Apa Itu Kosmetik Halal? Bisakah Indonesia Jadi Pelopor dan Ikon Global di 2026?
- Freepik
Tantangan lainnya adalah ketergantungan pada bahan baku impor. Meskipun Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang kaya, banyak bahan baku kosmetik masih diimpor, meningkatkan biaya produksi dan mengurangi daya saing di pasar internasional. Pemerintah, melalui Kementerian Perindustrian, mendorong pengembangan bahan baku lokal, seperti minyak atsiri dan rumput laut, untuk memperkuat industri kosmetik nasional. Selain itu, perbedaan standar halal antarnegara juga menjadi hambatan dalam memasuki pasar global, memerlukan kerja sama internasional untuk harmonisasi sertifikasi.
Peluang Indonesia sebagai Ikon Kosmetik Halal Dunia
Indonesia, dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memiliki posisi strategis untuk menjadi pemimpin pasar kosmetik halal global. Pertumbuhan industri kecantikan nasional yang signifikan, dengan kontribusi terhadap perekonomian melalui penciptaan lapangan kerja dan peluang usaha bagi industri kecil dan menengah, menjadi modal kuat. Data dari Kementerian Perindustrian menunjukkan bahwa jumlah pelaku usaha kosmetik meningkat 77% dari 726 pada 2020 menjadi 1.292 pada 2024, dengan 83% di antaranya adalah usaha mikro dan kecil.
Pameran seperti IndoBeauty Expo 2025 oleh Krista Exhibitions, yang akan diselenggarakan pada 7-9 Agustus 2025 di Jakarta International Expo, menjadi platform strategis untuk memamerkan inovasi dan memperluas jaringan bisnis. Acara ini tidak hanya menampilkan produk, tetapi juga mempertemukan 120 perusahaan dari dalam dan luar negeri yang bergerak di industri kosmetik, perawatan diri, dan inovasi kecantikan untuk membantu pelaku industri mempersiapkan diri menghadapi regulasi halal. Dengan dukungan dari pemerintah dan asosiasi seperti PPAK Indonesia, Indonesia berpeluang memperkuat ekosistem kosmetik halal yang kompetitif.