Gak Cuma Coding Saja! Ini 5 Profesi Baru yang Jarang Dilirik, Kerjanya 'Di Balik Layar'

Ilustrasi kerja remote
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Industri Kecerdasan Buatan (AI) identik dengan para developer yang mahir dalam coding kompleks. Anggapan ini tak sepenuhnya salah karena gelombang era AI telah melahirkan gelombang profesi baru yang tak melulu berkutat dengan baris-baris kode. 

Di balik algoritma canggih dan model machine learning, ada peran-peran krusial yang membutuhkan keahlian unik, kombinasi pemahaman teknologi, etika, komunikasi, hingga strategi bisnis. 

Menariknya sejumlah profesi "di balik layar" menawarkan peluang karier yang sangat menjanjikan dan gaji tinggi. Berikut 5 profesi menjanjikan di er Ai yang tidak terkait dengan pengodean (coding). Tertarik?

1. Data Ethicist

Ketika AI semakin kuat dan mampu membuat keputusan, pertanyaan tentang etika menjadi sangat penting. Di sinilah peran seorang Data Ethicist atau AI Ethicist menjadi krusial yang bertugas memastikan bahwa sistem AI dikembangkan dan digunakan secara adil, transparan, tidak bias, dan bertanggung jawab. 

Pekerjaan ini melibatkan analisis dampak sosial dan moral dari AI, merumuskan kebijakan, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi privasi data. Profesi baru ini memiliki tingkat permintaan tinggi di perusahaan teknologi besar, lembaga penelitian, dan organisasi yang peduli reputasi. 

Keahlian ini langka dan sangat spesifik, membutuhkan kombinasi pemahaman hukum, filosofi, serta dasar-dasar teknologi. Gaji sangat kompetitif mengingat tanggung jawab dan keahlian lintas disiplin yang dibutuhkan. Kemampuan pekerjaan ini mencakup pemikiran kritis, analisis etis, pemahaman regulasi data, komunikasi persuasif, dasar-dasar AI.

2. Prompt Engineer

Munculnya model AI generatif seperti ChatGPT telah melahirkan profesi baru yang menarik, yaitu Prompt Engineer atau sering dijuluki AI Whisperer. Mereka adalah ahli dalam merumuskan perintah (prompt) atau pertanyaan yang tepat kepada model AI agar menghasilkan respons yang paling akurat, kreatif, atau sesuai dengan keinginan. 

Tugasnya lebih dari sekadar mengetik pertanyaan; ini tentang memahami bagaimana AI berpikir dan berkomunikasi secara efektif dengannya. Berbagai perusahaan membutuhkan ahli untuk memaksimalkan potensi AI generatif dalam berbagai aplikasi, mulai dari pembuatan konten, riset, hingga otomatisasi tugas. Keahlian ini baru dan permintaannya meningkat tajam.

Keahlian yang dibutuhkan adalah kreativitas, logika, pemahaman bahasa alami (NLP), problem-solving, eksperimentasi, pemahaman mendalam tentang kemampuan dan batasan model AI.

3. AI Trainer

Sebelum AI bisa cerdas, ia harus belajar dan proses belajar ini sangat bergantung pada Data Trainer atau Data Annotator. Pekerjaan ini diisi oleh individu yang melatih dan melabeli data dalam jumlah besar agar AI dapat mengidentifikasi pola, mengenali objek, atau memahami konteks.

Bayangkan melabeli jutaan gambar untuk melatih AI mengenali kucing, atau mengategorikan percakapan untuk chatbot. Pekerjaan ini mungkin terdengar repetitif, tapi fondasinya sangat vital.

Meskipun mungkin terlihat sebagai pekerjaan entry-level, kebutuhan akan Data Trainer yang teliti dan akurat sangat masif, terutama untuk proyek-proyek AI berskala besar. Ada juga jenjang karier ke posisi yang lebih senior dalam manajemen data atau quality assurance AI. Kemampuan yang menopang kesuksean karier di bidang AI Trainer adalah ketelitian, kesabaran, pemahaman kategori data, konsistensi, kemampuan bekerja dengan volume data besar.

4. AI Product Manager

Seorang AI Product Manager merupakan sosok yang menjembatani dunia teknologi AI yang kompleks dengan kebutuhan pasar dan strategi bisnis. Mereka bertanggung jawab untuk mendefinisikan, merencanakan, dan meluncurkan produk-produk berbasis AI. Sehingga harus memahami apa yang mungkin secara teknis dengan AI, apa yang dibutuhkan pengguna, dan bagaimana AI dapat menciptakan nilai bisnis.

Posisi ini strategis dan membutuhkan kombinasi keahlian teknis (dasar AI), bisnis (riset pasar, strategi produk), dan komunikasi. Gaji di posisi ini sangat tinggi karena mereka bertanggung jawab atas kesuksesan produk AI di pasar. Skill yang menunjang profesi AI Product Manager adalah pemahaman pasar, visi produk, dasar-dasar AI/Machine Learning, manajemen proyek, komunikasi lintas tim, kepemimpinan.

5. AI Sales

AI Sales atau AI Solution Architect merupakan profesional yang berperan sebagai penghubung antara teknologi AI yang canggih dengan kebutuhan nyata klien bisnis. Tidak hanya menjual produk AI, tetapi juga membantu perusahaan memahami bagaimana solusi AI dapat memecahkan masalah spesifik mereka, merancang implementasi, dan mengintegrasikan AI ke dalam alur kerja yang ada.

Pekerjaan ini memiliki prospek cerah karena kemampuan untuk "menerjemahkan" teknologi kompleks menjadi solusi bisnis yang nyata sangat dibutuhkan berbagai perusahaan. AI Sales berada di garis depan adopsi AI di berbagai industri, dengan potensi komisi penjualan yang besar dan gaji pokok yang tinggi. Sehingga perlunya pemahaman mendalam tentang teknologi AI, kemampuan komunikasi dan presentasi yang kuat, negosiasi, analisis kebutuhan bisnis, problem-solving.

Profesi-profesi di balik layar membuktikan bahwa masa depan AI membutuhkan beragam talenta. Dengan mengembangkan keahlian unik yang berkolaborasi dengan AI, Anda bisa meniti jalur karier yang tidak hanya menjanjikan gaji cuan tetapi juga relevan dan berkontribusi signifikan pada perkembangan teknologi masa depan.