Paylater Bikin Ketagihan? Simak Deretan Trik Anti Boncos Kelola Utang Bulanan, Dompet Aman Sampai Gajian Lagi
- Freepik
Lifestyle – Dalam beberapa tahun terakhir, kemudahan transaksi melalui fasilitas cicilan dan paylater telah menjadi bagian dari gaya hidup banyak orang, terutama di kota-kota besar. Dengan hanya beberapa klik, Anda bisa membawa pulang barang impian tanpa harus membayar lunas di awal.
Namun, kenyamanan ini juga memiliki sisi gelap, banyak orang akhirnya terjebak dalam utang yang menumpuk karena kurang bijak dalam menggunakan layanan ini.
Tidak sedikit pengguna yang tergoda oleh iming-iming "bunga 0%" atau "bayar bulan depan" tanpa mempertimbangkan kemampuan finansial jangka panjang. Padahal, jika tidak dikelola dengan baik, utang dari cicilan atau paylater bisa mengganggu stabilitas keuangan Anda.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memahami cara mengatur cicilan dan utang secara cerdas agar tetap sehat secara finansial. Berikut adalah beberapa tips bijak yang bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Pahami Dulu Sebelum Ambil Cicilan atau Paylater
Sebelum menyetujui opsi cicilan atau paylater, pastikan Anda membaca seluruh ketentuan, termasuk bunga, biaya admin, dan denda keterlambatan. Jangan hanya tergoda oleh proses cepat dan mudah.
2. Batasi Jumlah Cicilan Aktif
Idealnya, total cicilan aktif Anda tidak lebih dari 30% dari penghasilan bulanan. Jika Anda memiliki penghasilan Rp5 juta per bulan, pastikan total cicilan—baik itu kartu kredit, paylater, maupun pinjaman lain—tidak lebih dari Rp1,5 juta.
3. Prioritaskan Kebutuhan, Bukan Keinginan
Gunakan fasilitas cicilan dan paylater hanya untuk kebutuhan penting, seperti gadget untuk kerja, pendidikan, atau alat rumah tangga yang memang dibutuhkan. Hindari cicilan untuk hal-hal konsumtif seperti baju branded atau liburan mewah yang bisa ditunda.
4. Buat Daftar dan Jadwal Pembayaran Cicilan
Catat semua utang dan cicilan Anda, lengkap dengan tanggal jatuh tempo dan jumlah yang harus dibayar setiap bulan. Dengan begitu, Anda bisa lebih mudah mengatur cash flow dan menghindari keterlambatan yang bisa berujung denda.
5. Sisihkan Dana Khusus untuk Bayar Cicilan
Sebaiknya Anda memiliki pos keuangan khusus untuk membayar cicilan, terpisah dari kebutuhan harian. Ini akan membantu menghindari penggunaan uang cicilan untuk hal lain yang kurang penting.
6. Hindari Gali Lubang Tutup Lubang
Jangan pernah mengambil paylater atau pinjaman baru hanya untuk membayar utang lama. Ini hanya akan memperparah situasi finansial Anda. Jika merasa kewalahan, lebih baik evaluasi dan cari bantuan keuangan seperti konseling utang.
7. Gunakan Paylater di Platform Terpercaya
Pastikan Anda hanya menggunakan layanan paylater dari platform atau perusahaan yang diawasi OJK. Banyak layanan ilegal yang menawarkan pinjaman cepat tanpa jaminan tapi menjerat bunga tinggi dan cara penagihan tidak manusiawi.
8. Lunasi Lebih Cepat Jika Ada Dana Lebih
Jika Anda memiliki dana ekstra, prioritaskan untuk melunasi cicilan atau paylater yang sedang berjalan. Semakin cepat lunas, semakin sedikit bunga yang Anda bayarkan. Ini akan membantu Anda bernapas lebih lega secara finansial.
9. Evaluasi Gaya Hidup Konsumtif
Jika Anda merasa terlalu sering tergoda menggunakan cicilan atau paylater, coba evaluasi gaya hidup Anda. Apakah pengeluaran Anda sesuai dengan kebutuhan, atau hanya dorongan sesaat? Menunda kepuasan sesaat sering kali menyelamatkan keuangan Anda dalam jangka panjang.
10. Bangun Dana Darurat untuk Hindari Cicilan Tambahan
Banyak orang terpaksa menggunakan paylater saat darurat karena tidak punya dana cadangan. Mulailah membangun dana darurat minimal 3–6 kali pengeluaran bulanan agar Anda tidak perlu berutang setiap kali ada kejadian tak terduga.
Menggunakan cicilan dan paylater memang sah-sah saja, selama Anda bisa mengelolanya dengan bijak. Ingat, fasilitas ini seharusnya membantu Anda, bukan malah menjebak dalam lingkaran utang.
Dengan menerapkan strategi keuangan yang tepat dan disiplin dalam pengelolaan utang, Anda bisa menikmati manfaat dari kemudahan transaksi modern tanpa mengorbankan kestabilan finansial. Jadilah konsumen cerdas, bukan sekadar pengguna yang impulsif.