Menguak Filosofi Kakeibo hingga Danshari, Rahasia Orang Jepang Mencapai Financial Freedom

Ilustrasi mengatur keuangan
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Banyak orang menganggap bahwa untuk mencapai financial freedom, seseorang harus punya penghasilan besar atau latar belakang ekonomi yang kuat. Namun, Jepang membuktikan bahwa kunci kebebasan finansial tidak selalu soal seberapa banyak uang yang Anda hasilkan, melainkan bagaimana Anda mengelolanya dengan bijak dan sadar. 

 

Masyarakat Jepang terkenal akan kedisiplinan dan gaya hidup hemat mereka, bahkan dalam kondisi ekonomi yang stabil sekalipun.

 

Di balik itu semua, ada filosofi-filosofi kuno yang masih mereka pegang erat, terutama dalam urusan keuangan. Dua di antaranya yang paling dikenal adalah Kakeibo dan Danshari. 

 

Filosofi ini tidak hanya membantu masyarakat Jepang hidup lebih efisien, tetapi juga mempercepat tercapainya kebebasan finansial. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai kedua filosofi tersebut, dan bagaimana Anda bisa menerapkannya di Indonesia.

 

1. Kakeibo: Seni Menyadari Setiap Pengeluaran

 

Kakeibo adalah metode pencatatan keuangan manual yang diperkenalkan sejak awal abad ke-20. Intinya adalah menulis semua pengeluaran harian Anda dan mengkategorikannya ke dalam kebutuhan, keinginan, kewajiban, dan hiburan.

 

Tujuannya bukan sekadar mencatat, tapi juga melatih kesadaran terhadap cara Anda membelanjakan uang. Dengan memahami ke mana uang Anda pergi setiap hari, Anda bisa dengan mudah memangkas pengeluaran yang tidak penting dan mengalokasikan lebih banyak untuk tabungan atau investasi.

 

2. Danshari: Hidup Minimalis, Bebas Beban

 

Danshari adalah filosofi hidup minimalis yang mengajarkan tiga hal: menolak (dan) barang yang tidak dibutuhkan, membuang (sha) barang yang tidak digunakan, dan melepaskan (ri) keterikatan terhadap kepemilikan.

 

Dengan menerapkan danshari, orang Jepang mampu hidup dengan lebih sedikit barang, ruang lebih lapang, dan pikiran yang lebih tenang. Imbasnya, mereka juga lebih hemat secara keuangan karena tidak mudah tergoda membeli barang hanya karena tren atau diskon.

 

3. Hemat sebagai Gaya Hidup, Bukan Sekadar Kebiasaan

 

Bagi orang Jepang, hemat bukanlah pengorbanan, melainkan bagian dari gaya hidup yang elegan dan terhormat. Mereka lebih bangga membawa bekal ke kantor daripada jajan mahal di luar, atau menggunakan barang sampai rusak ketimbang beli baru demi gengsi. Pola pikir ini membuat pengeluaran tetap rendah tanpa mengurangi kualitas hidup.

 

4. Fokus pada Kualitas Jangka Panjang

 

Saat membeli sesuatu, masyarakat Jepang cenderung memikirkan nilai jangka panjangnya. Mereka lebih memilih membeli barang yang tahan lama dan multifungsi, meski sedikit lebih mahal, dibanding barang murah yang cepat rusak. Hal ini mengurangi frekuensi belanja dan tentu saja menekan pengeluaran jangka panjang.

 

5. Menabung dan Investasi adalah Prioritas Sejak Muda

 

Sejak kecil, anak-anak Jepang sudah dibiasakan menabung. Banyak keluarga Jepang menggunakan amplop atau celengan khusus dengan target tertentu untuk mengajarkan manajemen uang. Kebiasaan ini terbawa hingga dewasa, membuat mereka disiplin menyisihkan pendapatan untuk masa depan.

 

6. Efisiensi dalam Semua Hal, Termasuk Waktu dan Energi

 

Selain uang, orang Jepang juga sangat menghargai waktu dan energi. Mereka menghindari kegiatan yang boros atau tidak produktif. Efisiensi ini berpengaruh pada keuangan: semakin efisien gaya hidup, semakin sedikit uang yang perlu dikeluarkan untuk hal-hal yang tidak memberi nilai tambah.

 

7. Tidak Takut Terlihat “Tidak Mewah”

 

Budaya Jepang tidak terlalu menilai seseorang dari apa yang mereka pakai atau tampilkan. Karena itu, mereka tidak merasa perlu mengikuti gaya hidup konsumtif hanya demi citra sosial. Ini membuat mereka jauh lebih bebas secara finansial, tanpa beban untuk “tampil” di mata orang lain.

 

Filosofi Kakeibo dan Danshari adalah bukti bahwa financial freedom bisa dicapai dengan cara hidup yang lebih sadar dan minimalis. Anda tidak perlu pindah ke Jepang untuk menerapkannya. 

 

Cukup mulai dari mencatat pengeluaran, membeli dengan bijak, dan mengurangi barang yang tidak perlu. Ketika pengeluaran terkontrol, tabungan dan investasi akan tumbuh, dan Anda pun bisa melangkah lebih cepat menuju kebebasan finansial.