Jadi Pekerjaan Impian Generasi Muda, 6 Negara dengan Gaji Petani Tertinggi Dunia Tembus Rp50 Juta per Bulan

Ilustrasi petani
Sumber :
  • Freepik

Petani di Jepang dapat menghasilkan Rp20–40 juta per bulan selama musim panen berkat upah minimum yang tinggi dan sistem pertanian modern. Namun, untuk petani tetap, pendapatan tahunan rata-rata bisa mencapai US$30,000–40,000 atau Rp33,3–53,2 juta per bulan. Jumlahnya tergantung pada skala pertanian dan komoditas seperti beras atau buah-buahan premium.

5. Belanda

Belanda merupakan pusat pertanian inovatif, dengan fokus pada hortikultura, bunga, dan produk susu di kawasan Eropa. Petani mendapat gaji bulan sebesar US$2,406 sekitar Rp32 juta dan pendapatan rata-rata per tahun sebesar US$28,872. 

Tingginya gaji petani di negeri Kincir Angin juga didukung penggunaan teknologi rumah kaca, sistem irigasi canggih, dan ekspor pertanian yang kuat ke pasar Eropa. Efisiensi produksi menjadikan pertanian di Belanda sangat kompetitif.

6. Swiss

Swiss menawarkan gaji petani yang tinggi sebesar US$4,000 sekitar Rp53,2 juta per bulan dengan pendapatan tahunan rata-rata sekitar US$48,000. Petani di Swiss banyak yang berkecimpung di  produk susu, anggur, dan pertanian organik. Biaya hidup yang tinggi dan pasar ekspor yang kuat, ditambah dengan teknologi modern, mendukung kesejahteraan petani di negara ini.

Itulah 6 negara dengan gaji petani tertinggi di dunia. Dengan inovasi dan kolaborasi lintas sektor, Indonesia dapat membangun masa depan pertanian yang tangguh, sejahtera, dan berkelanjutan, sekaligus menginspirasi generasi muda untuk bangga menjadi petani.