Apa Itu Career Minimalism? Ramai Jadi Bahan Perbincangan di Kalangan Gen Z
- Freepik
Budaya kerja tanpa henti sering dianggap sebagai simbol kesuksesan. Namun, Gen Z melihatnya berbeda. Career minimalism mengajarkan bahwa kualitas hidup tidak ditentukan oleh seberapa sibuk atau lelahnya seseorang. Bekerja terlalu keras justru bisa membuat produktivitas menurun. Oleh karena itu, mereka lebih memilih ritme kerja yang realistis dan sehat.
3. Lebih Memilih Pekerjaan Bermakna
Bagi sebagian besar Gen Z, karier tidak hanya soal gaji atau jabatan tinggi, melainkan juga tentang makna. Mereka mencari pekerjaan yang sesuai dengan nilai hidup dan memberikan dampak positif, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Dengan begitu, pekerjaan tidak terasa membebani, melainkan menjadi bagian dari perjalanan hidup yang lebih bermakna.
4. Menghargai Kesehatan Mental
Kesehatan mental kini menjadi salah satu prioritas utama dalam menentukan arah karier. Career minimalism membuat Gen Z berani menolak pekerjaan yang berpotensi menimbulkan stres berlebihan. Mereka sadar bahwa kondisi pikiran yang sehat lebih berharga daripada pendapatan besar namun mengorbankan ketenangan batin.
5. Tidak Terobsesi dengan Status
Jika generasi sebelumnya mungkin bangga dengan jabatan mentereng, Gen Z justru tidak terlalu peduli. Mereka menilai bahwa kebahagiaan tidak ditentukan oleh status pekerjaan di kartu nama. Career minimalism membuat mereka lebih nyaman dengan posisi yang sederhana, asalkan mampu memberikan stabilitas finansial sekaligus ruang untuk hidup dengan tenang.