12 Profesi Baru yang Muncul karena AI, dari Prompt Engineer hingga AI Ethicist
- Freepik
Lifestyle – Perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) telah mengubah banyak aspek kehidupan, termasuk dunia kerja. Beberapa jenis pekerjaan lama mulai tergeser, sementara profesi-profesi baru bermunculan mengikuti perkembangan zaman.
Jika sebelumnya banyak yang khawatir AI akan mengambil alih pekerjaan manusia, nyatanya AI juga menciptakan peluang baru yang sangat menjanjikan.
Saat ini, muncul beragam profesi yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan, mulai dari Prompt Engineer hingga AI Ethicist. Sebagian besar profesi ini tidak hanya membutuhkan pemahaman teknologi, tetapi juga keterampilan lain seperti etika, komunikasi, bahkan kreativitas.
Bagi Anda yang ingin bersaing di era digital, memahami berbagai profesi baru akibat perkembangan AI bisa menjadi langkah awal yang strategis. Berikut adalah 12 profesi yang muncul karena kemajuan teknologi AI, lengkap dengan penjelasan singkat mengenai masing-masing peran:
1. Prompt Engineer
Prompt Engineer bertugas menyusun instruksi atau pertanyaan yang tepat agar AI generatif seperti ChatGPT, Claude, atau Bard dapat memberikan respons optimal. Profesi ini menuntut kreativitas dan kemampuan berpikir logis yang tinggi karena kualitas output AI sangat tergantung pada kualitas prompt.
2. AI Ethicist
AI Ethicist berperan memastikan sistem AI dikembangkan dan digunakan secara etis. Tugasnya termasuk mengidentifikasi bias dalam data, mengkaji dampak sosial, serta memastikan AI tidak melanggar prinsip-prinsip moral dan regulasi. Profesi ini semakin dibutuhkan di perusahaan teknologi besar.
3. AI Trainer
Profesi ini bertugas “mengajari” mesin bagaimana merespons data dan memberikan output yang sesuai. AI Trainer biasanya melakukan labeling data, memberikan feedback terhadap respons AI, dan membantu dalam proses fine-tuning model agar semakin cerdas dari waktu ke waktu.
4. AI Product Manager
Berbeda dengan product manager biasa, AI Product Manager mengelola produk yang menggunakan AI sebagai inti fungsinya. Ia harus mampu menjembatani tim teknis dan non-teknis agar produk AI tetap relevan, etis, dan sesuai kebutuhan pengguna.
5. AI Compliance Officer
Tugas AI Compliance Officer adalah memastikan bahwa sistem kecerdasan buatan yang digunakan perusahaan telah sesuai dengan peraturan, hukum, dan kebijakan privasi yang berlaku. Mereka juga membantu mengurangi risiko hukum akibat penggunaan AI.
6. Data Annotator
Meski terdengar sederhana, profesi ini sangat penting dalam tahap pelatihan AI. Data Annotator bertugas memberi label pada data—baik teks, gambar, maupun suara—agar dapat digunakan untuk melatih model AI agar lebih akurat dan terstruktur.
7. AI Safety Engineer
Profesi ini berfokus pada keamanan sistem AI, memastikan bahwa teknologi tidak menyebabkan kerugian, kesalahan fatal, atau membahayakan pengguna. AI Safety Engineer bekerja untuk mendesain sistem dengan pengamanan yang ketat dan skenario mitigasi risiko.
8. Digital Twin Engineer
Digital Twin Engineer menciptakan replika digital dari objek atau sistem fisik, yang memungkinkan simulasi real-time menggunakan AI. Profesi ini banyak dibutuhkan di industri manufaktur, konstruksi, dan energi.
9. Human-AI Interaction Designer
Profesi ini bertanggung jawab mendesain cara manusia berinteraksi dengan sistem AI, termasuk antarmuka pengguna (UI) dan pengalaman pengguna (UX). Tujuannya agar AI bisa lebih mudah digunakan dan terasa “manusiawi” dalam berinteraksi.
10. Generative Content Curator
Seiring berkembangnya AI kreatif seperti DALL-E atau ChatGPT, muncul kebutuhan untuk memilah dan menilai output yang dihasilkan. Profesi ini bertugas mengkurasi konten hasil AI agar layak tayang dan sesuai dengan standar kualitas tertentu.
11. AI Business Strategist
Profesi ini menghubungkan teknologi dan bisnis. Seorang AI Business Strategist bertugas menyusun strategi pemanfaatan AI untuk meningkatkan efisiensi, inovasi, dan keuntungan perusahaan.
12. Explainability Expert
Salah satu tantangan dalam AI adalah membuat mesin yang kompleks dapat “dipahami” manusia. Explainability Expert bertugas menjelaskan bagaimana AI membuat keputusan, sehingga hasil yang diberikan dapat dipercaya dan diaudit secara terbuka.
Dengan munculnya berbagai profesi baru akibat AI, dunia kerja terus berkembang dan menuntut adaptasi. Tidak semua profesi di atas memerlukan gelar teknis, karena banyak di antaranya membutuhkan keterampilan komunikasi, etika, hingga pemikiran strategis.
Ini membuka peluang besar bagi siapa saja yang ingin berkarier di bidang AI, tak hanya untuk lulusan teknologi, tapi juga dari latar belakang sosial, bisnis, dan seni.
Bagi Anda yang ingin relevan di masa depan, mengenali dan memahami profesi baru ini bisa menjadi langkah awal untuk menjelajahi dunia kerja yang lebih dinamis dan penuh potensi.