Cara Menghitung Dana Darurat Ideal agar Tabungan Tidak Jebol di Saat Tak Terduga, Lajang dan Berkeluarga Tidak Sama

Ilustrasi menabung
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Hidup penuh dengan ketidakpastian. Kebutuhan mendesak seperti biaya rumah sakit, kehilangan pekerjaan, atau perbaikan kendaraan bisa datang tanpa diduga dan mengguncang stabilitas keuangan seseorang. Di sinilah pentingnya memiliki dana darurat, yaitu simpanan khusus yang dapat digunakan saat kondisi mendesak tanpa perlu mengorbankan tabungan utama atau berutang.

Sebagian orang masih belum memahami berapa besar dana darurat yang ideal. Beberapa hanya menabung seadanya, sementara yang lain belum mulai sama sekali. 

Padahal, dana darurat adalah pondasi utama dari manajemen keuangan pribadi yang sehat. Tanpa perlindungan ini, pengeluaran tak terduga dapat membuat kondisi keuangan pribadi goyah, bahkan berujung pada krisis finansial yang berkepanjangan.

Mengapa Dana Darurat Penting?

Dana darurat berfungsi sebagai bantalan keuangan yang menjaga Anda tetap stabil saat terjadi peristiwa tak terduga. Ini memungkinkan Anda untuk tetap memenuhi kebutuhan dasar tanpa harus menjual aset, menguras tabungan jangka panjang, atau berutang. Selain itu, dana darurat memberi ketenangan pikiran karena Anda tahu bahwa ada cadangan jika sesuatu yang buruk terjadi.

Cara Menghitung Dana Darurat yang Ideal

Secara umum, jumlah dana darurat yang disarankan adalah:

  • 3–6 kali pengeluaran bulanan untuk lajang tanpa tanggungan.
  • 6–9 kali pengeluaran bulanan bagi yang sudah berkeluarga atau memiliki tanggungan tetap.
  • 9–12 kali pengeluaran bulanan untuk pekerjaan yang tidak memiliki penghasilan tetap atau risiko tinggi, seperti freelancer atau pelaku usaha.

Misalnya, jika total pengeluaran Anda per bulan adalah Rp5 juta dan Anda sudah berkeluarga, maka dana darurat ideal Anda berada di kisaran Rp30 juta hingga Rp45 juta. Nilai ini sebaiknya tidak digabungkan dengan dana lain seperti tabungan pendidikan, dana liburan, atau investasi.

Langkah Praktis Membangun Dana Darurat

  • Evaluasi pengeluaran bulanan Anda.
    Langkah ini dilakukan dengan mencatat semua biaya pokok seperti makan, transportasi, cicilan, dan kebutuhan rumah tangga.
  • Tentukan target jumlah dana darurat
    Anda dapat menggunakan rumus jumlah bulan x pengeluaran bulanan.
  • Sisihkan secara rutin
    Alokasikan minimal 10–20 persen dari penghasilan bulanan ke rekening khusus dana darurat.
  • Gunakan akun terpisah
    Hindari mencampur dana darurat dengan tabungan aktif harian. Gunakan rekening berisiko rendah dan mudah diakses seperti tabungan atau deposito likuid.
  • Pantau secara berkala
    Sesuaikan nilai dana darurat bila ada perubahan dalam kondisi hidup, seperti menikah, punya anak, atau pindah pekerjaan.

Ciri Dana Darurat yang Sehat

  • Tidak digunakan untuk belanja konsumtif.
  • Tersimpan dalam instrumen likuid dan mudah dicairkan.
  • Tidak terganggu oleh fluktuasi pasar.
  • Tersedia saat dibutuhkan tanpa penalti atau risiko kehilangan nilai.

Mempersiapkan dana darurat bukan hanya soal kedisiplinan, tetapi juga bentuk tanggung jawab terhadap masa depan finansial. Dengan mengetahui cara menghitung jumlah yang ideal dan menempatkannya di tempat yang tepat, Anda akan memiliki pertahanan keuangan yang kuat. 

Tidak ada yang bisa memprediksi krisis, tetapi Anda bisa mengantisipasinya dengan strategi keuangan yang cerdas. Dana darurat adalah perlindungan pertama agar tabungan tidak jebol dan hidup tetap berjalan normal meskipun badai datang tiba-tiba.