Kisah-kisah Frugal Living Paling Gila, dari Auditor Jadi Miliarder sampai Bos IKEA yang Super Irit
- Freepik
Lifestyle – Dalam beberapa tahun terakhir, istilah frugal living semakin sering dibicarakan. Bukan sekadar tren, gaya hidup hemat ini menjadi pilihan banyak orang di tengah biaya hidup yang kian meningkat.
Frugal living bukan berarti pelit, melainkan kemampuan mengatur keuangan dengan bijak, menekan pengeluaran yang tidak penting, serta mengutamakan hal-hal yang benar-benar bernilai dalam hidup.
Menariknya, banyak kisah nyata dari luar negeri yang menunjukkan bahwa hidup hemat bisa membawa seseorang mencapai kebebasan finansial bahkan membangun kekayaan dalam jangka panjang.
Dari keluarga muda hingga miliarder dunia, setiap cerita menghadirkan inspirasi tersendiri. Berikut adalah beberapa kisah frugal living yang patut Anda simak dan bisa menjadi pelajaran berharga dalam kehidupan sehari-hari.
1. Elizabeth Willard Thames, Membangun Hidup Baru Lewat Frugal Living
Elizabeth Willard Thames dan suaminya memutuskan meninggalkan gaya hidup konsumtif di kota besar lalu pindah ke pedesaan Vermont, Amerika Serikat. Selama dua tahun pertama, mereka hidup dengan sangat sederhana hingga berhasil menyimpan sekitar 80% dari pendapatan untuk membeli dan merawat homestead.
Bagi Elizabeth, frugal living bukan hanya soal menabung, melainkan soal memperkuat hubungan keluarga, menjaga lingkungan, dan hidup dengan lebih bermakna. Kisahnya banyak diliput media seperti Business Insider dan menjadi inspirasi bagi banyak orang yang ingin keluar dari rutinitas konsumtif.
2. Shang Saavedra, Millionaire Next Door yang Tetap Hemat
Shang Saavedra bersama keluarganya berhasil membangun kekayaan hingga jutaan dolar berkat disiplin hidup sederhana. Mereka tinggal di rumah sewa dengan harga terjangkau, memakai mobil bekas tua, dan berbelanja di supermarket murah.
Bahkan, untuk kebutuhan anak, mereka tidak segan membeli barang bekas dari marketplace lokal. Bagi Saavedra, frugal living harus memiliki tujuan yang jelas. Ia menyebut bahwa “underconsumption harus punya tujuan.” Dengan kata lain, penghematan kecil akan terasa lebih bermakna bila diarahkan untuk hal penting seperti pendidikan anak atau investasi masa depan.
3. Anne Scheiber, Auditor Sederhana yang Tinggalkan Warisan Rp360 Miliar
Anne Scheiber, seorang auditor IRS yang pensiun lebih dari 50 tahun lalu, menjadi salah satu contoh paling ekstrem dari frugal living. Sepanjang hidupnya, ia tinggal di apartemen kecil dengan biaya rendah, memakai pakaian yang sama selama bertahun-tahun, dan jarang mengeluarkan uang untuk hiburan.
Meski gajinya relatif kecil, ia menabung dan berinvestasi secara disiplin. Hasilnya mencengangkan, ketika meninggal dunia, Anne memiliki kekayaan bersih sekitar US$22 juta atau setara lebih dari Rp360 miliar (kurs saat ini). Seluruh harta itu ia wariskan untuk beasiswa pendidikan wanita
4. Ingvar Kamprad, Miliarder Pendiri IKEA yang Tetap Hidup Sederhana
Meski dikenal sebagai salah satu orang terkaya dunia, Ingvar Kamprad justru dikenal dengan gaya hidup hematnya. Ia sering berbelanja pakaian di pasar loak, selalu mencari diskon, dan bahkan memilih memotong rambut di negara berkembang demi lebih murah.
Kamprad percaya bahwa hidup sederhana membantunya fokus pada hal-hal penting, yakni mengembangkan bisnis IKEA dan memberikan nilai tambah kepada konsumen. Baginya, frugal living bukan keterpaksaan, melainkan filosofi hidup yang dijalani hingga akhir hayatnya.
Dari kisah-kisah di atas, ada beberapa pelajaran berharga yang bisa Anda terapkan:
1. Hidup di bawah kemampuan finansial: gunakan barang secukupnya, pilih second-hand, dan hindari pengeluaran impulsif.
2. Miliki tujuan jelas: frugal living akan terasa lebih ringan jika diarahkan untuk kebebasan finansial, pendidikan, atau keluarga.
3. Investasikan hasil penghematan: jangan hanya menabung, tetapi kembangkan lewat investasi yang tepat.
4. Konsistensi dalam jangka panjang: hasil signifikan baru terlihat setelah bertahun-tahun disiplin.
5. Cari kebahagiaan sederhana: relasi, pengalaman, dan kontribusi seringkali lebih berarti daripada barang-barang mewah.
Frugal living bukan berarti membatasi diri secara berlebihan, melainkan memilih hidup lebih sadar, hemat, dan terarah. Kisah-kisah inspiratif dari luar negeri membuktikan bahwa gaya hidup hemat dapat membawa dampak besar, mulai dari ketenangan batin hingga kebebasan finansial.