Cara Memulai Investasi Emas untuk Pemula di Masa Sulit Ekonomi

Ilustrasi investasi emas
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Kondisi ekonomi yang tidak menentu sering kali membuat masyarakat ragu untuk memulai langkah berinvestasi. Padahal, justru di saat krisis atau masa sulit, membangun portofolio investasi bisa menjadi pelindung nilai yang sangat penting. 

 

Salah satu instrumen yang banyak direkomendasikan dalam kondisi seperti ini adalah emas.

 

Emas dikenal sebagai aset yang stabil, mudah dicairkan, dan nilainya cenderung meningkat saat inflasi atau ketidakpastian ekonomi terjadi. Bagi Anda yang baru ingin memulai, tidak perlu bingung. 

 

Berikut ini adalah beberapa langkah praktis untuk memulai investasi emas, khususnya bagi pemula yang ingin tetap aman dan bijak di tengah tekanan ekonomi.

 

1. Pahami Tujuan Investasi Anda

 

Sebelum memutuskan membeli emas, tentukan terlebih dahulu apa tujuan investasi Anda. Apakah untuk dana darurat, menabung biaya pendidikan, atau persiapan pensiun? 

 

Tujuan ini akan menentukan strategi investasi, termasuk berapa lama emas akan disimpan dan seberapa besar dana yang perlu Anda alokasikan.

 

2. Mulai dari Nominal Kecil

 

Anda tidak perlu menunggu memiliki puluhan juta rupiah untuk memulai investasi emas. Saat ini, banyak platform yang memungkinkan pembelian emas mulai dari Rp10.000. 

 

Ini cocok bagi pemula yang masih ingin mencoba tanpa menanggung risiko besar. Mulai kecil, lalu tingkatkan secara bertahap seiring bertambahnya pemahaman dan kemampuan finansial Anda.

 

3. Pilih Platform atau Tempat Beli yang Resmi

 

Salah satu hal penting dalam investasi emas adalah memastikan tempat pembeliannya aman dan legal. Anda bisa membeli emas fisik di toko emas terpercaya, Pegadaian, atau bank. Untuk investasi digital, pilih aplikasi yang sudah diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Hindari membeli dari tempat yang tidak jelas legalitasnya.

 

4. Tentukan Jenis Emas yang Ingin Dibeli

 

Ada dua jenis utama emas untuk investasi: emas fisik (batangan atau logam mulia) dan emas digital. Emas fisik cocok untuk investasi jangka panjang dan bisa disimpan sendiri atau di layanan penyimpanan. 

 

Sementara emas digital praktis dan mudah dijual kapan saja secara online. Pilih yang paling sesuai dengan gaya dan kebutuhan Anda.

 

5. Perhatikan Biaya dan Spread Harga

 

Setiap tempat pembelian emas biasanya memiliki selisih antara harga beli dan harga jual kembali (buyback). Selisih ini disebut spread dan penting untuk diperhatikan karena memengaruhi keuntungan Anda. 

 

Semakin kecil spread, semakin cepat Anda bisa mendapatkan keuntungan saat harga naik. Selain itu, perhatikan juga apakah ada biaya tambahan seperti biaya administrasi atau penyimpanan.

 

6. Konsisten dan Pantau Harga Secara Berkala

 

Investasi yang baik adalah investasi yang dilakukan secara konsisten. Anda bisa menetapkan jadwal rutin untuk membeli emas, misalnya setiap bulan. Selain itu, pantau perkembangan harga emas melalui sumber terpercaya agar Anda bisa membeli di saat harga relatif rendah dan menjual saat harga tinggi. Ingat, tujuan utama adalah menjaga nilai aset Anda, bukan sekadar mencari untung cepat.

 

Memulai investasi emas di tengah masa sulit ekonomi adalah langkah bijak, terutama jika dilakukan dengan perencanaan dan pemahaman yang tepat. Emas menawarkan kestabilan dan likuiditas yang dibutuhkan dalam kondisi penuh ketidakpastian. 

 

Bagi pemula, memulai dari nominal kecil, memilih tempat beli yang aman, dan disiplin berinvestasi secara rutin bisa menjadi fondasi keuangan yang kuat. Ingatlah bahwa investasi bukan tentang besar kecilnya dana, tapi tentang komitmen dan konsistensi menjaga nilai kekayaan Anda.