lebih dari 100 tahun lalu dan masih relevan hingga sekarang.
Kakeibo adalah sistem pencatatan manual yang membagi pengeluaran dalam beberapa kategori: kebutuhan, keinginan, budaya, dan tak terduga. Dengan cara ini, seseorang bisa lebih sadar ke mana uangnya pergi dan menekan pengeluaran yang tidak penting.
Banyak orang Jepang percaya bahwa menulis pengeluaran dengan tangan membuat mereka lebih “nyambung” dengan kondisi finansial pribadi. Tidak heran, metode ini tetap digunakan meskipun ada aplikasi modern, karena dianggap lebih personal dan efektif dalam mengontrol kebiasaan konsumsi.
4. Mottainai, Menghargai Setiap Sumber Daya
Budaya hemat di Jepang juga dipengaruhi oleh filosofi mottainai, yang berarti penyesalan karena membuang sesuatu yang masih bisa digunakan. Prinsip ini mendorong masyarakat untuk tidak boros, baik dalam hal makanan, pakaian, maupun barang sehari-hari.
Alih-alih membeli baru, mereka lebih memilih memperbaiki, menggunakan ulang, atau mendaur ulang barang lama.
Filosofi ini bukan hanya berdampak pada keuangan pribadi, tetapi juga pada kelestarian lingkungan. Dengan mengurangi pemborosan, masyarakat Jepang turut menjaga sumber daya alam tetap lestari.
Bagi Anda yang ingin memulai frugal living, mottainai bisa menjadi pegangan agar tidak mudah tergoda pada hal-hal konsumtif.
Pelajaran Frugal Living yang Bisa Diterapkan
Dari berbagai kisah di atas, ada beberapa pelajaran penting yang bisa Anda terapkan:
1. Tentukan tujuan finansial jangka panjang sebagai motivasi utama.
2. Catat pengeluaran harian untuk memahami pola konsumsi.
3. Utamakan kebutuhan dibanding keinginan.
4. Gunakan kembali barang lama sebelum membeli yang baru.
5. Manfaatkan diskon, kupon, dan promo untuk penghematan.
Selamat mencoba!