Kondisi Terkini Stasiun Jatinegara Usai Peristiwa Tragis yang Memicu Aura Mistis
- Pixabay
Lifestyle –Stasiun Jatinegara, salah satu stasiun kereta api tertua di Jakarta, tidak hanya dikenal sebagai pusat transportasi yang sibuk, tetapi juga sebagai destinasi yang menyimpan sejarah panjang dan kisah-kisah mistis yang memikat. Awalnya bernama Meester Cornelis pada masa kolonial Belanda, stasiun ini telah menjadi saksi bisu berbagai peristiwa penting, termasuk kecelakaan tragis pada tahun 2018 yang menewaskan empat pekerja.
Insiden ini diyakini memicu aura mistis, dengan laporan penampakan sosok wanita misterius di peron yang kerap dibicarakan pengguna kereta. Dengan arsitektur bersejarah dan cerita yang menggugah, Stasiun Jatinegara menawarkan pengalaman unik bagi wisatawan yang tertarik pada sejarah dan petualangan supranatural.
Sejarah Stasiun Jatinegara: Era Meester Cornelis
Stasiun Jatinegara, yang awalnya dinamakan Meester Cornelis, dibangun pada abad ke-19 oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai bagian dari pengembangan jalur kereta api di Batavia. Nama Meester Cornelis merujuk pada Cornelis Chastelein, seorang tokoh Belanda yang memiliki perkebunan luas di wilayah tersebut. Stasiun ini mulai beroperasi sekitar tahun 1870-an, bersamaan dengan perkembangan jalur kereta api pertama di Indonesia yang menghubungkan Batavia dengan Buitenzorg (sekarang Bogor).
Bangunan stasiun ini awalnya dirancang dengan gaya arsitektur kolonial sederhana, dengan dinding bata tebal dan peron yang fungsional, mencerminkan kebutuhan transportasi pada masa itu. Hingga kini, stasiun ini tetap menjadi salah satu pusat transportasi penting di Jakarta, melayani berbagai rute KRL Commuter Line.
Peristiwa Tragis Kecelakaan Crane 2018
Pada tahun 2018, Stasiun Jatinegara menjadi sorotan akibat kecelakaan kerja tragis yang terjadi selama proyek renovasi. Sebuah crane yang digunakan untuk mengangkat material konstruksi runtuh, menewaskan empat pekerja dan melukai beberapa lainnya. Insiden ini tidak hanya meninggalkan duka mendalam, tetapi juga memicu spekulasi tentang aura mistis di stasiun ini.
Banyak warga setempat dan pengguna kereta percaya bahwa tragedi tersebut meninggalkan energi negatif, yang kemudian diasosiasikan dengan laporan-laporan penampakan supranatural. Kejadian ini menambah lapisan baru pada cerita-cerita mistis yang sudah ada di stasiun ini, menjadikannya topik pembicaraan yang menarik bagi wisatawan.
Kisah Penampakan Wanita Misterius
Salah satu cerita mistis yang paling terkenal di Stasiun Jatinegara adalah penampakan sosok wanita misterius di peron kereta, terutama pada malam hari. Menurut beberapa laporan dari pengguna kereta, sosok ini digambarkan sebagai perempuan berpakaian putih dengan wajah pucat, sering terlihat berdiri di ujung peron atau berjalan perlahan sebelum menghilang.
Beberapa menghubungkan penampakan ini dengan peristiwa tragis 2018, meskipun cerita serupa juga telah beredar sebelumnya, kemungkinan terkait dengan sejarah panjang stasiun pada masa kolonial. Meskipun tidak ada bukti konkret, kisah ini telah menjadi bagian dari folklor urban Jakarta, menarik perhatian mereka yang menyukai wisata mistis.
Aura Mistis dan Suasana Stasiun
Aura mistis Stasiun Jatinegara diperkuat oleh suasana bangunannya yang berusia lebih dari satu abad. Lorong-lorong tua, lampu-lampu temaram, dan peron yang sepi pada malam hari menciptakan atmosfer yang mendukung imajinasi tentang kehadiran supranatural. Selain itu, lokasi stasiun yang berada di kawasan yang dulunya merupakan pusat aktivitas kolonial Belanda menambah kekayaan sejarahnya.
Bangunan-bangunan tua di sekitar stasiun, seperti sisa-sisa struktur kolonial, seolah menyimpan kenangan masa lalu, membuat pengunjung merasa terhubung dengan sejarah yang kelam namun menarik.
Selain cerita mistis, Stasiun Jatinegara menawarkan daya tarik wisata yang kaya akan nilai sejarah. Arsitektur bangunan yang masih mempertahankan elemen-elemen kolonial, seperti dinding bata dan peron klasik, memberikan pengalaman visual yang otentik. Stasiun ini juga mudah diakses, terhubung dengan berbagai destinasi di Jakarta melalui KRL Commuter Line dan bus Transjakarta.
Pengunjung dapat menggabungkan kunjungan ke Stasiun Jatinegara dengan eksplorasi situs bersejarah lain di sekitar Jakarta Timur, seperti Masjid Al-Makmur atau kawasan Cikini yang kaya akan bangunan tua.
Nilai Edukasi Sejarah
Stasiun Jatinegara memiliki nilai edukasi yang tinggi bagi pengunjung yang ingin mempelajari perkembangan transportasi kereta api di Indonesia. Sebagai salah satu stasiun tertua, bangunan ini menyimpan cerita tentang bagaimana jalur kereta api membentuk konektivitas ekonomi dan sosial pada masa kolonial. Elemen-elemen asli seperti peron tua dan struktur bangunan yang masih terjaga memberikan gambaran nyata tentang kehidupan di era Meester Cornelis. Kombinasi antara sejarah, arsitektur, dan cerita mistis menjadikan Stasiun Jatinegara destinasi yang wajib dikunjungi bagi pecinta wisata sejarah dan petualangan.