Jadi Pekerjaan Impian Generasi Muda, 6 Negara dengan Gaji Petani Tertinggi Dunia Tembus Rp50 Juta per Bulan

Ilustrasi petani
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Sektor pertanian yang selama ini sering dianggap kurang bergengsi, kini mulai mulai dilirik generasi muda sebagai pekerjaan impian. Profesi ini semakin dianggap sebelah mata karena gaji yang relatif kecil dibandingkan dengan pekerjaan lainnya. 

Pekerjaan sebagai petani kembali menjadi sorotan seiring program Petani Millennial dan Brigade Pangan, petani muda di Indonesia berpotensi memperoleh pendapatan Rp10–30 juta per bulan. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga mencari talenta terbaik di bidang pertanian guna menyukseskan program ketahanan pangan nasional yang menjadi prioritas pemerintah Indonesia. 

Mirisnya, petani tradisional di Indonesia memiliki rata-rata upah harian rendah sebesar Rp58.760 atau sekitar Rp1,5 juta per bulan berdasarkan data BPS 2022. Sementara di luar negeri, petani sering kali memperperoleh pendapatan besar bahkan hingga ribuan dollar per bulan terutama di negara dengan teknologi pertanian maju.

Berikut 6 negara yang menawarkan gaji petani tertinggi di dunia. Penasaran? Scroll untuk informasi lengkapnya di bawah ini.

1. Luksemburg

Luksemburg menempati posisi teratas sebagai negara dengan gaji petani tertinggi di dunia, US$4,417 atau Rp58,7 juta per bulan. Sehingga pendapatan tahunan rata-rata sekitar US$53,000 sekitar Rp705 miliar).

Tingginya gaji ini didorong oleh fokus pada agribisnis modern, ekspor produk pertanian seperti bahan kimia dan mesin industri, pajak rendah hanya 18,9 persen, serta teknologi tinggi dan efisiensi produksi menjadikan pertanian di Luksemburg sangat menguntungkan.

2. Irlandia

Irlandia memiliki sektor pertanian yang kuat, terutama di bidang susu dan daging sapi. Petani di Irlandia memperoleh US$4,247 atau Rp56,5 juta per bulan dan pendapatan tahunan rata-rata sekitar US$50,964. 

Dukungan dari Uni Eropa melalui Common Agricultural Policy (CAP) dan ekspor ke pasar global meningkatkan pendapatan petani. Teknologi modern dan pelatihan juga memperkuat posisi petani di negara ini.

3. Amerika Serikat

Negara Paman Sam juga memberikan gaji kepada para petani relatif besar, yaitu US$3,500–5,000 Rp46,6–66,5 juta per bulan. Apalagi manajer pertanian atau petani skala besar dapat mengantongi cuan tahunan rata-rata US$42,000–60,000.

Pendapatan ini sering kali melampaui gaji pegawai kantoran karena skala produksi besar. Terutama di sektor jagung, kedelai, dan ternak, serta adanya subsidi pemerintah.

4. Jepang

Petani di Jepang dapat menghasilkan Rp20–40 juta per bulan selama musim panen berkat upah minimum yang tinggi dan sistem pertanian modern. Namun, untuk petani tetap, pendapatan tahunan rata-rata bisa mencapai US$30,000–40,000 atau Rp33,3–53,2 juta per bulan. Jumlahnya tergantung pada skala pertanian dan komoditas seperti beras atau buah-buahan premium.

5. Belanda

Belanda merupakan pusat pertanian inovatif, dengan fokus pada hortikultura, bunga, dan produk susu di kawasan Eropa. Petani mendapat gaji bulan sebesar US$2,406 sekitar Rp32 juta dan pendapatan rata-rata per tahun sebesar US$28,872. 

Tingginya gaji petani di negeri Kincir Angin juga didukung penggunaan teknologi rumah kaca, sistem irigasi canggih, dan ekspor pertanian yang kuat ke pasar Eropa. Efisiensi produksi menjadikan pertanian di Belanda sangat kompetitif.

6. Swiss

Swiss menawarkan gaji petani yang tinggi sebesar US$4,000 sekitar Rp53,2 juta per bulan dengan pendapatan tahunan rata-rata sekitar US$48,000. Petani di Swiss banyak yang berkecimpung di  produk susu, anggur, dan pertanian organik. Biaya hidup yang tinggi dan pasar ekspor yang kuat, ditambah dengan teknologi modern, mendukung kesejahteraan petani di negara ini.

Itulah 6 negara dengan gaji petani tertinggi di dunia. Dengan inovasi dan kolaborasi lintas sektor, Indonesia dapat membangun masa depan pertanian yang tangguh, sejahtera, dan berkelanjutan, sekaligus menginspirasi generasi muda untuk bangga menjadi petani.