10 Tipe Pelamar yang Sulit Dapat Pekerjaan, Nomor 3 Paling Sering Ditemui HRD

Ilustrasi malas bekerja
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Di tengah distrupsi kecerdasan buatan (AI) yang memicu pemutusan hubungan kerja (PHK), memiliki pekerjaan di tengah ketatnya pasar kerja sangat terbuka. Peluang karier memunculkan sejumlah profesi baru, kemudahan melamar kerja dari berbagai platform hingga metode kerja remote kembali naik daun seiring fleksibilitas hingga transformasi industri ke arah ekonomi hijau (green economy). 

Situasi ini seharusnya menjadi momen yang tepat bagi siapa pun untuk memulai karier baru sekaligus membangun kestabilan finansial. Namun, banyak perusahaan masih menghadapi kesulitan dalam menemukan tenaga kerja, bahkan di tengah kondisi pasar tenaga kerja yang kompetitif. 

Salah satu pemicu perusahaan sulit menjadi talenta terbaik karena kesalahan sederhana yang pelamar kerja lakukan, baik secara sadar maupun tidak. 

Sikap dan kebiasaan tertentu dapat menjadi penghambat terbesar dalam proses rekrutmen. Mengutip dari Finance Buzz, berikut 10 tipe pelamar kerja yang kemungkinan besar akan sulit mendapat kerja di tahun 2025.

1. Keterampilan Tidak Relevan

Perusahaan kini lebih memilih kandidat yang siap bekerja tanpa harus banyak dilatih. Jika keterampilan Anda sudah ketinggalan zaman atau tidak sesuai kebutuhan posisi, peluang diterima akan menipis. Jalan keluarnya adalah memperbarui kemampuan dengan kursus atau pelatihan yang relevan.

2. Tidak Menunjukkan Semangat

Kurangnya antusiasme terhadap pekerjaan atau perusahaan bisa terlihat saat wawancara. HRD mencari kandidat yang benar-benar bersemangat berkontribusi. Lakukan riset mendalam tentang perusahaan dan tunjukkan ketertarikan Anda secara tulus.

3. CV Asal-asalan

CV adalah kesan pertama yang menentukan langkah selanjutnya. Kesalahan umum seperti CV yang tidak rapi, tidak relevan, atau kurang detail bisa langsung menutup peluang. Pastikan CV Anda menonjolkan pencapaian, menggunakan kata kunci sesuai posisi, dan disesuaikan dengan setiap lowongan yang dilamar.

4. Melamar ke Semua Profesi

Mengirim lamaran ke semua posisi tanpa pertimbangan justru membuat Anda tampak tidak serius. Lebih baik selektif dan melamar pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan serta tujuan karier. Dengan begitu, CV dan surat lamaran bisa lebih terarah.

5. Tidak Bijak Menggunakan Medsos

Jejak digital kini menjadi bahan pertimbangan perekrut. Konten negatif atau tidak pantas dapat merugikan citra Anda. Meski memiliki akun media sosial itu penting, pastikan kontennya tetap profesional dan tidak menimbulkan masalah bagi perusahaan.

6. Tidak Mempersiapkan Wawancara dengan Baik

Menganggap wawancara bisa dijalani tanpa persiapan adalah kesalahan fatal. Kandidat perlu mempelajari perusahaan, memahami posisi yang dilamar, serta menyiapkan jawaban yang konsisten. Jangan lupa menyiapkan pertanyaan untuk menunjukkan ketertarikan Anda pada perusahaan.

7. Terlambat saat Sesi Interview

Kedisiplinan waktu menjadi faktor penilaian penting. Datang terlambat memberikan kesan buruk, meskipun alasan Anda masuk akal. Rencanakan perjalanan lebih awal dan sisakan waktu cadangan. Jika benar-benar darurat, hubungi pewawancara segera.

8. Tidak Menggunakan Pakaian yang Sopan

Penampilan adalah refleksi keseriusan Anda. Datang dengan pakaian yang tidak sesuai standar profesional bisa membuat peluang hilang seketika. Pastikan pakaian rapi, bersih, dan sesuai budaya perusahaan. Detail kecil seperti kebersihan kuku dan aksesori juga patut diperhatikan.

9. Orang yang suka melebih-lebihkan

Menggembungkan pencapaian atau memberikan informasi palsu kini mudah terdeteksi. Selain tidak etis, hal ini dapat menghancurkan reputasi Anda. Lebih baik jujur dan tampil apa adanya, sambil menekankan kelebihan yang benar-benar dimiliki.

10. Tidak Beretika

Kesopanan sering dianggap hal kecil, padahal sangat berpengaruh. Banyak kandidat lupa mengucapkan terima kasih setelah wawancara. Mengirim pesan atau email singkat sebagai tanda penghargaan bisa memberikan kesan positif yang membedakan Anda dari pesaing lain.

Dengan menghindari 10 kesalahan di atas, peluang Anda untuk diterima kerja akan semakin besar. Persiapan, sikap profesional, dan kesopanan adalah kunci utama meraih kesuksesan dalam dunia kerja.