Pekerja Kantoran Mulai Terancam AI, Industri Mana Paling Rawan PHK 2025?

Ilustrasi kerja
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Perkembangan kecerdasan buatan (AI) yang semakin pesat membuat banyak kalangan pekerja kantoran mulai merasa cemas. Jika beberapa tahun lalu tren otomatisasi lebih banyak menggeser tenaga kerja manufaktur, kini ancaman itu mulai merambah sektor white-collar yang sebelumnya dianggap lebih aman.

 

Laporan terbaru dari McKinsey Global Institute menyebutkan bahwa hampir 12 juta pekerjaan kantoran di Amerika Serikat berisiko digantikan oleh teknologi AI pada tahun 2030. 

 

Bahkan, riset dari Forrester Research memperkirakan sekitar 2,4 juta pekerjaan akan hilang setiap tahunnya akibat otomatisasi. Tren ini diprediksi tidak hanya terjadi di negara maju, tetapi juga akan merambah negara berkembang, termasuk Indonesia, yang tengah gencar mengadopsi teknologi digital.

 

Fenomena ini menandai perubahan besar dalam pasar kerja, di mana profesi dengan rutinitas tinggi dan minim kreativitas menjadi yang paling terancam. Lantas, industri mana saja yang dinilai paling rawan terdampak PHK akibat AI pada 2025?

 

1. Administrasi Perkantoran

 

Pekerjaan administratif seperti entry data, pengelolaan dokumen, hingga penjadwalan rapat kini banyak diambil alih oleh software otomatis berbasis AI. Sistem ini mampu bekerja lebih cepat, akurat, dan tanpa lelah, sehingga kebutuhan tenaga manusia menurun drastis.

 

2. Keuangan dan Akuntansi

 

Menurut laporan Goldman Sachs, hampir 35% pekerjaan di sektor keuangan bisa digantikan AI, khususnya di bidang analisis data, audit, hingga pelaporan. 

 

Meski begitu, pekerjaan yang membutuhkan strategi dan pengambilan keputusan tingkat tinggi masih tetap membutuhkan campur tangan manusia.

 

3. Customer Service

 

Chatbot dan virtual assistant berbasis AI kini semakin canggih, mampu menjawab pertanyaan konsumen dengan cepat dan personal. Perusahaan ritel hingga perbankan mulai mengurangi tenaga customer service manusia untuk memangkas biaya operasional.

 

4. Hukum dan Legal Support

 

Industri hukum tidak luput dari ancaman. AI kini mampu menyusun kontrak, melakukan riset hukum, hingga menganalisis ribuan dokumen dalam waktu singkat. 

 

Pekerjaan paralegal hingga asisten hukum berpotensi tergerus akibat efisiensi yang ditawarkan teknologi ini.

 

5. Media dan Kreatif

 

AI generatif kini mampu menulis artikel, membuat desain grafis, hingga menghasilkan musik dalam hitungan detik. 

 

Meski masih diperdebatkan soal kualitas dan orisinalitasnya, tidak bisa dipungkiri bahwa peran manusia dalam industri kreatif ikut terancam.

 

Meskipun banyak industri yang terdampak, para pakar menekankan bahwa AI tidak sepenuhnya menghilangkan pekerjaan, melainkan mengubah bentuknya. 

 

Profesi yang membutuhkan kreativitas, empati, dan pengambilan keputusan kompleks masih sulit digantikan. Oleh karena itu, pekerja kantoran perlu meningkatkan keterampilan digital, analisis kritis, dan kemampuan interpersonal agar tetap relevan di era yang makin terdorong oleh teknologi.