Paylater dan Pinjol Bisa Merusak Skor Kredit? Catat Cara Menghindarinya!

Ilustrasi melunasi utang
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Di era digital saat ini, kemudahan akses ke layanan keuangan seperti paylater dan pinjaman online (pinjol) semakin diminati masyarakat. Cukup dengan beberapa klik, Anda bisa membeli barang atau mendapatkan dana tunai tanpa perlu proses panjang. 

 

Namun, kemudahan ini menyimpan risiko yang tidak boleh dianggap remeh, salah satunya adalah rusaknya skor kredit Anda.

 

Skor kredit merupakan indikator penting dalam dunia keuangan, terutama jika suatu saat Anda ingin mengajukan kredit ke bank, membeli rumah, atau kendaraan dengan cicilan. Penggunaan paylater dan pinjol secara tidak bijak bisa membuat skor kredit Anda turun drastis, bahkan membuat Anda masuk dalam daftar hitam lembaga keuangan.

 

Apa Itu Skor Kredit dan Mengapa Penting?

 

Skor kredit adalah angka yang menggambarkan kelayakan kredit seseorang berdasarkan riwayat keuangan dan utang. Di Indonesia, skor ini dikelola oleh lembaga seperti Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK OJK). Semakin tinggi skor Anda, semakin besar peluang mendapatkan pinjaman dengan bunga rendah.

 

Jika skor Anda buruk akibat terlambat bayar tagihan paylater atau cicilan pinjol, bank atau lembaga pembiayaan bisa menolak pengajuan kredit Anda di masa depan.

 

Mengapa Paylater dan Pinjol Bisa Merusak Skor Kredit?

 

Beberapa alasan umum mengapa layanan paylater dan pinjol berisiko merusak skor kredit Anda:

 

1. Terlambat Bayar Cicilan

 

Keterlambatan pembayaran tercatat dalam laporan kredit. Makin sering Anda terlambat, makin negatif catatan Anda.

 

2. Menggunakan Terlalu Banyak Limit Kredit

 

Jika Anda menggunakan hampir seluruh limit paylater Anda secara terus-menerus, ini menandakan beban utang yang tinggi.

 

3. Terlalu Banyak Akun Kredit Aktif

 

Memiliki beberapa akun pinjol atau paylater sekaligus membuat profil keuangan Anda terlihat berisiko di mata lembaga pemberi pinjaman.

 

4. Mengajukan Pinjaman Berulang dalam Waktu Singkat

 

Setiap kali Anda mengajukan pinjaman, sistem mencatat aktivitas tersebut. Terlalu sering mengajukan bisa menurunkan skor.

 

Cara Menghindari Kerusakan Skor Kredit karena Paylater dan Pinjol

 

Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda terapkan agar penggunaan layanan ini tidak berdampak buruk pada skor kredit Anda:

 

1. Gunakan Secara Bijak dan Hanya Saat Dibutuhkan

 

Paylater dan pinjol sebaiknya hanya digunakan untuk kebutuhan mendesak, bukan untuk gaya hidup konsumtif. Jangan tergoda menggunakan limit hanya karena “masih tersedia.”

 

2. Bayar Tepat Waktu, Jangan Menunda

 

Setel pengingat atau aktifkan auto-debit jika memungkinkan. Keterlambatan walau satu hari tetap bisa tercatat dalam laporan kredit.

 

3. Batasi Jumlah Platform yang Digunakan

 

Semakin banyak akun kredit aktif, semakin kompleks pengelolaan utangnya. Fokus pada satu atau dua platform yang kredibel dan legal.

 

4. Cek Skor Kredit Secara Berkala

 

Anda bisa mengecek skor kredit secara gratis melalui layanan SLIK OJK atau beberapa aplikasi keuangan digital. Ini membantu Anda memantau kondisi finansial secara objektif.

 

5. Lunasi Paylater atau Pinjol Sebelum Ajukan Kredit Resmi

 

Jika Anda berencana mengajukan kredit ke bank (misalnya KPR atau KKB), pastikan semua tagihan dari layanan non-bank seperti paylater sudah lunas dan tidak ada tunggakan.

 

6. Jauhi Pinjol Ilegal

 

Pinjol ilegal tidak hanya membebani dengan bunga mencekik, tapi juga tidak tunduk pada sistem pencatatan yang jelas. Namun, keterlibatan dengan mereka tetap bisa merusak citra kredit Anda di mata lembaga resmi.

 

Penggunaan paylater dan pinjaman online bisa menjadi alat bantu keuangan yang bermanfaat jika digunakan dengan bijak. Namun, tanpa kontrol dan pemahaman yang cukup, Anda bisa terjebak dalam utang dan berakhir dengan skor kredit yang buruk.

 

Ingat, cara atur uang yang sehat bukan hanya soal mampu membayar tagihan, tetapi juga menjaga reputasi finansial Anda di mata lembaga keuangan. Lindungi skor kredit Anda dengan kebiasaan bayar tepat waktu, membatasi penggunaan utang konsumtif, dan rutin memantau kondisi keuangan Anda.