Keuntungan dan Risiko Investasi di Saham Murah, Wajib Tahu Sebelum Beli!
- Freepik
Lifestyle – Banyak investor pemula yang tergiur membeli saham murah karena harganya yang terlihat ramah di kantong. Dengan modal kecil, Anda bisa memiliki ribuan lembar saham, seolah memberi harapan keuntungan besar jika harganya naik.
Namun, perlu dipahami bahwa murahnya harga sebuah saham tidak selalu mencerminkan nilai atau potensi perusahaan di baliknya. Sebagai investor yang cerdas, Anda perlu mengetahui bahwa istilah "saham murah" bisa jadi pedang bermata dua.
Bisa jadi peluang jika dibarengi riset yang tepat, tapi juga bisa berakhir sebagai jebakan jika asal beli tanpa analisis. Untuk itu, mari kita bahas bersama apa saja keuntungan dan risiko dari berinvestasi di saham murah sebelum Anda memutuskan untuk membeli.
Keuntungan Investasi di Saham Murah
1. Modal Kecil, Potensi Return Besar
Dengan harga per lembar yang rendah, Anda bisa membeli dalam jumlah besar. Misalnya, jika harga saham Rp100 per lembar, hanya dengan Rp1 juta Anda sudah memiliki 10.000 lembar saham. Jika saham tersebut naik menjadi Rp200, keuntungan yang Anda dapatkan bisa dua kali lipat.
2. Cocok untuk Diversifikasi Portofolio
Saham murah memungkinkan Anda menambah variasi portofolio tanpa menguras dana besar. Ini memberi ruang untuk menguji strategi investasi pada berbagai sektor atau emiten tanpa terlalu banyak risiko di awal.
3. Banyak Pilihan di Bursa
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyediakan banyak saham murah dari berbagai sektor. Anda bisa memilih berdasarkan sektor yang sedang tumbuh atau memiliki potensi ke depan, seperti teknologi, energi terbarukan, atau logistik.
4. Peluang Jangka Panjang
Beberapa saham murah berasal dari perusahaan yang sedang mengalami fase pemulihan. Jika Anda sabar dan jeli, membeli saham tersebut saat undervalued bisa menjadi investasi jangka panjang yang menjanjikan.
Risiko Investasi di Saham Murah
1. Murah Belum Tentu Bernilai
Harga saham yang rendah tidak selalu berarti saham tersebut undervalued. Bisa saja harga turun karena kinerja perusahaan memburuk, manajemen bermasalah, atau prospek bisnis yang suram. Tanpa riset yang tepat, Anda bisa salah memilih.
2. Volatilitas Tinggi
Saham murah cenderung lebih fluktuatif. Pergerakan harga bisa sangat tajam dalam waktu singkat. Hal ini membuat saham murah lebih berisiko, terutama bagi investor yang tidak terbiasa menghadapi perubahan harga ekstrem.
3. Likuiditas Rendah
Banyak saham murah yang tidak aktif diperdagangkan. Artinya, Anda bisa kesulitan menjual saham tersebut saat butuh dana cepat karena tidak ada pembeli yang berminat di harga pasar.
4. Rawan Gorengan
Saham dengan harga sangat rendah kerap jadi sasaran oknum yang melakukan manipulasi harga (dikenal sebagai saham gorengan). Mereka memompa harga secara tidak wajar dan menarik keuntungan sebelum harga jatuh, meninggalkan investor ritel dengan kerugian.
Tips Sebelum Membeli Saham Murah
1. Analisis Fundamental: Pastikan perusahaan punya prospek bagus, neraca keuangan sehat, dan manajemen yang transparan. Jangan hanya tergiur harga.
2. Cek Volume Perdagangan: Saham yang aktif diperdagangkan lebih aman dari sisi likuiditas.
3. Waspadai Pola Kenaikan Tak Wajar: Jika harga naik drastis dalam waktu sangat singkat tanpa berita positif yang jelas, bisa jadi itu saham gorengan.
4. Pertimbangkan Sektor Usaha: Pilih saham dari sektor yang sedang atau akan berkembang di masa depan.
Berinvestasi di saham murah memang bisa memberi keuntungan besar jika Anda memilih dengan hati-hati dan bersiap dengan strategi yang tepat. Namun, potensi risiko juga tidak bisa diabaikan, terutama jika Anda hanya berfokus pada harga tanpa memahami nilai di baliknya.
Sebelum memutuskan membeli saham murah, pastikan Anda telah membekali diri dengan pengetahuan, melakukan analisis menyeluruh, dan mengelola ekspektasi. Karena pada akhirnya, dalam dunia investasi, keputusan terbaik adalah keputusan yang didasarkan pada informasi, bukan hanya harapan.