Dave Ramsey Perintahkan Stop 5 Kesalahan Keuangan yang Bikin Dompet Jebol
- Freepik
Lifestyle – Dave Ramsey, pakar instrumen keuangan pribadi yang terkenal dengan strateginya untuk menghilangkan utang, memperingatkan sejumlah kesalahan 'penggunaan' keuangan yang dapat mengeras dompet. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan dalam mengelola uang agar tidak terjerumus ke dalam jebakan finansial yang membuat sengsara seumur hidup.
Tidak sedikit orang yang terjebak dalam tawaran manis, seperti bunga rendah, cicilan ringan, atau hadiah menggiurkan. Sayangnya, masih banyak yang tidak menghitung risiko yang tersembunyi dibalik setiap keputusan finansial tersebut.
Hal inilah yang membuat jebakan keuangan menjadi ancaman nyata bagi banyak orang. Dave Ramsey mengingatkan bahwa banyak jebakan finansial tampak menarik di permukaan, tetapi sebenarnya bisa melemahkan kondisi finansial dalam jangka panjang.
Dengan memahami risiko sejak awal, Anda bisa melindungi diri dari kerugian besar dan menjaga kestabilan keuangan. Dikutip dari GoBankingRates, berikut adalah lima jebakan keuangan paling umum yang perlu dihindari.
1. Kredit Rumah
Salah satu kesalahan besar yang sering dilakukan adalah mengambil kredit rumah dengan suku bunga mengambang atau Adjustable-Rate Mortgage (ARM). Sekilas, tawaran bunga rendah di awal terlihat sangat menguntungkan.
Namun, setelah periode tertentu berakhir, bunga bisa naik drastis mengikuti kondisi pasar. Jika bunga melonjak tinggi, cicilan bulanan pun ikut membengkak hingga berpotensi membuat Anda kesulitan membayar.
Solusi yang lebih aman adalah memilih kredit rumah dengan bunga tetap jangka panjang, misalnya 15 tahun. Dengan skema ini, cicilan Anda tetap stabil sepanjang periode pinjaman, sehingga perencanaan keuangan menjadi lebih pasti.
2. Membeli Timeshare untuk Liburan
Timeshare atau kepemilikan bersama properti liburan kerap dipromosikan sebagai cara cerdas menikmati liburan dengan biaya lebih murah. Nyatanya, banyak orang justru terjebak pada biaya tahunan, iuran perawatan, serta kerepotan dalam menentukan jadwal liburan karena harus berbagi dengan pemilik lain.
Bukannya hemat, timeshare justru menjadi beban keuangan tambahan. Daripada terikat dengan biaya tetap, lebih baik rencanakan liburan sesuai kemampuan. Sisihkan dana khusus secara bertahap melalui tabungan atau sinking fund agar bisa berlibur dengan tenang tanpa kewajiban pembayaran jangka panjang.
3. Mencicil Mobil Baru
Godaan memiliki mobil mewah dengan sistem sewa beli atau leasing memang besar. Namun, sistem ini sejatinya adalah cara paling mahal untuk memiliki kendaraan. Mobil bukan sepenuhnya milik Anda, melainkan milik pihak pemberi leasing.
Artinya Anda hanya berhak menggunakannya selama cicilan dibayar. Pada akhirnya, Anda membayar lebih banyak tanpa benar-benar memiliki aset.
Pilihan yang lebih bijak adalah membeli mobil dengan dana tunai (cash) sesuai kemampuan. Jika belum memungkinkan membeli baru, pilih mobil bekas berkualitas yang tetap dapat diandalkan. Cara ini tidak hanya lebih hemat, tetapi juga menghindarkan Anda dari kewajiban cicilan panjang.
4. Membeli Barang Tanpa DP
Promosi barang dengan tawaran “tanpa uang muka” terdengar sangat menarik, terutama untuk barang rumah tangga seperti sofa atau elektronik. Namun, di balik kemudahan tersebut, tersimpan jebakan cicilan panjang dengan bunga dan biaya tambahan.
Anda mungkin merasa memiliki barang tersebut, padahal secara hukum masih menjadi milik pihak pembiayaan hingga cicilan lunas. Alih-alih tergoda dengan promosi ini, lebih baik menabung terlebih dahulu dan membeli barang dengan pembayaran penuh. Meski membutuhkan waktu lebih lama, cara ini membuat Anda benar-benar memiliki barang tanpa terbebani cicilan di kemudian hari.
5. Bermain Lotere
Banyak orang berkhayal menjadi miliarder instan lewat lotere. Kenyataannya, peluang menang sangat kecil, sementara uang yang dihabiskan untuk membeli tiket hanya menjadi kerugian. Alih-alih memperbaiki kondisi finansial, kebiasaan ini justru menguras penghasilan.
Jika ingin memperbaiki keuangan, fokuslah pada usaha nyata seperti bekerja keras, berinvestasi, atau membangun usaha kecil. Cara ini mungkin tidak secepat lotere, tetapi jauh lebih realistis dan memberikan hasil berkelanjutan.
Keuangan yang sehat bukan hanya tentang seberapa banyak uang yang dihasilkan, tetapi juga seberapa bijak Anda mengelolanya. Dengan menghindari lima jebakan keuangan di atas, Anda bisa melindungi diri dari risiko utang yang tak terkendali dan menjaga kestabilan finansial jangka panjang.
Tawaran yang tampak manis sering kali menyembunyikan risiko. Bijaklah dalam mengambil keputusan, karena keamanan keuangan Anda adalah investasi terbesar untuk masa depan.