Tak Banyak yang Tahu! Rahasia Horor di Balik Keindahan Benteng Vredeburg
- Dinas Kebudayaan Yogyakarta
Lifestyle –Di tengah hiruk pikuk wisatawan yang memadati kawasan Malioboro, berdiri megah sebuah bangunan bersejarah yang telah menjadi saksi bisu perjalanan panjang bangsa Indonesia: Benteng Vredeburg.
Terletak strategis di jantung Kota Yogyakarta, benteng ini tak hanya dikenal sebagai museum dan pusat edukasi sejarah, tetapi juga menyimpan cerita horor dan kisah mistis yang jarang terungkap ke publik. Bagi pencinta wisata horor, Benteng Vredeburg bisa menjadi destinasi yang tak boleh dilewatkan.
Sejarah Benteng Vredeburg: Saksi Bisu Masa Penjajahan
Benteng Vredeburg dibangun pada abad ke-18 oleh Pemerintah Kolonial Belanda, tepatnya pada tahun 1760, atas izin dari Sri Sultan Hamengkubuwono I. Awalnya, benteng ini diberi nama Benteng Rustenburg sebelum kemudian diubah menjadi Vredeburg yang berarti “benteng perdamaian”. Nama tersebut mencerminkan kesepakatan damai antara Belanda dan Kesultanan Yogyakarta, meski pada kenyataannya benteng ini lebih banyak digunakan untuk memata-matai aktivitas istana.
Dengan arsitektur khas Eropa klasik, bangunan ini memiliki dinding tebal, ruang bawah tanah, dan lorong-lorong gelap yang menyimpan banyak cerita dari masa lalu. Selama pendudukan Jepang dan pasca-kemerdekaan, benteng ini sempat dijadikan penjara dan markas militer, sebelum akhirnya difungsikan sebagai museum sejarah nasional.
Daya Tarik Wisata yang Mengedukasi
Secara umum, Benteng Vredeburg menjadi daya tarik utama wisata edukatif di Kota Yogyakarta. Museum yang berada di dalamnya memamerkan berbagai diorama yang menggambarkan perjuangan bangsa Indonesia sejak masa penjajahan hingga era kemerdekaan. Wisatawan dapat menjelajahi berbagai ruangan bersejarah, ruang tahanan, serta artefak asli dari era kolonial.