Homestay vs Hostel di Bali: Mana yang Lebih Murah untuk Liburan di Bali?

Ilustrasi Homestay
Sumber :
  • AI Gemini

Lifestyle – Pesona Bali sebagai destinasi wisata global tak pernah luntur. Keindahan alam, kekayaan budaya, dan keramahan penduduknya selalu berhasil memikat jutaan wisatawan dari berbagai belahan dunia. Dalam merencanakan perjalanan, akomodasi menjadi salah satu komponen penting yang memengaruhi bujet dan keseluruhan pengalaman liburan

7 Destinasi Bulan Madu Terpopuler di Indonesia, Suasananya Romantis Banget

Dua pilihan yang sering kali menjadi perdebatan bagi para pelancong hemat adalah homestay dan hostel. Keduanya menawarkan nuansa berbeda dari hotel pada umumnya, namun dengan keunggulan masing-masing. Pertanyaannya, mana yang sebenarnya lebih murah dan lebih tepat untuk gaya berlibur Anda di Pulau Dewata?

Memahami Konsep Hostel dan Homestay

Sebelum membedah perbandingan harganya, penting untuk memahami perbedaan fundamental antara keduanya. Hostel adalah akomodasi bergaya asrama yang menargetkan wisatawan dengan bujet terbatas, khususnya para backpacker atau pelancong solo. Ciri khasnya adalah kamar tidur bersama (dormitory) dengan ranjang susun, fasilitas kamar mandi bersama, serta area komunal seperti dapur, ruang santai, atau bar yang dirancang untuk mendorong interaksi antar-tamu. 

7 Kafe dan Working Space di Bali yang Tawarkan Suasana Super Nyaman

Ini adalah tempat di mana Anda tidak hanya menginap, tetapi juga bertemu orang baru, bertukar cerita, dan bahkan menemukan teman seperjalanan.

Sementara itu, homestay menawarkan pengalaman menginap yang lebih intim dan autentik. Anda akan tinggal di properti milik penduduk lokal, seringkali dalam satu area dengan rumah keluarga mereka. Konsepnya seperti "rumah kedua" yang memungkinkan Anda merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat Bali. Homestay biasanya menyediakan kamar privat, namun dengan fasilitas yang lebih sederhana dibandingkan hotel bintang. 

Daftar Hari Libur dan Cuti Bersama Tahun 2026, Siapkan Liburan dari Sekarang!

Meskipun interaksi dengan pemilik rumah dan tamu lain mungkin lebih minim dibandingkan di hostel, Anda akan mendapatkan koneksi personal yang lebih dalam dengan budaya lokal.

Analisis Biaya: Hostel Lebih Unggul dalam Harga

Secara umum, dari sisi harga, hostel hampir selalu menjadi pilihan yang lebih murah. Biaya menginap di hostel sangat kompetitif, terutama jika Anda memilih kamar dormitory. Berdasarkan data terkini, harga rata-rata untuk satu ranjang di kamar dormitory di Bali bisa dimulai dari Rp120.000 hingga Rp250.000 per malam. Di beberapa daerah yang kurang populer seperti Negara atau Lovina, Anda bahkan bisa menemukan harga yang jauh lebih rendah, mulai dari Rp90.000 per malam.

Sebaliknya, homestay menawarkan harga yang sedikit lebih bervariasi. Meskipun lebih murah daripada hotel, harga homestay untuk kamar privat biasanya berada di atas harga kamar dormitory di hostel. Rata-rata harga homestay di Bali berkisar antara Rp150.000 hingga Rp450.000 per malam, tergantung pada lokasi, fasilitas, dan tipe kamar. 

Di area populer seperti Ubud, harga homestay bisa mencapai Rp300.000 hingga Rp500.000 per malam, sementara di Kuta atau Seminyak bisa jadi lebih mahal. Namun, perlu dicatat bahwa harga homestay ini sudah untuk kamar privat, bukan ranjang di kamar bersama.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Harga

Harga akomodasi di Bali tidak hanya ditentukan oleh tipe properti, tetapi juga oleh beberapa faktor lain. Lokasi adalah salah satu yang paling krusial. Area-area ramai turis seperti Seminyak, Canggu, atau Ubud memiliki harga yang lebih tinggi. 

Sebaliknya, daerah yang lebih terpencil seperti Munduk atau Amed menawarkan tarif yang lebih ramah di kantong. Musim liburan juga sangat memengaruhi. Puncak musim liburan seperti bulan Juli-Agustus atau saat liburan akhir tahun, harga akan melambung tinggi, baik untuk hostel maupun homestay.

Fasilitas yang ditawarkan juga menjadi penentu. Hostel dengan kolam renang, bar, dapur bersama yang lengkap, dan program acara harian tentu akan mematok harga lebih tinggi dibandingkan hostel sederhana. Begitu pula dengan homestay; kamar dengan AC, kamar mandi dalam, atau pemandangan sawah akan jauh lebih mahal dibanding kamar kipas angin dengan kamar mandi luar.

Mendefinisikan "Lebih Murah" Berdasarkan Kebutuhan Anda

Jika "lebih murah" diartikan sebagai pengeluaran paling minim per malam, maka hostel dengan kamar dormitory adalah pemenangnya. Ini adalah pilihan ideal bagi solo traveler yang ingin berhemat maksimal dan tidak keberatan berbagi ruang. 

Namun, jika Anda bepergian berdua atau ingin privasi, homestay bisa menjadi pilihan yang lebih ekonomis. Pertimbangkan skenario ini: menyewa satu kamar privat di homestay mungkin lebih hemat daripada menyewa dua ranjang dormitory di hostel, tergantung pada harga masing-masing.

Selain itu, hitung juga biaya tak terduga. Hostel sering kali memiliki dapur bersama, yang memungkinkan Anda memasak sendiri dan menghemat biaya makan di luar. Sementara itu, homestay biasanya tidak memiliki fasilitas dapur yang memadai untuk tamu, sehingga Anda mungkin akan lebih sering makan di warung atau restoran. Pilihan mana yang lebih murah akan sangat bergantung pada gaya liburan Anda dan prioritas bujet Anda secara keseluruhan.