Mengelola Kekayaan Lintas Generasi Tak Cukup dengan Investasi, Ini Strateginya

Ilustrasi kaya
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Di tengah perubahan lanskap kekayaan global, memiliki banyak aset saja tidak lagi cukup. Masyarakat kelas atas, khususnya di Indonesia, kini menghadapi tantangan baru: bagaimana mengelola, mempertahankan, dan mewariskan kekayaan lintas generasi. 

 

Transisi ini tidak hanya memerlukan perencanaan finansial, tetapi juga pendekatan strategis, hubungan antar generasi, serta adaptasi terhadap perubahan zaman.

 

Data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menunjukkan tren pertumbuhan kekayaan di Indonesia. Per Mei 2025, jumlah rekening simpanan di atas Rp5 miliar naik 3,56 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan total nominal simpanan tumbuh 4,38 persen. 

 

Angka-angka ini mencerminkan meningkatnya populasi high-net-worth individuals (HNWI). Namun di balik pertumbuhan ini, muncul tantangan, bagaimana memastikan bahwa kekayaan tidak hanya diwariskan, tetapi juga dilanjutkan secara berkelanjutan oleh generasi berikutnya.

 

Mewariskan Lebih dari Sekadar Kekayaan

 

Banyak keluarga HNWI kini menyadari bahwa legacy bukan hanya tentang membagi harta, tetapi juga tentang meneruskan nilai, visi, dan cita-cita keluarga. Pewaris generasi baru tidak lagi puas hanya menerima bisnis yang sudah ada, mereka ingin mengembangkannya.

 

Survei PwC’s Global NextGen Survey 2024 mengungkapkan bahwa generasi penerus ingin mengubah bisnis warisan menjadi lebih modern dan relevan. Mereka tertarik untuk menerapkan manajemen profesional, mengeksplorasi pasar baru, dan membawa usaha keluarga ke level internasional.

 

Namun, studi Customer Immersion 2024 dari DBS Treasures Private Client menunjukkan bahwa proses transisi ini tidak mudah. Banyak pengusaha menghadapi tekanan dari kompleksitas informasi serta padatnya aktivitas harian. 

 

Mereka ingin menyiapkan generasi penerus, namun khawatir tentang kesiapan anak-anak mereka di tengah dunia yang terus berubah. Sebaliknya, para penerus juga menghadapi tekanan tersendiri. Mereka punya ide dan semangat, tetapi sering kali merasa belum mendapat kepercayaan penuh. 

 

Di tengah ekspektasi tinggi keluarga, mereka berupaya membuktikan diri, menciptakan nilai baru, sambil menjaga harmoni antar generasi.

 

Solusi Wealth Management yang Menyeluruh

 

Karena tantangan ini semakin kompleks, pendekatan pengelolaan kekayaan juga perlu lebih holistik. Tidak hanya terbatas pada pengelolaan finansial, tetapi juga mencakup strategi bisnis, inovasi, dan pembangunan relasi lintas generasi.

 

Dalam konteks ini, DBS Treasures Private Client mengambil peran sebagai mitra strategis, bukan sekadar pengelola aset. “Kebutuhan akan solusi wealth management terus berkembang dan menjadi semakin menyeluruh mencakup bisnis," kata Melfrida Gultom, Consumer Banking Director PT Bank DBS Indonesia, seperti dikutip dari siaran pers, Rabu, 23 Juli 2025.

 

"Kami bangga menjadi mitra tepercaya yang tidak hanya menawarkan keahlian analisis pasar dan kekuatan teknologi, tetapi juga memberikan nasabah akses strategis ke jaringan regional yang kuat di Asia untuk membuka potensi pertumbuhan aset dan peluang bisnis lintas negara,”  tambahnya.

 

Tiga Pilar dalam Strategi Lintas Generasi

 

Dalam strategi pengelolaan kekayaan lintas generasi, ada tiga pendekatan utama yang banyak digunakan. Pertama, pemanfaatan keahlian global dengan perspektif Asia untuk mengakses pasar yang dinamis. 

 

Kedua, dialog bersama pakar dan pembangunan koneksi strategis sebagai ruang bertukar wawasan sekaligus memperluas jejaring. Ketiga, pemanfaatan jaringan Asia untuk mendukung kolaborasi bisnis lintas negara.

 

“Pilar kedua, yakni dialog ahli didukung koneksi strategis, terutama menjadi fokus baru kita, karena expert discussion menjadi sarana yang tepat untuk mendalami insight terkini, seiring membangun koneksi strategis untuk ekspansi kini dan di masa depan," ungkap Natalina Syabana, Head of Segmentation, Liabilities, and Secured Lending PT Bank DBS Indonesia.

 

"Untuk merangkul nasabah dan generasi penerus mereka, kami menghadirkan DBS Expert Connection yang menghubungkan nasabah ke para pakar industri dan pemimpin bisnis di berbagai negara. Sementara DBS NextGen Excursion mendukung persiapan para generasi penerus dalam memperluas wawasan, eksplorasi karier, seiring networking dengan top expert dan future leaders lainnya,” ungkapnya.

 

Kolaborasi juga dilakukan dengan tokoh-tokoh pemikir Indonesia seperti Prof. Rhenald Kasali Ph.D. untuk memperdalam wawasan transformasi bisnis dalam era teknologi.

 

“Semua dunia sedang berpaling ke Tiongkok yang sukses mendisrupsi dunia dengan konsep ‘factory of the world’. Perusahaan-perusahaan Indonesia hanya punya dua pilihan, bersaing atau berkolaborasi dengan factory of the world itu," jelasnya.

 

"Intinya, menjadi inovatif sekaligus efisien. Di sisi lain, setiap generasi menghadapi challenges yang berbeda. Hari ini generasi baru menghadapi business landscape yang disruptif dan dituntut memperbaharui masa depan perusahaan yang dirintis generasi sebelumnya. Corporate networking and personal networking menjadi penentu,” tutup Rhenald Kasali.