Hemat Gak Harus Sengsara! Ini Cara Bedakan Frugal Living dari Cheapskate Mentality

Ilustrasi menjalani frugal living
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Dalam beberapa tahun terakhir, istilah frugal living mulai akrab di telinga masyarakat urban yang ingin mengatur keuangannya lebih bijak. Tren ini muncul sebagai respons terhadap meningkatnya biaya hidup dan kesadaran untuk tidak boros dalam pengeluaran sehari-hari. 

 

Namun, di sisi lain, muncul juga istilah cheapskate, yang sering kali disamakan dengan hidup hemat, padahal keduanya memiliki perbedaan prinsipil yang cukup besar.

 

Sayangnya, banyak orang yang belum memahami bahwa menjadi frugal dan menjadi pelit (cheapskate) adalah dua hal yang sangat berbeda. Jika tidak dibedakan, gaya hidup hemat yang seharusnya menyehatkan finansial justru bisa menjadi jebakan yang membuat hubungan sosial terganggu, kualitas hidup menurun, dan bahkan merusak reputasi. 

 

Lantas, apa saja perbedaan mendasar antara frugal living dan cheapskate? Simak penjelasannya berikut ini.

 

1. Tujuan Hidup Hemat yang Berbeda

 

Frugal living berfokus pada pengeluaran yang bijak dan seimbang, dengan tujuan mencapai stabilitas dan financial freedom. Di sisi lain, cheapskate lebih terobsesi untuk mengeluarkan uang seminimal mungkin, tanpa memperhatikan kualitas atau nilai jangka panjang.

 

2. Prioritas pada Nilai, Bukan Harga

 

Orang yang menerapkan frugal living tetap bersedia mengeluarkan uang untuk hal-hal yang bernilai dan berkualitas. Sebaliknya, cheapskate cenderung memilih yang termurah, bahkan jika itu berarti harus membeli produk berkualitas rendah yang cepat rusak.

 

3. Frugal Living Menghargai Waktu

 

Hidup hemat secara frugal memperhitungkan efisiensi waktu. Contohnya, jika membayar layanan laundry kiloan lebih efisien daripada mencuci sendiri karena bisa digunakan untuk kerja produktif, maka itu dipilih. Cheapskate justru akan tetap mencuci sendiri demi menghindari biaya tambahan, tanpa mempertimbangkan nilai waktu.

 

4. Frugal Tidak Menyusahkan Orang Lain

 

Pelaku frugal living tidak ragu untuk mentraktir teman atau membagi biaya secara adil. Berbeda dengan cheapskate yang cenderung menghindari pengeluaran sosial dan sering kali merugikan atau membuat orang lain tidak nyaman.

 

5. Cheapskate Bisa Merusak Hubungan Sosial

 

Terlalu fokus pada penghematan ekstrem dapat membuat cheapskate dicap negatif dalam lingkungan sosial. Sementara itu, frugal living menjaga keseimbangan antara keuangan dan relasi sosial yang sehat.

 

6. Frugal Living Mengedepankan Perencanaan Jangka Panjang

 

Orang frugal memikirkan dampak keuangan dalam jangka panjang. Misalnya, memilih investasi kesehatan, peralatan rumah tangga yang awet, atau asuransi. Cheapskate lebih fokus pada pengeluaran sesaat tanpa mempertimbangkan risiko jangka panjang.

 

7. Kualitas Hidup Tetap Jadi Prioritas

 

Frugal living tidak mengorbankan kenyamanan dan kualitas hidup demi penghematan ekstrem. Anda tetap bisa menikmati hidup secara sederhana namun memuaskan. Cheapskate justru kerap menahan diri secara berlebihan, yang bisa berdampak negatif pada kesejahteraan emosional dan mental.

 

Frugal living dan cheapskate sama-sama mengusung prinsip hemat, namun dijalani dengan motivasi dan pendekatan yang sangat berbeda. Frugal living adalah pilihan sadar untuk hidup efisien dan bermakna, sementara cheapskate bisa jadi refleksi ketakutan atau pola pikir kekurangan yang tidak sehat.

 

Dengan memahami perbedaannya, Anda bisa mengambil keputusan finansial yang lebih tepat: hemat, cerdas, dan tetap menjaga kualitas hidup. Terapkan frugal living untuk masa depan finansial yang sehat dan berkelanjutan. Yuk mulai hari ini!