Kenalan dengan Profesi Baru di Era AI, Gaji Bisa Tembus Rp4 Miliar per Tahun!

Ilustrasi Pekerja
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Kecerdasan buatan (AI) tak hanya mengubah pola kerja, tetapi juga melahirkan sederet profesi baru yang kini menjadi incaran banyak orang. Beberapa di antaranya bahkan menawarkan penghasilan luar biasa tinggi, terutama di negara-negara maju. 

 

Di tengah pesatnya transformasi digital, profesi-profesi ini menjadi bukti bahwa siapa pun bisa punya peluang jika bersedia belajar dan beradaptasi. Berikut daftar 12 profesi baru di era AI yang patut Anda kenali, lengkap dengan kisaran gajinya.

 

1. Prompt Engineer

 

Profesi ini muncul berkat kehadiran AI generatif seperti ChatGPT dan Midjourney. Tugas utamanya adalah merancang kalimat atau instruksi (prompt) yang tepat agar AI dapat menghasilkan output terbaik. Kemampuan berpikir kritis dan kefasihan berbahasa sangat dibutuhkan. Di beberapa perusahaan besar di AS, gajinya bisa mencapai US$250.000 atau setara Rp4,08 miliar per tahun.

 

2. AI Product Manager

 

AI Product Manager bertanggung jawab mengelola siklus hidup produk berbasis AI, mulai dari riset kebutuhan pengguna, koordinasi tim teknis, hingga peluncuran produk. Mereka juga harus memahami batasan dan potensi teknologi AI. Gaji tahunan untuk posisi ini berkisar antara US$140.000–US$200.000 atau Rp2,28–Rp3,26 miliar.

 

3. AI Research Scientist

 

Profesi ini banyak ditemukan di perusahaan teknologi besar dan institusi akademik. Tugasnya adalah meneliti, merancang, dan mengembangkan model AI canggih yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Gajinya sangat tinggi, sekitar US$180.000 atau Rp2,93 miliar per tahun.

 

4. AI Ethicist

 

AI tidak hanya soal teknologi, tapi juga etika. AI ethicist bertugas memastikan bahwa teknologi yang dikembangkan tidak merugikan pihak tertentu, tidak bias, dan mematuhi regulasi. Profesi ini cocok bagi Anda yang berlatar belakang filsafat, hukum, atau ilmu sosial. Gaji rata-ratanya bisa mencapai US$160.000 atau Rp2,6 miliar per tahun.

 

5. Machine Learning Engineer

 

Berbeda dengan programmer biasa, ML engineer bekerja langsung mengembangkan model AI berbasis data. Mereka membuat sistem yang bisa “belajar” dan meningkatkan akurasi dari waktu ke waktu. Profesi ini banyak dicari di sektor finansial, e-commerce, hingga kesehatan. Gaji tahunannya bisa menyentuh US$180.000 atau Rp2,93 miliar.

 

6. Generative AI Engineer

 

Jika Anda tertarik dengan AI yang bisa menciptakan gambar, video, suara, atau teks, inilah profesinya. Generative AI Engineer membuat sistem seperti DALL·E atau Sora. Dengan kemampuan coding yang kuat dan pemahaman jaringan neural, gaji profesi ini bisa mencapai US$200.000 atau Rp3,26 miliar per tahun.

 

7. NLP Engineer

 

Natural Language Processing (NLP) Engineer berfokus pada pengembangan sistem yang memahami, menulis, dan berbicara dalam bahasa manusia. NLP menjadi inti dari chatbot, asisten virtual, dan sistem penerjemahan otomatis. Gaji tahunan profesi ini bisa berada di kisaran US$165.000 atau Rp2,68 miliar.

 

8. AI Consultant

 

Banyak perusahaan belum paham bagaimana mengintegrasikan AI ke dalam bisnis mereka. Di sinilah AI consultant berperan. Mereka membantu perusahaan memilih teknologi yang tepat, menghitung efisiensi, dan memberi pelatihan. Dengan pengalaman cukup, AI consultant bisa menghasilkan sekitar US$170.000 atau Rp2,77 miliar per tahun.

 

9. AI Trainer atau Data Labeler

 

Profesi ini mungkin terdengar sederhana, tetapi sangat penting. AI Trainer memberi input berupa data terstruktur yang bisa digunakan untuk melatih algoritma AI. Meski gajinya lebih rendah, sekitar US$90.000 atau Rp1,47 miliar, pekerjaan ini bisa jadi batu loncatan masuk ke dunia AI tanpa latar belakang teknis berat.

 

10. AI Business Development Manager

 

Pekerjaan ini cocok untuk Anda yang punya latar belakang bisnis dan komunikasi. Tugasnya adalah mencari peluang baru, menjalin kemitraan, dan memperluas pasar untuk produk-produk berbasis AI. Dengan kemampuan negosiasi yang baik, posisi ini bisa menghasilkan hingga US$190.000 atau Rp3,1 miliar per tahun.

 

11. AI Policy Analyst

 

Mereka bertugas mengkaji kebijakan dan menyusun rekomendasi agar penerapan AI tidak melanggar hukum dan menjaga privasi publik. Profesi ini banyak dibutuhkan oleh lembaga pemerintah dan organisasi non-profit. Gaji tahunan profesi ini bisa mencapai US$150.000 atau Rp2,44 miliar.

 

12. Computer Vision Engineer

 

Computer Vision Engineer membuat sistem yang bisa mengenali objek dalam gambar atau video. Teknologi ini digunakan dalam kamera pengawas, mobil otonom, hingga aplikasi kesehatan. Gajinya? Bisa mencapai US$175.000 atau Rp2,85 miliar per tahun.

 

Dari prompt engineer hingga AI ethicist, profesi di era AI tak hanya menarik, tetapi juga menjanjikan secara finansial. Anda tidak harus selalu berlatar belakang IT untuk bisa menekuni bidang ini. 

 

Yang terpenting adalah mau belajar, memahami tren, dan siap beradaptasi dengan perubahan zaman. Siapa tahu, salah satu dari profesi ini bisa jadi masa depan karier Anda.